Ketika Masuk UU Narkotika, BNNP Kalimantan Timur Siap Musnahkan Ladang Kratom
Ketika Masuk UU Narkotika, BNNP Kalimantan Timur Siap Musnahkan Ladang Kratom,
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
apakah ada pegawai yang terindikasi pengguna atau tidak," tegas Chaerul, sebelum tes urine dilakukan di
Gedung Satgassus Tipikor Kejati Kaltim, Jalan Bung Tomo Samarinda, Senin (11/11/2019).
Chairul menambahkan, kegiatan ini untuk memastikan bahwa seluruh jajarannya tidak
menyalahgunakan narkoba.
"Jangan coba-coba! Ini warning. Komitmen saya bagaimana wilayah hukum di Kejati Kaltim ini untuk
memberantas narkoba. Artinya saya tidak kompromi terhadap setiap upaya pendekatan pihak-pihak untuk
melemahkan pemberantasan narkoba yang kami lakukan," bebernya.
Hasil tes urine, lanjut Chaerul, akan mengevaluasi semua pegawainya. Jika ada pegawai yang terindikasi,
akan ada konsekuensi hukum yang berlaku.
"Ya pasti ada konsekuensinya. Selain akan dilakukan penyedikan, juga ada sanksi disiplin karena kami juga
ada aturan kepegawaian. Kalau melanggar aturan, berarti masuk dalam pelanggaran disiplin aparatur sipil
negara ( ASN )," pungkasnya.
Sementara, Pelaksana tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi
( BNNP ) Kaltim, Firdaus Kristian Hadi mengungkapkan, hasil tes urin dari 159
seluruh pegawai Kejati Kaltim dan Kejari Samarinda ditemukan dua pegawai positif.
Hanya saja, kata dia, dua orang yang positif menggunakan zat morfine dan benzodiazepine. Namun dari
hasil keterangan dua pegawai yang positif itu, diketahui mengkomsumsi jenis obat-obatan yang
mengandung morfine dan benzo karena mengidap penyakit.
"Tapi itu terkait pengobatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Yang (gunakan kandungan morfine)
karena beliau kena penyakit kelenjar getah bening. Yang satunya saya lupa sakitnya apa. Memang harus
minum obat yang terkandung zat benzo," jelas Firdaus.
Petugas Lapas Tes Urine Narkoba
Berita sebelumnya di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ada 75 Petugas Lapas Bontang Jalani Tes Urine Narkoba, 2 Petugas Diduga Habis Konsumsi Miras
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III A Bontang menggelar tes urine kepada seluruh petugas Lapas
dan sebagian warga binaan, Jumat (11/10/2019).
Kegiatan ini serentak dilakukan seluruh Lapas se-Indonesia berdasarkan intruksi dari Direktorat Jendral
Pemasyarakatan, Kemenkumham RI.
Lapas Bontang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang selama tes urine ini.
Sebanyak 75 petugas dan 50 orang warga binaan diambil urine mereka untuk diperiksa oleh petugas BNK.
"Hari ini serentak digelar, dari 76 petugas yang bertugas di Lapas 75 ikut tes urine.
Satu petugas tengah mengikuti pendidikan di luar," ujar Kepala Lapas Bontang, Heru Yuswanto kepada wartawan seusai ikut tes urin.
Heru mengatakan, hasil tes seluruh peserta menunjukkan negatif narkotika.
Kampanye anti narkoba di lingkungan Lapas Bontang massif dilakukan bagi petugas serta warga binaan.
Namun, ada dua petugas yang diidentifikasi telah mengkonsumsi Miras.
Pihaknya bakal mengklarifikasi alasan konsumsi miras tersebut, kemudian bakal diberi teguran.
Lebih lanjut, fokus saat ini penyalahgunaan narkoba.
Menurut Heru, pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap penggunaan narkoba apalagi jika dilakukan
di lingkungan Lapas Bontang.
Baca Juga;
• 75 Petugas Lapas Bontang Jalani Tes Urine Narkoba, 2 Petugas Diduga Habis Konsumsi Miras
• Speedboat Kandas di Muara Tanjung Selor, KSOP Tarakan Lakukan Pemeriksaan dan Tes Urine Nahkoda
• Bersiap, BNNK PPU Tes Urine Seluruh ASN dan Perangkat Desa, Hari Ini Sasar Kelurahan Riko