Pendaftaran CPNS di Kubar baru Dibuka Senin Nanti, Terkendala Sistem Portal Siapkan 159 Formasi
Pendaftaran CPNS di Kubar baru Dibuka Senin Nanti, Terkendala Sistem Portal Siapkan 159 Formasi
Penulis: Febriawan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SENDAWAR–pendaftaran CPNS di Kubar baru dibuka Senin nanti, terkendala sistem portal siapkan 159 formasi
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat atau Kubar, membuka 159 formasi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019.
Untuk pendaftarannya akan segera dibuka pada hari Senin (18/11/2019) mendatang pada pukul 23.00 Wita.
pendaftaran akan dilakukan melalui portal SSCASN atau Sistem Seleksi Calon ASN.
Dari 159 formasi yang dibuka bagi para pelamar CPNS di lingkungan Pemkab Kubar, sebanyak 64 tenaga pendidik, 48 tenaga kesehatan dan 47 tenaga teknis atau umum.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kubar, Novandel, kepada tribunkaltim,co Kamis 14/11/2019.
Menurutnya, pelamar untuk wilayah Kubar, baru bisa mengakses sistem pada Senin mendatang.
Hal itu lantaran adanya kendala para sistem diportal.
“Memang secara nasional di tanggal 11/11/2019. Namun karena sistem kita di daerah ini mengalami kendala maka portal kita bias diakses pada Senin 18/11/2019,” tegasnya.
Menurutnya, bagi para pelamar atau masyarakat Kubar yang ingin berkarier sebagai ASN atau PNS di lingkungan Pemkab Kubar sudah bisa mempersiapkan diri.
Formasi terbanyak yang diterima sebanyak 159, yang mengutaman tenaga pendidikan dan kesehatan.
“ 64 tenaga pendidik 64, 48 tenaga kesehatan 48 dan 47 tenaga teknis atau umum,” ujarnya.
Penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Kubar terbuka untuk seluruh penduduk Indonesia.
Tapi, bagi calon yang ber-KTP Kubar nya minimal 2,70. Sementara untuk warga yang ber-KTP di luar Kubar harus memiliki IPK minimal 3,00.
Novandel menjabarkan banyak formasi tenaga pendidik dan kesehatan untuk rekrument CPNS tahun 2019 ini, memang sesuai dengan kebutuhan.
Pasalnya saat ini dari 4 ribuan ASN yang ada di Kubar hanya beberapa persen saja tenaga pendidik.
“Jumlahnya saat ini sangat minim, untuk itu kami sangat berterimas masih adanya formasi CPNS untuk tenaga pendidik dan kesehtaan tahun ini,” jelasnya.
Pemkot Bontang tak Buka Pendaftaran CPNS
Sementara itu, seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS tahun ini dipastikan nihil.
Hal ini diungkapkan Walikota Bontang, Neni Moerniaeni saat ditemui wartawan seusai menghadiri rapat paripurna baru-baru ini.
Keputusan ini diambil Neni Moerniaeni sebab menilai beban kerja saat ini masih cukup ditangani oleh pegawai yang tersedia.
Di samping itu, dirinya menginginkan rekrutmen pegawai lebih dulu memprioritaskan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dari kalangan honorer.
• Live Kompas TV, Diduga Bom Meledak di Polrestabes Medan Saat Warga Ramai Urus SKCK untuk CPNS 2019
• UPDATE CPNS 2019: Daftar Instansi dan Formasi Paling Diburu, Kemenkumham dan Penjaga Tahanan Teratas
• 3 Hari Buka, BKN Ungkap Banyak Pelamar CPNS 2019 Salah Isi Data, Cara Buat Akun - Login SSCASN, SSCN
Menurutnya, saat ini banyak pegawai honorer yang telah mengabdi cukup lama di pemerintah.
Rencananya rekrutmen pegawai kedepan bakal diprioritaskan bagi mereka.
"Kita memang dapat kuota 117 formasi, tapi nanti dulu lah toh masih mampu dengan jumlah pegawai sekarang," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Peningkatan SDM, Sudi Priyanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyesuaian jumlah pegawai sesuai kebutuhan (redistribusi pegawai).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengam kebutuhan beban kerja.
"Kita masih penyesuaian dengan pegawai sesuai kebutuhan kerja," ungkapnya.
Setelah tahapan tersebyut rampung baru pemerintah melakukan pembukaan seleksi untuk kebutuhan pegawai.
"Setelah kita mengetahui kebutuhan baru kita buka seleksi pendaftaran," katanya.
PPU Tak Dapat Formasi CPNS
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Penajam Paser
Utara kawal penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) 2020 mendatang.
Setelah sebelumnya, tahun 2019 ini, Benuo Taka tidak mendapat formasi dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB).
Meski sempat menjadi tanda tanya dibalik ketidakadaan kuota CPNS 2019, pihak Pemerintah Kabupaten
Penajam sudah mengkonfirmasi bahwa terjadi mis antara pemerintah kabupaten dengan Kementerian PANRB.
Namun jangan berkecil hati, karena pemerintah kabupaten akan mengupayakan kuota CPNS 2020 yang
waktu pelaksanaannya tidak terlampau jauh dengan penerimaan CPNS 2019.
Ketua Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Andi Muhammad Yusuf akan mengawal Organisasi Perangkat
Daerah ( OPD ) yang menangani persoalan CPNS.
"Pemenuhan CPNS ada dua bagain terkait, yakni BKPP dan Bagian Ortal. Kedepan kami mohon kepada
Pak Bupati atau Pak Sekda, harus ada kerjasama yang kuat antar keduanya," kata Politisi Partai Golkar ini, Selasa (12/11/2019).
Bagian Ortal memiliki tugas pokok, yakni sistem informasi dan analisis jabatan.
Yusuf juga mengungkapkan, Ortal juga memiliki kewajiban menyusun analisis beban kerja.
Yusuf berharap, kejadian tahun ini tidak terulang lagi. Pihaknya akan mengawal penerimaan CPNS 2020.
Ke depan, akan diadakan rapat kerja untuk memperbaiki kesalahan saat ini agar tidak terulang.
"Dalam 5 tahun kedepan, dibutuhkan sekitar 800 formasi CPNS di Kabupaten Penajam.
Dengan kebutuhan tersebut, coba dihitung. Untuk tahun 2020,
karena tahun ini kita tidak dapat, kalau bisa jumlahnya dirapel," pungkasnya. (*)
Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka, Jumlah Pemohon SKCK Meningkat
Pendaftaran CPNS 2019 sudah dibuka sejak Senin (11/11/2019)
kemarin secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan.
Para pelamar CPNS 2019 di Kota Balikpapan mulai berbondong-bondong antre memenuhi ruangan SKCK
di Kantor Polres Balikpapan. Para pelamar CPNS ini ingin melengkapi syarat pendaftaran CPNS 2019.
Iptu Sofyan petugas pelayanan Polres Balikpapan yang ditemui Tribunkaltim.co di ruang kerja mengatakan,
untuk pembuatan SKCK jumlah pemohon hari biasanya sekitar 40-60 orang, karena adanya penerimaan
CPNS ini maka ada peningkatan perhari sekitar 60-100 pemohon.
"Artinya memang kalau terjadi penumpukan, karena warga atau pemohon datangnya bersamaan.
Tapi untuk prosesnya hanya sebentar, contohnya perpanjangan SKCK hanya memakan waktu sekitar 10-20 menit," kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan, Sedangkan untuk pengurusan baru tidak waktu yang lama. Hanya biasanya bikin lama
adalah pengisian formulir lebih dahulu dari pemohon, karena tergantung kecepatan atau tidaknya
pengisian formulir.
"Selanjutnya sidik jari, kalau untuk pengetikannya tidak terlalu lama. Apalagi sudah sidik jari, persyaratan
lengkap hanya butuh waktu 10-15 menit," ungkap Sofyan.
Dengan banyaknya warga atau pemohon yang antre mulai pagi hingga sore ini, Polres Balikpapan tetap
akan melakukan antisipasi dengan menyiapkan dua orang petugas tambahan.
"Kalau sudah normal lagi petugas kembali seperti biasa. Sedangkan untuk material SKCK aman dan tidak
akan habis," katanya.
Adapun persyaratan SKCK, Foto kopi KTP, Foto kopi Kartu Keluarga, Foto kopi akte kelahiran, dan pas
foto 4x6 warna dasar merah.
"Itu persyaratan dasar, artinya tidak mungkin warga tidak punya, saya rasa persyaratannya sangat mudah,
dan tidak menyulitkan," ujar Sofyan.
Dirinya pun mengimbau kepada para pemohan SKCK silahkan datang, dan untuk informasi tambahan
Polres Balikpapan buka pelayanan tambahan sampai hari Sabtu pukul 08:00-11:00 Wita.
Bagi warga Kota Balikpapan yang memiliki waktu luang hari sabtu bisa mengurus SKCK hari Sabtu.
"Ingat untuk biaya SKCK sesuai dengan PNBS SKCK adalah Rp 30.000 dan tidak ada biaya tambahan, untuk
masyarakat yang ingin legalisir silahkan difotocopy sendiri, dan bawa ke Polres tidak ada biaya atau gratis,"
Menurutnya, jumlah pemohon memang meningkat dari hari biasanya, namun madih bisa ditangani oleh
petugas Polres Balikpapan.
"Dibanding beberapa tahun lalu, terjadi penumpukan hingga ribuan orang, saat ini masih bisa diatasi," ungkapnya. (dha)
Lolos Seleksi CPNS Balikpapan? Ini Besaran Gaji Pokoknya Sesuai Golongan
Sebanyak 189 CPNS di Kota Balikpapan yang lolos seleksi penerimaan CPNS tahun 2018 lalu saat ini masih belum masuk kerja.
Jumlah CPNS Balikpapan yang lolos tersebut terdiri dari dua klasifikasi pendidikan yakni D III dan S1.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang
Mutasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Balikpapan, Anik
Murini saat ditemui Tribunkaltim.co, di ruangannya, Selasa (5/3/2019).
"Kita kan menerima yang D III dan S1 saja," ujarnya.
Dijelaskan Anik, terkait gaji, CPNS tersebut disesuaikan dengan golongan yang dia duduki.
Untuk pendidikan D III dimulai dari Golongan IIc dengan gaji awal 0 tahun Rp 2.192.300,
sedangkan untuk pendidikan S1 dimulai dari golongan IIIa dengan gaji awal 0 tahun sebesar Rp 2.456.700,-.
"Kenaikan pangkat tiap empat tahun secara umumnya kalau tak ada kendala," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini 189 CPNS tersebut masih belum masuk kerja, karena masih menunggu
penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) di BLN Regional Banjarmasin.
"Mereka masih belum kerja, tapi untuk honor yang lolos CPNS kemarin tetap masuk kerja dan statusnya
masih honor, belum CPNS," ungkapnya.
Dikatakan Anik, saat ini untuk CPNS Kota Balikpapan sedang proses penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP)
di BKN Regional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan diperkirakan dalam waktu dekat ini akan selesai.
"Kemarin kan sebetulnya deadline pada Februari, tapi sepertinya dalam bulan ini selesai kalau tidak ada kendala," ujarnya.
Ia menjelaskan, CPNS Balikpapan tersebut nantinya akan ditempatkan sesuai formasinya di pengumuman
hasil penerimaan CPNS beberapa waktu lalu.
"Paling banyak formasi yang kita buka kemarin dari tenaga guru," ucapnya.
Saat ditanya kapan CPNS tersebut mulai bekerja, Anik menegaskan menunggu Persetujuan Teknis (Pertek)
dari BKN Regional di Banjarmasin. Setelah Pertek tersebut keluar, maka pemkot Balikpapan langsung
membuatkan SK Walikota terkait penempatan CPNS.
"Nanti kalau sudah keluar Perteknya dari BKN Regional, kita langsung buatkan SK Walikota untuk
penempatan, agar mereka bisa langsung bekerja," pungkasnya. (*)