Piala Dunia U20
FIFA Resmi Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Markas Persebaya Jadi Stadion Utama
FIFA Resmi Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Markas Persebaya Jadi Stadion Utama
Piala Dunia U-20 2021 akan menjadi turnamen edisi ke-23 sejak pertama kali digulirkan pada 1977.
Indonesia sebelumnya belum pernah menjadi tuan rumah sebuah turnamen FIFA.
Akan tetapi, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam serta Asian Games 1962 dan 2018.
Indonesia hanya sekali pernah tampil di Piala Dunia U-20, yaitu pada edisi 1979.
Saat itu Indonesia cuma menjadi juru kunci Grup B yang juga diisi Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.
Skuat yang antara lain diperkuat Didik Darmadi, Mundari Karya, dan Bambang Nurdiansyah itu sempat menghadapi Argentina yang punya Diego Maradona.
Indonesia kalah 0-5 dengan Maradona mencetak 2 gol. Maradona kemudian menjadi Pemain Terbaik Piala Dunia U-20 1979.
Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 Indonesia melalui PSSI telah mengajukan 10 stadion sebagai venue pertandingan.
Mengutip dari laman PSSI, ada 10 stadion yang diajukan oleh federasi kepada FIFA untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.
Kesepuluh stadion yang coba diajukan itu, yakni Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan I Wayan Dipta (Bali).

• Pengantin Pria Kepergok Setubuhi Sahabat Calon istrinya, di Surabaya dilakukan dengan Adik Ipar
• Daftar Upah Minimum Provinsi UMP Jakarta, Jawa Barat, Surabaya, Makassar, Medan, Kaltim, Bali, DIY
Janji Tri Rismaharini
Sebelumnya, tanda-tanda Stadion GBT di Surabaya bakal menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 sudah lebih dulu diketahui Wali Kota Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika tahu Surabaya menjadi kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Wali Kota Tri Rismaharini mengaku sangat senang, sampai-sampai surat dari Fédération Internationale de Football Association ( FIFA ) selaku penyelenggara Piala Dunia tidak ia baca.
"Saya sampai nggak baca (suratnya).