Kesehatan

Mengonsumsi Daging Kambing Meniru Kesukaan Nabi Muhammad SAW, Bagian Ini Paling Sehat, Cek Faktanya

Mengonsumsi Daging Kambing Meniru Kesukaan Nabi Muhammad SAW, Bagian Ini Paling Sehat, Cek Faktanya

Editor: Nur Pratama
speakleapp.com
Daging kambing 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengonsumsi daging kambing Meniru kesukaan Nabi Muhammad SAW, Bagian Ini Paling Sehat, Cek Faktanya

Tak sedikit orang yang khawatir saat memakan daging kambing. Ancaman kolesterol dan darah tinggi juga gangguan kesehatan lainnya jadi pertimbangan.

Tapi tahukah Anda, ternyata tak semua daging kambing itu jahat lo untuk tubuh.

Nah, untuk itu tak ada salahnya meniru cara dan kesukaan Nabi Muhammad SAW memilih daging kambing yang dikonsumsi.

Dan ternyata daging kambing kesukaan Nabi Muhammad SAW ternyata merupakan yang paling sehat untuk dikonsumsi.

Berdasarkan sejumlah sumber, salah satunya hidayatullah.com, menyebutkan bahwa bahwa Nabi Muhammad SAW sangat menyukai daging kambing, terutama bagian lengan dari daging seekor kambing.

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suka memakan daging kambing, terutama bahagian lengan dari daging seekor kambing. Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut), dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Muslim)

Selain itu Nabi Muhammad SAW juga menyenangi memakan bagian paha dari daging kambing.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu atau paha) diberikan kepada Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukainya, maka beliau menggigit daging itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Masih berdasarkan tulisan di hidayatullah.com, para ulama terdahulu juga memberikan pendapat tentang keutamaan mengambil daging. Diantaranya :

Qadhi Iyadh berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam gemar mengambil daging bahagian lengan disebabkan oleh kematangannya, aroma yang wangi, rasa yang lazat, manis dan jauh dari tempat-tempat yang berbahaya.”

Al-Farzdaq berkata, “Ambillah daging bagian depan. Hindarilah kepala dan perut, karena keduanya adalah sarang penyakit.”

Fakta Nutrisinya

Kambing yang memicu darah tinggi memang hanya mitos. Namun, bukan beraryi anda bisa menyantap semua bagian kambing seenaknya.

Beberapa bagian kambing menyimpan lemak dalam jumlah banyak sehingga sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK mengatakan, hanya daging kambing yang baik untuk dikonsumsi.

“Dari tubuh kambing, daging yang baik. Ada di paha atas dan bagian daging tanpa lemak lainnya,” kata Johanes lewat pesan singkat, Rabu (30/8/2017).

Protein pada kambing terdistribusi merata pada seluruh bagian daging. Namun, bagian paha atas merupakan bagian paling baik untuk dikonsumsi.

Selain kaya protein , paha atas dan bagian lain seperti bahu juga paling miskin kandungan lemak.

Lemak pada kambing cenderung terkonsentrasi pada rongga tubuh. Karenanya, Johanes meminta jeroan kambing dihindari.

Secara umum, Johanes mengatakan, bagian lain yang perlu dihindari adalah "iga, perut, jeroan, dan kaki."

Dengan memperhatikan bagian-bagian kambing yang tersehat untuk dikonsumsi, niscaya kolesterol, darah tinggi, atau penyakit yang dimiliki takkan kambuh.

Sementara itu, dilansir laman Indiatimes, Senin (12/9/2016), daging kambing mengandung selenium, dan kolin bermanfaat dalam menangkal kanker.

Bahkan untuk wanita hamil, daging kambing dinilai bisa mencegah anemia, meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah ibu, dan mensuplai darah ke bayi karena mengandung jumlah tinggi zat besi sebanyak 3 mg per 100 gram daging kambing. Pada bayi dapat mengurangi risiko cacat lahir.

Bagi wanita yang nyeri saat haid, daging kambing bisa memulihkan karena mengandung zar besi. Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya bisa membuat sehat kulit.

Direktur Chevon Agrotech Pvt. Ltd, Dr Rizwan Thakur, sebagaimana dikutip laman yahoo.health pernah mengatakan banyak manfaat daging kambing bagi kesehatan.

Menurutnya, daging kambing merupakan sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi (CLA), asam lemak yang bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya.

Selain itu mengandung vitamin B, yang membantu Anda membakar lemak. Dengan jumlah tinggi protein tanpa lemak dan jumlah yang rendah lemak jenuh, hal ini membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko obesitas.

Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.

Tips Memasak Sehat
Berbagai macam olahan makanan berbahan dasar daging banyak disajikan saat Hari Raya Idul Adha.

Tapi harus diingat kebanyakan makan daging sapi dan kambing dapat menimbulkan penyakit seperti darah tinggi karena banyaknya kandungan kolesterol pada daging tersebut.

Rachel Olsen, Nutrition Expert YOUVIT pun berbagi tips agar tetap bisa makan daging sapi dan kambing tanpa merasa was-was.

Pertama pastinya konsumsi dalam jumlah yang seimbang karena sebenarnya ada kandungan protein pada daging yang baik untuk tubuh.

“Cuma memang kita sebaiknya tidak berlebihan makannya, karena daging merah termasuk kategori bahan makanan yang mengandung kolesterol, lemak jenuh dan trans,” ungkap Rachel melalui keterangan tertulisnya, Minggu (11/8/2019).

Kedua, usahakan memasak dengan cara direbus atau dikukus saja. Kalaupun ingin menggoreng atau menumis, maksimal gunakan hanya lima sendok minyak goreng.

“Makanan yang digoreng akan meningkatkan kandungan kolesterol dan lemak trans pada daging,” papar Rachel.

Ketiga, jangan hanya memakan daging saja, seimbangkan dengan lauk lainya yakni sayur dan buah-buahan.

Aplikasikan program “isi piringku” sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, saat kita makan sebaiknya menerapkan porsi dalam satu piring berupa seperempat bagian untuk karbohidrat dan seperempat bagian untuk protein dan setengahnya untuk sayuran dan buah-buahan.

Keempat, usahakan tidak makan daging di atas jam 07.00 malam karena saat malam sistem percernaan sedang beristirahat sehingga daging akan disimpan sebagai lemak, dibandingkan dikonversikan sebagai energi untuk beraktivitas.

Idealnya makan malam sebaiknya dilakukan tiga jam sebelum tidur, agar dapat memberikan kesempatan bagi lambung dan usus untuk mencerna dan memetabolisme makanan dengan lebih baik sebelum waktu tidur.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved