Berita DPRD Kalimantan Timur

Reses di Bontang, Kutim, Berau, Safuad Terima Keluhan Infrastruktur, Kesehatan hingga Pendidikan

Persoalan infrastruktur, kesehatan hingga pendidikan paling banyak menjadi “curhatan” dari masyarakat yang ia datangi.

HUMAS DPRD KALTIM
TERIMA ASPIRAS - Anggota DPRD Kaltim Safuad (kedua dari kanan) berdialog dengan konstituen saat melakukan reses beberapa waktu lalu di sejumlah daerah di Bontang, Kutim dan Berau. 

SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PDI Perjuangan, Safuad, kembali menyapa konstituen melalui serap aspirasi di sejumlah daerah Bagian Utara Kaltim beberapa waktu lalu. Persoalan infrastruktur, kesehatan hingga pendidikan paling banyak menjadi “curhatan” dari masyarakat yang ia datangi.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Bontang, Kutai Timur (Kutim) dan Berau ini pun tak bosan-bosannya menerima masukan dan usulan permintaan dari warga. “Banyak yang disampaikan masyarakat kepada saya. Termasuk usulan-usulan bantuan,” ucapnya.

Seperti di Kota Bontang, Kecamatan Kanaan. Dijelaskan Safuad, Kanaan termasuk daerah yang kerap menjadi langganan banjir saat intensitas air cukup tinggi. Sehingga, warga setempat meminta agar mendapat bantuan dari Provinsi Kaltim berupa perbaikan turap Sungai Kanaan sekaligus pembersihan sungai.

“Memang, daerah itu termasuk daerah yang rawan banjir. Sehingga, untuk meminimalisir banjir, mereka meminta sungainya dibersihkan dan dipasang turap,” katanya.

Persoalan infrastruktur lainnya seperti jalan lingkungan atau jalan gang juga menjadi salah satu aspirasi masyarakat Bontang maupun Kutim, agar mendapat perhatian dari Pemprov Kaltim. Sehingga pemertaan pembangunan betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.

Selian itu, Beasiswa Kaltim Tuntas tak luput dari warga yang merasa informasi atau sosialisasi belum maksimal dari Pemprov Kaltim. Sehinnga, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan informasi beasiswa tersebut.

“Beasiswa juga disinggung oleh mereka, seperti waktu pengurusan beasiswa dianggap terlalu sempit. Akhirnya, banyak siswa atau pelajar yang tidak bisa mendapatkan beasiswa itu. Bahkan, ada yang mengaku belum mengetahui, kalau ada beasiswa dari Pemprov Kaltim,” terang Safuad.

Namun, yang paling membuat Safuad resah, ada satu desa di Kecamatan Sangata Utara kondisinya masih sangat tertinggal dan butuh perhatian lebih dari pemerintah. Dikatakan dia, ada satu desa yang mayoritas warganya belum memilik jamban.

“Ada warga yang menyampaikan bahwa mereka kekurangan jamban, sehingga tidak sedikit warga setempat membuang air besar disembarang tempat. Akhirnya mereka meminta dibangunkan jamban,” sebut Anggota Komisi II DPRD Kaltim ini.

Lebih lanjut disampaikan Safuad. Sejumlah daerah yang ia datangi saat melakukan reses, tidak sedikit warga meminta sejumlah alat penunjang, seperti motor pengangkut sampah hingga alat tangkap ikan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. (adv/hms6)

Tags
reses
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved