Penerimaan CPNS 2019 Balikpapan , Ada 250 Kuota, Lihat Formasi Apa Saja yang Dicari, Kebanyakan Guru
Penerimaan CPNS 2019 Balikpapan , ada 250 kuota, lihat formasi apa saja yang dicari, kebanyakan guru
Penulis: Zainul | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penerimaan CPNS 2019 Balikpapan , ada 250 kuota, lihat formasi apa saja yang dicari, kebanyakan guru.
Pendaftaran penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019 Balikpapan secara serentak mulai dibuka pada tanggal 11 November 2019 ini.
Pemerintah pusat telah membagi jumlah kuota dan formasi setiap daerah berbeda-beda.
Khusus penerimaan CPNS di wilayah kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pemerintah kota Balikpapan tahun ini kebagian 250 formasi dan 60 persen formasi tersebut berasal dari tenaga pengajar atau guru.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan ada dua formasi yang diprioritaskan tahun ini di Balikpapan. Diantaranya adalah formasi guru dan formasi kesehatan.
"Ya, sudah diumkman kemarin oleh pemerintah pusat, di Balikpapan kita dapat kuota 250 formasi.
Namun kita prioritaskan formasi guru dan tenaga kesehatan dulu karena kita selama ini kekurangan guru PNS dan tenaga kesehatan yang berstatus PNS," kata Rizal Effendi (3/10)
Menurut Rizal Effendi, dari kuota 250 formasi CPNS tahun ini, 126 diantaranya akan di fokuskan untuk guru dan selebihnya untuk formasi kesehatan dan formasi lainnya.
"Selama ini kita menyiasati kekurangan guru ya kita maksimalkan tenaga honor.
Jadi tahun ini 126 formasi khusus guru," jelasnya.
Namun demikian, walikota dua periode itu juga mengakui bahwa dilingkungan Pemkot Balikpapan saat ini masih banyak kebutuhan PNS yang ingin dipenuhi.
Selain tenaga guru dan kesehatan, kota Balikpapan juga membutuhkan beberapa tenaga fungsional yang punya keahlian khusus.
Seperti bagian formasi hukum dan formasi teknis, serta formasi bidang pemerintahan.
Berikut daftar resmi yang diperoleh dari BKN mengenai jumlah formasi yang dialokasikan di kementerian:
1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: 60 formasi
2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: 67 formasi
3. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: 77 formasi
4. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman: 72 formasi
5. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: 98 formasi
6. Kementerian Badan Usaha Milik Negara: 25 formasi
7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak: 25 formasi
8. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: 140 formasi
9. Kementerian Pemuda dan Olahraga: 11 formasi
10. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi: 230 formasi
11. Kementerian Dalam Negeri: 370 formasi
12. Kementerian Luar Negeri: 138 formasi
13. Kementerian Pertahanan: 552 formasi
14. Kementerian Hukum dan HAM: 4.598 formasi
15. Kementerian Keuangan: 202 formasi
16. Kementerian Pertanian: 520 formasi
17. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral: 187 formasi
18. Kementerian Perhubungan: 1.244 formasi
19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (ditambah formasi Dikti): 2.196 formasi
20. Kementerian Kesehatan: 2.205 formasi
21. Kementerian Agama: 5.815 formasi
22. Kementerian Tenaga Kerja: 416 formasi
23. Kementerian Sosial: 117 formasi 24. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan: 705 formasi
25. Kementerian Kelautan dan Perikanan: 399 formasi
26. Kementerian Komunikasi dan Informatika: 581 formasi
27. Kementerian Perdagangan: 222 formasi
28. Kementerian Perindustrian: 359 formasi
29. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: 1.180 formasi
30. Kementerian Pariwisata: 202 formasi
31. Kementerian Riset dan Teknologi: 11 formasi
32. Kementerian Sekretariat Negara/Sekretariat Kabinet: 90 formasi
33. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS: 209 formasi
34. Kementerian Agraria dan Tata Ruang: 727 formasi
Tips 1:
Jelang dibukanya seleksi CPNS 2019 dan P3K/2019, BKN berbagi tips agar bisa lulus dalam seleksi nantinya.
Tips ini disampaikan oleh Anty, salah seorang peserta CPNS 2019 yang lulus di BKN.
Kisah sukses ini dibagikan di kanal YouTube BKN #ASNKiniBeda yang dipublikasikan tanggal 6 Sep 2019 lalu.
Anty mengatakan, alasannya memilih menjadi PNS adalah ingin mengabdi untuk negara, dan agar ilmu yang digunakan tidak hanya berguna untuk diri sendiri, keluarga, orang lain tapi juga untuk negara Republik Indonesia.
Soal anggapan bahwa lulus CPNS juga bisa karena faktor hoki/keberuntungan, Anty mengaku tak sependapat.
Seperti yang sudah dialaminya, bisa lulus CPNS bukanlah perkara mudah.
Agar bisa lulus, Anty mengaku sudah kerja keras, terus belajar dan harus pandai mengatur waktu.
Apalagi, kondisinya saat mengikuti tes CPNS 2019 sudah berkeluarga dan sudah punya anak.
"Jadi saya belajar itu di sela-sela mengantar anak, di sela-sela menunggu anak les seperti itu," ujarnya.
Mempersiapkan diri sebelum mengikuti tes CPNS juga menurutnya cukup penting.
Dengan persiapan yang baik, peserta akan lebih terlatih untuk mengerjakan soal dengan cepat dan tepat.
Seperti diketahui, kata Anty, ada 100 soal yang harus dikerjakan dalam waktu 90 menit.
Dengan demikian, maka sangat penting untuk mengetahui tipe-tipe soal dan bagaimana cara mengerjakannya dengan tepat, agar waktu yang tersedia bisa maksimal.
Anty juga berbagi pengalaman mengerjakan soal saat mengikuti tes CPNS 2018 lalu.
Yang pertama, kata Anty, bersikap tenang dan fokus untuk mengerjakan soal.
Pertama, kerjakan soal yang lebih mudah.
Soal yang lebih mudah ini juga harus diselesaikan secepat mungkin, agar waktu untuk mengerjakan soal yang lebih sulit, contohnya soal Tes Karakteristik Pribadi (TKP) juga bisa lebih banyak.
Khusus untuk soal yang memang sangat sulit diberi tanda pada kertas buram dan akan kembali dikerjakan di waktu-waktu akhir.
"Saya selalu memastikan bahwa soal itu terjawab dengan tepat," ujarnya.
Pesan untuk yang akan mengikuti tes CPNS
Pertama, pelamar harus memiliki niat yang sungguh-sungguh dan kuat untuk menjadi seorang PNS.
Kedua, harus selalu update informasi terbaru di situs resmi BKN atau media sosial BKN.
Ketiga, hati-hati dalam memilih formasi dan instansi yang diinginkan (pastikan formasi sesuai dengan backgrpund pendidikan)
Keempat, belajar dan pandai mengatur waktu.
Kelima, berdoa dan meminta restu kepada orangtua
Keenam, berserah diri dan ikhlas terhadap hasil yang didapat
Berikut videonya :
Tips 2:
Menjelang pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka pada Senin, 11 November 2019 banyak hal yang perlu dipersiapkan.
Mulai dari persiapan berkas, belajar soal seleksi masuk hingga memilih formasi yang tepat.
Memilih formasi jabatan yang sesuai terkadang membuat bimbang.
Banyaknya pendaftar dan sedikitnya kuota di setiap formasi akan mempengaruhi keputusan mendaftar.
Dilansir dari Wartakotalive.com, ada baiknya pelamar CPNS 2019 mendengarkan ulasan dari seorang PNS yang lolos CPNS tahun 2015 lalu.
CPNS itu berbagi tips dan trik di akun youtubenya bernama aesenku.
Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) rencananya akan dimulai pada Oktober 2019 mendatang. (Tribunnews/Grafis/Rahmandito Dwiatno)
Dalam penjelasan di video itu dijelaskan bahwa sebaiknya para pelamar menguatkan tekad dulu untuk menjadi CPNS.
Dengan menguatkan tekad, maka pelamar CPNS 2019 tak akan peduli dengan dimana instansi CPNS 2019 yang akan dipilihnya.
Sebab ia memberi saran bahwa sebaiknya para pelamar CPNS memilih jabatan di instansi yang berada di luar pulau Jawa.
Alasannya ini berkaitan dengan kualitas seleksi kompetensi bidang (SKB).
SKB di daerah dinilai lebih ringan ketimbang SKB di instansi-instansi yang berada di Pulau Jawa.
Kemudian pelamar CPNS juga harus menentukan pilihan apakah akan bersaing di tingkat kementerian atau cukup tingkat provinsi dan kabupaten atau kota saja.
Perbedaannya pelamar di tingkat kementerian cenderung lebih tangguh-tangguh ketimbang tingkat kabupaten dan kota.
Maka untuk memperbesar kemungkinan lolos, pilihkan instansi di kabupaten atau kota.
"Saya juga dulu memilih instansi provinsi saja," ujar aesenku dalam videonya.
Berikutnya pelamar CPNS sscn.bkn.go.id juga disarankan untuk benar-benar memperhatikan terkait seleksi kompetensi bidang (SKB).
Baginya apabila ada SKB maka akan lebih rumit karena seseorang akan berhadapan dengan hal-hal teknis untuk jabatan yang dipilihnya.
Sehingga orang-orang yang memiliki pengalaman di jabatan itu akan memiliki nilai lebih dan punya peluang besar apabila di dalam SKB ada sesi wawancara.
Mereka yang tak punya pengalaman di bidang tersebut akan kalah oleh para pelamar yang sudah punya pengalaman di bidang tersebut.
Makanya aesenku menyarankan bagi mereka yang fresh graduate atau pun pelamar yang banting stir dari profesi sehari-harinya agar menghindari lowongan jabatan yang terdapat SKB-nya.
Terakhir, aesenku menilai di situs yang resmi nantinya mencantumkan jumlah pelamar secara real time untuk setiap jabatan.
Sehingga para pelamar bisa mengetahui dengan pasti berapa jumlah pesaingnya di jabatan yang akan dipilihnya.
Saran dari aesenku adalah pelamar CPNS sebaiknya menunggu sampai jam-jam terakhir pendaftaran agar dapat melihat jumlah pelamar di jabatan yang hendak dipilih.
Dengan begitu maka akan lebih mudah memilih jabatan, karena sudah tahu mana yang paling mungkin lolos.
"Tapi jangan hari terakhir juga sih. Takutnya servernya down dan kalian jadi tak bisa melamar," ujar aesenku
Berikut videonya:
(*)