2 Pengganti Nadiem Makarim Sebagai CEO Gojek Setelah Ditunjuk jadi Menteri, Namanya Sudah tak Asing
CEO Gojek, Nadiem Makarim resmi mundur dari posisinya setelah ditunjuk masuk dalam rencana pembentukan kabinet baru sebagai Menteri Presiden Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Nadiem Makarim Digantikan Dua Sosok Ini Sebagai CEO Gojek, Namanya Sudah tak Asing Lagi
CEO Gojek, Nadiem Makarim resmi mundur dari posisinya setelah ditunjuk masuk dalam rencana pembentukan kabinet baru sebagai Menteri Presiden Joko Widodo.
Menyusul kabar tersebut, manajemen PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ( Gojek Indonesia ) resmi menunjuk petinggi baru untuk menggantikan posisi Nadiem Makarim sebagai CEO.
Langkah itu diambil menyusul kehadiran Nadiem Makarim, Senin pagi tadi (21/10/2019) di Istana Negara untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo terkait rencana pembentukan kabinet baru.
Kali ini Gojek langsung mengangkat dua pemimpin sekaligus untuk menggantikan Nadiem Makarim.
• Prabowo Subianto Hingga Nadiem Makarim Mau Jadi Menteri Jokowi, eks Owner Inter Milan Tak Bahagia
• Sosok Istri Nadiem Makarim Calon Menteri Jokowi, Ini Potret Keluarga Bos Gojek yang Jarang Terekspos
• Muda Tampan Kaya Nadiem Makarim CEO Go-Jek Hadiri Pengumuman Menteri Jokowi Jilid 2 Ini Profil
• Profil Nadiem Makarim CEO Gojek, Ternyata Cucu Pejuang di Zaman Kolonial Perintis Kemerdekaan RI
Chief Corporate Affairs Nila Marita menyatakan, dua pemimpin baru sebagai Co-CEO Gojek adalah Co-founder Gojek, Kevin Aluwi dan Presiden Gojek Grup, Andre Soelistyo.
Keduanya telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan Gojek sendiri sehingga dinilai mampu mengemban tanggung jawab untuk menahkodai perusahaan sebagai duet co-CEO serta fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya.
“Hari ini Nadiem dipanggil Presiden Joko Widodo untuk hadir di Istana Negara untuk menjadi bagian dari kabinet baru. Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa,” ungkap Nila dalam pernyataan resminya.
Kevin Aluwi adalah Co-Founder Gojek yang sudah lama bersama dengan Gojek, tepatnya sejak tahun 2013, sementara Andre sendiri telah menjabat sebagai Presiden Gojek sejak Januari 2015.
Kevin Aluwi selama ini memainkan peran kunci dalam hal pengembangan produk dan teknologi Gojek, sesuai dengan kompetensi dan kapabilitasnya yang telah teruji dalam hal pengolahan data dan business intelligence.
Sebelum bergabung dengan Gojek, Kevin Aluwi sempat bekerja di Zalora Indonesia sebagai Head of Business Intelligence.
Sebelumnya, dia adalah Business Development Manager di Merah Putih Inc. Ia mengawali karirnya sebagai Analis Investment Banking di Salem Partners LLC.
Atas kontribusi Kevin Aluwi untuk mengawal perjalanan Gojek sehingga menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara, ini pernah diganjar penghargaan "Forbes 30 Under 30 Asia" untuk kategori Teknologi Konsumen di tahun 2016.
Daftar ini mencakup mereka yang dinilai sebagai pemimpin muda yang menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat, ataupun para game changer.
Kevin Aluwi meraih gelar Bachelor of Corporate Finance, Entrepreneurship, and International Relations dari University of Southern California - Marshall School of Business, di Los Angeles, California, AS.
Sementara itu, Andre Soelistyo sendiri telah berkontribusi terhadap pengembangan strategi korporasi Gojek.
Kepiawaian Andre Soelistyo telah membawa Gojek sebagai penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Andre Soelistyo meraih gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney.
Penunjukkan dua pimpinan baru di Gojek diketahui bukan suatu kondisi yang baru bagi perusahaan teknologi. Penunjukkan co-CEO oleh Salesforce pada tahun 2018 bisa menjadi salah satu referensinya.
Perusahaan software pemasaran berbasis cloud computing yang berkantor di San Fransisco, Amerika Serikat, itu menetapkan dua pimpinan (Co-CEO) yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing namun dapat saling berbagi peran untuk secara efektif memajukan perusahaan.
Langkah Salesforce untuk menunjuk dua Co-CEO juga diikuti perusahaan software SAP pada tahun ini, menyusul mundurnya Bill McDermott dari posisinya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan piranti lunak untuk pelanggan korporasi itu semata-mata dengan tujuan untuk meningkatkan layanan perusahaan serta mendorong profitabilitas.
Sebagaimana diketahui, Nadiem di Istana Negara hari telah mengakui dirinya secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatan CEO Gojek sehingga dirinya tidak lagi memiliki kewenangan ataupun kekuasaan apapun di perusahaan tersebut seiring dengan diterimanya pinangan Jokowi untuk masuk jajaran kabinetnya.
• Profil Biodata Nadiem Makarim Bos Gojek Menteri Jokowi, Sempat Bikin Luhut Binsar Pandjaitan Salting
• Nadiem Makarim Mundur dari Gojek, Siap Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Artinya Bagi Start Up?
Citra Positif
Praktisi dan pemerhati bisnis Roy H.M. Sembel menilai penunjukkan Nadiem sebagai salah satu calon menteri kabinet baru Jokowi akan berdampak positif bagi citra perusahaan.
“Ini bukti jika kinerjanya diakui, pimpinannya diakui. Dengan masuknya Nadiem ke jajaran pemerintahan, dia bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa berdampak positif bagi perusahaan yang ditinggalkan,” ujar Roy Sembel.
Namun dia mengingatkan perlunya perusahaan meletakkan landasan sistem yang baik sehingga kepergian sosok Nadiem dari manajemen Gojek tidak akan menimbulkan guncangan besar bagi bisnis perusahaan ke depan.
Profil dan Biodata Nadiem Makarim
Profil:
Nadiem Makarim adalah seorang pengusaha, pendiri perusahaan transportasi online Indonesia, Gojek.
Pria dengan nama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini lahir di Singapura, 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim, seorang pengacara asal Minangkabau dan ibu bernama Atika Algadrie yang keturunan Arab.
Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.
Istrinya bernama Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014.
Dari pernikahannya, Nadiem dan Franka dikaruniai anak bernama Solara Franklin Makarim.
Nadiem Makarim mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.
Nadiem Makarim sempat mengikuti program foreign exchange di London School of Economic selama dua tahun.
Setelah itu ia melanjutkan studinya di Harvard Bussiness School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA.
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di Mckinsey & Company di Jakarta selama tiga tahun.
Ia juga pernah menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
Pada tahun 2011 Nadiem Makarim memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Gojek.
Sebagai pendiri Gojek dan pemilik Gojek Nadiem menjabat sebagai CEO Gojek.
Layanan Gojek ini menawarkan kemudahan dan kecepatan yang bekerja sama dengan para tukang ojek yang ada di bawah naungan perusahaannya tersebut.
Layanan Gojek Nadiem menawarkan jasa pengantaran barang, makanan, transportasi dan jasa belanja.
Biodata:
Lahir: Singapura, 4 Juli 1984
Pasangan: Franka Franklin
Orangtua: Nono Anwar Makarim, Atika Algadrie