DPPKB Sosialisasikan Program GENTAS di Kampung KB Samarinda, Tekan Angka Generasi Obesitas

DPPKB sosialisasikan Program GENTAS di Kampung KB Samarinda, tekan angka generasi obesitas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co/Cahyo Wicaksono Putro
Pelaksanaan agenda sosialisasi pembentukan GENTAS (Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas) di Kampung KB Samarinda, yang memiliki 8 Fungsi Keluarga, dan merupakan pilar utama, sebagai upaya mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) di kota Samarinda, oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda. Sabtu (26/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DPPKB Samarinda, menggelar sosialisasi pembentukan GENTAS atau Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas.

Program GENTAS digelar di kampung KB Samarinda, yang memiliki 8 fungsi Keluarga, dan merupakan pilar utama, sebagai upaya mewujudkan NKKBS atau Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera di Samarinda.

Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan kegiatan strategis karena selain untuk menyasar masyarakat.

 Sederet Prestasi Putri Amelia Zahraman Puteri Pariwisata Balikpapan Diduga Terjerat Prostitusi Artis

 Intip Foto-foto Putri Amelia Puteri Pariwisata Balikpapan, Disebut Diduga Terlibat Prostitusi Artis

 Kabar Buruk Putri Amelia, Puteri Pariwisata, Purna Paskibra Dikabarkan Tersangkut Prostitusi Online

Dengan berpegang pada 8 fungsi Keluarga, yang merupakan entitas terpenting dalam kehidupan seseorang, bahkan sejak perkembangan dimasa kanak-kanak.

Kepala Dinas DPPKB Kota Samarinda, Nurul Mu’minayati menyatakan, sosialisasi ini perlu dilaksanakan mengingat program GENTAS perlu sinergi dari lintas sektor karena seluruh program, karena dari situlah terbentuk karakter dan kebiasaan, meliputi pendidikan pertama bagi seseorang, yang diberikan oleh keluarga, dan bukan sekolah.

“Kenapa, Karena Cinta Keluarga adalah Cinta Terencana. Pemahaman mengenai 8 fungsi Keluarga, akan memudahkan bagi Newbie (pasangan yang akan merencanakan kehidupan berumah tangga), dalam membuat rencana hidup,” terang Nurul, Sabtu (26/10/2019).

Melalui kampung KB lanjutnya, adalah sebuah upaya mencegah ledakan penduduk dan siap menghadapi bonus demografi, menyongsong Indonesia emas 2045 nantinya dengan mempersiapkan generasi yang berkualitas.

Agar bonus demografi nantinya tidak menjadi ancaman melainkan menjadi peluang dengan tersedianya generasi, yang memiliki pendidikan dan kesehatan yang baik, melalui program GENTAS (Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas) di kampung KB Samarinda.

Kemudian, apa hubungannya dengan GENTAS

Di sini strategi gampangnya.

Di zaman milenial, dengan kemudahan teknologi seperti sekarang, dapat dengan mudah mempengaruhi sebuah keluarga.

"Seluruh keluarga berkumpul, namun semua wajah "nempel" pada gadget masing-masing. Komunikasi lancar, namun via WA saja, padahal satu rumah," tutur Nurul.

Kemudian ia juga tidak memungkiri, bahwa memang benar, teknologi sekarang semakin "mendekatkan" dan seakan menghilangkan jarak untuk bisa berkomunikasi, dengan memanfaatkan fungsi Video Call.

"Kita sudah dimanipulasi dengan kemajuan zaman, memang efeknya membuat kita serasa dekat, serasa duduk berdampingan, serasa nongkrong bareng.

Namun kelekatan batin akan berbeda dengan tatap muka langsung. Air muka yang tulus, dapat menyentuh hingga lubuk hati yang mendalam," paparnya.

Membiasakan diri, untuk menghidangkan jamuan makan di meja makan, dengan maksud agar dapat mekan bersama adalah upaya untuk menjalin kedekatan emosional, dan wadah untuk "recharging" jiwa seluruh anggota keluarga.

"No Gadget on the table, please.

Semua gadget singkirkan dari meja makan, ngobrol lah, sembari mempersiapkan menu makanan keluarga. Kan bisa saling mengingatkan menu sehat untuk seluruh keluarga," tandasnya.

"Di mana Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas berperan, yaitu dengan menitikberatkan makanan "jiwa", maka menu makanan sehat tanpa disadari akan selalu tersaji," tambah Nurul.

Berkaitan dengan hal itu, Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan DPPKB Kota Samarinda Syarifah Rahimah menambahkan, tujuan pembentukan kampung KB secara umum untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program GENTAS serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

“Secara khusus kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat.

Untuk menyelenggarakan program GENTAS dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan,” beber Rahimah.

Menurutnya, keluarga berkualitas dapat diukur dari peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga tersebut, indikator keluarga yang mengalami peningkatan ketahanan dan kesejahteraan, dapat dilihat dari pelaksanaan 8 fungsi keluarga.

Disebutkannya, delapan fungsi itu terdiri fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan yang terakhir fungsi pembinaan lingkungan.

Untuk diketahui, sebutnya perkembangan kampung KB di Kota Samarinda sejak tahun 2016 terus bertumbuh, sesuai komitmen Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bahwa setiap Kecamatan harus memiliki minimal 1 kampung KB.

Namun kenyataannya saat ini dari data yang ada justru melebihi target, hingga tahun 2019 ini tercatat ada 46 kampung KB yang tersebar di Kelurahan seluruh Kota Samarinda.

26 diantaranya sudah launching dan 20 kampung masih tahap launching, sisa 13 kampung KB yang belum terbentuk. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved