9 Fakta Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan, Pernah Diperiksa KPK hingga Ternyata tak Diundang
Fakta Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Selatan, dari Pernah Diperiksa KPK hingga Ternyata tak Diundang Jokowi. Tetty Paruntu diusulkan dari Golkar.
Nah, produk Cap Tikus Minahasa Selatan ini telah resmi legal dan dikemas menarik.
Lengkap dengan label cukainya.

7. Pernah Diperiksa KPK
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, KPK memeriksa Tetty Paruntu sebagai saksi dalam kasus yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.
"Saat itu kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan pada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2019) siang.
Febri menuturkan, Tetty Paruntu telah diperiksa dalam penyidikan dan persidangan kasus tersebut.
Hingga kini proses persidangan itu terus berlanjut.
Dalam pengembangan kasus itu, KPK baru saja menetapkan Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Taufik Agustono.
"Terkait pemberi gratifikasi belum ada tersangka baru, nanti kami perlu cermati dulu fakta yang muncul di persidangan," ujar Febri.
Namun Febri enggan menjawab mengenai kemungkinan ditunjuknya Tetty Paruntu menjadi menteri lantaran ia terlihat datang ke Istana.
"Saya kira kami tidak merespons hal tersebut dulu sekarang.
Yang bisa kami konfirmasi, yang bersangkutan memang pernah diperiksa dan ada sejumlah fakta persidangan yang perlu didalami lebih lanjut," kata Febri.
8. Amplop Coklat dari Tetty Paruntu
Anggota Komisi V DPR Bowo Sidik Pangarso, terdakwa kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan mengaku pernah menerima amplop cokelat berisi uang dari Bupati Minahasa Selatan, Cristiany Eugenia Tetty Paruntu.
Bowo Sidik Pangarso saat ini tengah menjaqlani persidangan terkait penerimaan suap dari pejabat PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), pejabat PT Ardila Insan Sejahtera (AIS) dan penerimaan gratifikasi terkait jabatan.

Namun, Bowo Sidik Pangarso tidak menyebutkan secara spesifik nominal uang yang diterima.
Soal amplop cokelat ini juga disampaikan keder Golkar lainnya, Dipa Malik di persidangan.
Dipa Malik yang menyerahkan amplop cokelat tersebut kepada Bowo.
"Nah apa yang disampaikan Pak Dipa amplop dan sebagainya, saya sampaikan itu benar adanya amplop.
Itu berisikan uang yang saya katakan di-BAP saya.
Mungkin Pak Dipa kan tidak melihat tapi saya lihat isinya ada uang," kata Bowo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/9/2019) lalu seperti dilansir dari kompas.com.
Bowo mengakui bahwa ia mengenal Dipa dan Tetty Paruntu karena sesama kader Golkar.
• Gaya Modis Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan di Usia 50an, Intip Penampilan Calon Menteri Jokowi
Menurut Bowo, Christiany ( Tetty Paruntu ) pernah berpesan kepada dirinya, kalau ada program pemerintah terkait revitalisasi pasar segera diinformasikan.
"Memang (program revitalisasi) pasar itu idola dari kabupaten-kabupaten Pak.
Dan semua anggota Komisi VI itu diperbolehkan untuk mengajukan proposal melalui Kemendag dengan nilai Rp 6 miliar," kata dia.
9. Ternyata tak Diundang Jokowi
Akhirnya terungkap, rupanya kedatangan Tetty Paruntu hanya bertemu dengan Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.
"Tadi ada Ibu Tetty usul dari partai Golkar. Beliau bertemu Pak Airlangga," kata Bey Mahmuddin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden kepada wartawan, Senin siang.
Bey menjelaskan setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Tetty Paruntu langsung meninggalkan Istana.
Kepergian Tetty Paruntu tak terpantau keluar lewat pintu tempat media menunggu.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menjelaskan secara detail kedatangan Tetty Paruntu ke Istana dan kenapa kadernya tak ikut bertemu Presiden.
"Ya tentu karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas.
Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden," kata Airlangga.
(*)