Dalam Waktu Dua Jam, Tiga Titik Api Ditemukan di Kota Sangatta, Lahan Diduga Dibakar
Dalam Waktu Dua Jam, Tiga Titik Api Ditemukan di Kota Sangatta, Lahan Diduga Dibakar
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA -Dalam Waktu Dua Jam, Tiga Titik Api Ditemukan di Kota Sangatta, Lahan Diduga Dibakar
Kamis (24/10/2019) pukul 15.00 lahan di pinggir Jalan AW Syahrani
Sangatta terbakar.
Bahkan dalam satu lokasi yang sama terdapat dua titik api yang cukup besar.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, pukul 15.15 WITA terlihat api membakar lahan tersebut.
Bahkan beberapa meter dari lahan yang sudah dipadamkan pihak pemadam kebakaran terdapat api yang masih menjalar.
Bau asap yang kuat dan hawa panas karena api masih terbakar di kawasan tersebut begitu terasa.
Beberapa petugas mengenakan masker karena pekatnya asap hasil kebakaran lahan tersebut.
Menurut koordinator lapangan dari Dinas Damkar Denny Malewa mengatakan kejadian diduga terjadi pukul satu siang.
Laporan warga yang diterimanya warga sekitar baru melaporkan hal tersebut ke Dinas Damkar satu jam kemudian.
"Karena apinya begitu besar mereka baru menelpon kami jam dua tadi," ucap Denny Malewa.
Tidak hanya di area situ saja, di lahan Jl. Sawito Pinrang yang lokasinya tak jauh dari dua titik api tersebut juga ikutan terbakar.
Pihaknya pun bekerja dengan BNPB Kutai Timur untuk berbagi tugas agar api tidak menyebar luas.
Api tersebut diduga muncul oleh orang yang ingin membuka lahan tersebut.
"Diduga dibakar soalnya tadi di lahan tersebut tanaman sudah dipotong lalu dikumpul dan mengering.
Dari situ kemungkinan lahan dibakar oleh seseorang dan menyebar," kata Denny.
Hingga berita ini diturunkan pihak pemadam masih terus berusaha memadamkan si jago merah. (jnp)
Sebelumnya juga diberitakan,
Setelah berjibaku melawan kobaran api yang membakar lahan di kawasan Muara Gabus, Kecamatan
Sangatta Selatan, dilanjutkan dengan penyelidikan lapangan, akhirnya Polres Kutai Timur mengamankan
satu warga setempat.
Abdul Rahman alias Rahman, diamankan di lokasi kejadian, yakni di sebelah Kantor KUA Kecamatan
Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
“Abdul Rahman ini mengaku awalnya membakar sampah.
Namun, api cepat menjalar ke lahan di sekitar tempatnya membakar sampah.
Hingga seluas sekitar 10 hektar,” ungkap Kapolres Kutai Timur, AKBP Teddy Ristiawan.
Begitu api membesar dan menjalar kemana-mana, pelaku kebingungan sendiri dan meminta pertolongan warga setempat.
Tapi api sudah tak bisa dikendalikan lagi, hingga Tim Karhutla Satreskrim Polres Kutim dan PMK datang membantu memadamkan api.
“Dalam hal ini, Rahman tetap kami proses.
Ia bersama barang bukti sebuah korek gas yang dikantonginya dibawa ke Makopolres Kutim.
Karena dianggap melanggar pasal 187 KUHP tindak pidana pembakaran dengan ancaman hukuman 10 tahun pidana kurungan,” kata Teddy.
Menyikapi kejadian kebakaran lahan yang terus berulang di wilayah Kutai Timur, Teddy kembali
mengingatkan warga agar tidak membakar sampah atau apapun di pekarangan dalam kondisi saat ini.
Dimana musim kemarau tengah berkepanjangan.
Karena, bila sudah terjadi kebakaran lahan, mau kecil atau besar, proses hukum tetap dilakukan.
“Kami tidak main-main dalam masalah karhutla ini.
Asap sudah menimbulkan permasalahan tak hanya di Indonesia saja, tapi juga negara tetangga.
Instruksi pusat, kebakaran hutan bagaimana pun caranya harus dicegah.
Pelakunya, harus ditindak tegas,” ujar Teddy. (*)
Karhutla Juga Terjadi di Kecamatan Muara Ancalong
Diberitakan sebelumnya, selama tiga hari belakangan ini, tim gabungan TNI-Polri dan BPBD Kutim atau Kutai Timur memfokuskan
diri pada penanggulangan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di wilayah Kecamatan Muara
Ancalong, Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Di kecamatan ini terdeteksi sekitar 50 titik api yang tersebar di beberapa
area perkebunan kelapa sawit maupun semak belukar di sekitar perkebunan.
Sampai hari ini pun, Kamis (26/9/2019), penanggulangan karhutla di kawasan perkebunan PT SAS Desa
Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong masih terus berlanjut.
Dari Polres Kutai Timur, tim dipimpin Kabag Operasional Kompol Rezki didampingi Danramil dan Kapolsek setempat.
Serta melibatkan tim pemadam dari PT SAS dan Bayan Group.
"Personel kami bersama tim gabungan lainnya terus menyebar ke beberapa lokasi titik api di Kecamatan
Muara Ancalong yang memang cukup banyak.
Semua peralatan untuk pemadaman juga dikerahkan.
"Baik dari BPBD Kutim maupun dari perusahaan, untuk mengerahkan mobil tangki air nya," kata
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan.
Tim, menurut Teddy difokuskan pada upaya pemadaman dan pendinginan di lokasi titik api yang masih
menimbulkan asap, terutama pada titik hospot dan wilayah sekitarnya.
Selain, melanjutkan penyekatan areal yang terbakar untuk menghindari meluasnya areal yang terbakar.
"Tak ketinggalan, unit lidik tetap melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku pembakaran lahan," kata Teddy.
Informasi titik api yang terdeteksi hari ini di wilayah Kutim, menurut Teddy, ada di tiga wilayah.
Yakni, Desa Senyiur Kecamatan Muara Ancalong, Desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan dan Desa
Bumi Jaya, Kecamatan Kaubun.
Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto fokus penjagaan lokasi kebakaran hutan dan
lahan karhutla di Taman Nasional Kersik Luway, Kabupaten Kutai Barat.
Disampaikan olehnya, di lokasi yang terdapat jenis anggrek endemik yang paling populer di Taman
Nasional Kersik Luway, yakni Anggrek Hitam.
"Sudah kita lakukan penjagaan. Sedangkan di daerah lainnya, sudah padam," ujarnya saat ditanya soal
penjagaan Taman Nasional Kersik Luway yang merupakan lokasi tanaman Anggrek hitam langka
asli Provinsi Kalimantan Timur.
Sesaat dirinya mendarat di Bandara APT Pranoto, Samarinda usai melakukan peninjauan ke
lokasi karhutla di Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2019), pukul 15.20 WITA.
Dalam perjalanan menyelesaikan persoalan karhutla di Kalimantan Timur, Subiyanto mengungkapkan,
pihaknya telah melakukan pendataan kepada titik-titik rawan terjadi karhutla.
Untuk itu, Subiyanto menyatakan, pihaknya juga akan menjalankan strategi dalam mengantisipasi
terjadinya karhutla di Kaltim.
"Sekarang kita sudah tahu di mana lokasi-lokasi yang paling rawan terjadi karhutla, yakni di Kecamatan Tabang.
Setidaknya, ada dua titik di kecamatan tersebut yang sudah masuk dalam radar kami untuk dilakukan penjagaan.
Kodim dan Polres sudah berkoordinasi untuk menjalankan langkah-langkah strategis untuk pencegahan," paparnya.
Salah satu strategi yang akan dijalankan, dibeberkan Subiyanto, yakni dengan membangun kanal-kanal di
lokasi rawan karhutla.
Setelah ditelusuri, disampaikan olehnya, pembangunan kanal sangat memungkinkan untuk dilakukan.
Sungai yang menjadi faktor penting untuk membangun kanal tersebut, dikatakan olehnya, sudah terpenuhi.
"Jadi, di lokasi kita akan membangun kanal sudah kita teliti.
Di lokasi yang mau dibangun itu, dekat dengan sungai.
Jadi, ketika kita ketahui ada potensi karhutla di sana maka dapat segera dipadamkan. dengan cepat.
Untuk membangun semua ini, kita juga menggandeng perusahaan yang beroperasi di sekitar lokasi
pembangunan kanal," katanya.
Permasalahan utama di lapangan saat akan memadamkan karhutla, dibeberkan Subiyanto, karena terbatasnya air.
Pembangunan kanal, ditegaskan olehnya, merupakan jawaban untuk menyelesaikan persoalan itu.
Dengan persediaan air yang cukup di sekitar titik-titik lokasi rawan karhutla, disampaikan olehnya, akan
sangat membantu tim pemadam karhutla.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Prio Widyanto menyatakan, ada 30 orang telah ditetapkan sebagai tersangka
pelaku karhutla di Kalimantan Timur.
Sedangkan untuk laporan perkara yang disampaikan oleh Polres di seluruh Kaltim terkait kasus karhutla,
dibeberkan olehnya, sebanyak 19 laporan.
"Tersebar tersangkanya, ada dari Kutim, Berau, Kukar, dan Paser.
Kemudian, sesuai pantauan tadi menggunakan helikopter ada dua titik api yang belum padam, yakni di
Tabang, Kukar dan Muara Ancalong, Kutim.
Kemudian, sesuai laporan seluruh bandara sudah beroperasi dengan baik," tandasnya.
(Tribunkaltim.co)