Bandara APT Pranoto Ditutup Sementara, Sering Muncul Lendutan di Taxiway, Ternyata Ini Penyebabnya
Bandara APT Pranoto Ditutup Sementara, Sering Muncul Lendutan di Taxiway, Ternyata Ini Penyebabnya
Artinya, kita harus selesaikan persoalan itu dulu agar permasalahan tidak terus terjadi,” ujar Salman Lumoindong saat ditemui awak Tribunkaltim, pada Kamis (14/11/2019), sore, di Kantornya, jalan Kusuma Bangsa, Samarinda.

“Dalam melakukan penelitian pun, kami tidak bekerja sendiri.
Selain kami melakukan itu, kami juga menunggu hasil penelitian tim panel ahli dari Kemenhub.
Setelah hasil penelitian itu turun, barulah kita bertindak sesuai dengan rekomendasi.
Sehingga, setelah selesai dikerjakan nanti sesuai dengan yang diinginkan,” lanjut Salman Lumoindong.
Menurut penelitian tersebut, dibeberkan Salman Lumoindong, jalur air bawah tanah yang ditemukan tersebut terkurung di lokasi awalnya, dan tidak dapat keluar.
Pembangunan drainase, disampaikan Salman Lumoindong , merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahan itu. Adanya drainase membuat, air bawah tanah tersebut dapat mengalir.
“Sesuai kajian pula, nantinya akan dibuatkan drainase di situ agar air bawah tanah itu bisa mengalir ke lokasi lain.
Jadi, air itu tidak terkurung di situ saja dan membuat bangunan taxiway menjadi labil.
Selain persoalan itu, kita juga menemukan adanya beberapa titik taxiway yang terjadi pelemahan,” pungkas Salman Lumoindong.
Dengan diketahuinya semua permasalahan tersebut, Salman Lumoindong meyakini, pengerjaan perbaikan taxiway yang sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemprov Kaltim akan selesai tepat waktu.
Dibeberkan pula olehnya, sesuai dengan jumlah titik pelemahan yerdapat 6 titik.
Namun, pihaknya tidak memperbaiki satu persatu titik tersebut.
“Jadi model perbaikannya langsung sepanjang 100 meter dari 160 meter panjang taxiway Bandara APTP.
Kita tidak memperbaiki titik pertitik. Kalau model lerbaikannya seperti itu, bisa jadi nanti akan terjadi kerusakan dititik lain.