Bandara APT Pranoto Ditutup Sementara, Sering Muncul Lendutan di Taxiway, Ternyata Ini Penyebabnya

Bandara APT Pranoto Ditutup Sementara, Sering Muncul Lendutan di Taxiway, Ternyata Ini Penyebabnya

TRIBUNKALTIM.CO/ M Purnomo Susanto
AKAN DIPERBAIKI - Petugas bandara tampak terlihat melakukan pengecekan terhadap taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda. Foto diabasikan, pada Jumat (8/11/2019), sore. 

Artinya, kita harus selesaikan persoalan itu dulu agar permasalahan tidak terus terjadi,” ujar Salman Lumoindong saat ditemui awak Tribunkaltim, pada Kamis (14/11/2019), sore, di Kantornya, jalan Kusuma Bangsa, Samarinda.

Inspeksi runway, untuk monitoring atau pengecekan terhadap landasan pacu dan area pergerakan selama atau setelah jam kerja operasional, meliputi : kondisi permukaan pada area pergerakan marka dan rambu serta fasilitas penerangan dan indikator arah angin kebersihan area pergerakan dari fod (foreign object debris) obstacle yang mengganggu permukaan take-off, approach dan transisi burung dan binatang lain pada area pergerakan atau sekitar aerodrome, penilaian empiris terhadap daya dukung permukaan runway dan runway strip dan pagar bandara. kegiatan tersebut dilakukan guna menjamin keselamatan penerbangan. Minggu (6/10/2019).
Inspeksi runway, untuk monitoring atau pengecekan terhadap landasan pacu dan area pergerakan selama atau setelah jam kerja operasional, meliputi : kondisi permukaan pada area pergerakan marka dan rambu serta fasilitas penerangan dan indikator arah angin kebersihan area pergerakan dari fod (foreign object debris) obstacle yang mengganggu permukaan take-off, approach dan transisi burung dan binatang lain pada area pergerakan atau sekitar aerodrome, penilaian empiris terhadap daya dukung permukaan runway dan runway strip dan pagar bandara. kegiatan tersebut dilakukan guna menjamin keselamatan penerbangan. Minggu (6/10/2019). (HO/Bandara APT Pranoto Samarinda)

“Dalam melakukan penelitian pun, kami tidak bekerja sendiri.

Selain kami melakukan itu, kami juga menunggu hasil penelitian tim panel ahli dari Kemenhub.

Setelah hasil penelitian itu turun, barulah kita bertindak sesuai dengan rekomendasi.

Sehingga, setelah selesai dikerjakan nanti sesuai dengan yang diinginkan,” lanjut Salman Lumoindong.

Menurut penelitian tersebut, dibeberkan Salman Lumoindong, jalur air bawah tanah yang ditemukan tersebut terkurung di lokasi awalnya, dan tidak dapat keluar.

Pembangunan drainase, disampaikan Salman Lumoindong , merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahan itu. Adanya drainase membuat, air bawah tanah tersebut dapat mengalir.

“Sesuai kajian pula, nantinya akan dibuatkan drainase di situ agar air bawah tanah itu bisa mengalir ke lokasi lain.

Jadi, air itu tidak terkurung di situ saja dan membuat bangunan taxiway menjadi labil.

Selain persoalan itu, kita juga menemukan adanya beberapa titik taxiway yang terjadi pelemahan,” pungkas Salman Lumoindong.

Dengan diketahuinya semua permasalahan tersebut, Salman Lumoindong meyakini, pengerjaan perbaikan taxiway yang sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemprov Kaltim akan selesai tepat waktu.

Dibeberkan pula olehnya, sesuai dengan jumlah titik pelemahan yerdapat 6 titik.

Namun, pihaknya tidak memperbaiki satu persatu titik tersebut.

“Jadi model perbaikannya langsung sepanjang 100 meter dari 160 meter panjang taxiway Bandara APTP.

Kita tidak memperbaiki titik pertitik. Kalau model lerbaikannya seperti itu, bisa jadi nanti akan terjadi kerusakan dititik lain.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved