Borneo FC Kena Lima Sanksi, Total yang Harus Dibayar Rp 320 Juta, Ini Tanggapan Manajer Dandri Dauri

Borneo FC Kena Lima Sanksi, Total yang Harus Dibayar Rp 320 Juta, Ini Tanggapan Manajer Dandri Dauri,

Editor: Mathias Masan Ola
(Koleksi Tribunkaltim.co)
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Borneo FC Kena Lima Sanksi, Total yang Harus Dibayar Rp 320 Juta, Ini Tanggapan Manajer Dandri Dauri.

Borneo FC mendapat surat dari komisi disiplin PSSI.

Surat tersebut berisi sanksi yang menimpa klub asal Kota Samarinda itu yang berkompetisi di Liga 1 2019.

Borneo FC mendapat lima sanksi dari komdis PSSI.

Pertama manajer Borneo FC, Dandri Dauri menerima sanksi berupa denda sebesar Rp 45 juta.

Selain itu dia dilarang duduk di bench pemain selama dua pertandingan Borneo FC.

Sanksi lainnya yakni pemain Borneo FC Javlon Guseynov, Renan Silva, dan pelatih kiper Luizinho Passos

masing-masing dikenakan denda Rp 75 juta.

Selain itu Borneo FC juga dikenakan denda Rp 50 juta.

Berdasarkan surat dari komdis PSSI, sanksi tersebut buntut dari pertandingan melawan

Persija Jakarta 11 November lalu di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat.

Manajer Borneo FC, Dandri Dauri angkat bicara terkait pemberian sanksi yang dinilai tidak jelas.

Total Borneo FC harus membayar denda Rp 320 juta untuk lima kasus yang disidangkan tersebut.

"Sangat disesalkan sih kita mendapat hukuman segini besarnya,

besar sekali ini total mencapai 320 juta untuk 5 kasus yang disidangkan.

Khusus untuk saya pribadi ada tambahan tidak boleh mendampingi tim selama 2 pertandingan," kata

Dandri Dauri kepada Tribunkaltim.co, Senin (18/11/2019).

Padahal menurut Dandri Dauri kasus saat melawan Persela Lamongan di putaran pertama lalu

menurutnya di luar batas, justru tak diberikan sanksi yang serupa dengan timnya.

Dandri Dauri pun menyebut sanksi ini sangat unik tanpa ada sidang komdis.

"Dasarnya apa juga bingung kita, kita hanya memprotes saat lawan Persija kemarin dan di Lamongan

malah ada hal yang di luar batas. Tapi komdis tidak memberi hukuman seperti apa yang kita sekarang ini," ujar Dandri.

"Lagian proses pemberian hukumannya juga unik, tanpa ada sidang hanya surat klarifikasi dan setelah itu hukuman turun," tambahnya.

Bahkan Dandri Dauri menilai hukuman ini seperti ada upaya bahwa Borneo FC tidak boleh

bersaing di papan atas klasemen Liga 1 2019.

Tak lain karena tidak mempunyai alasan dan dasar yang jelas.

"Seperti ada upaya untuk kita tidak bisa bersaing di papan atas ini dan hukuman itu dasarnya maupun

nominalnya hanya Komdis dan Tuhan yang tahu," tegasnya.

Tentu sanksi ini diharapkan tidak berdampak pada mental pemain.

Apalagi Borneo FC akan menantang tuan rumah PSS Sleman, Rabu (20/11/2019) di Stadion Maguwoharjo, Sleman. (Tribunkaltim.co/ Arif Fadillah)

Usai Takluk dari Persija, Borneo FC Diliburkan

Setelah takluk dari Persija Jakarta dengan skor 2-4, Borneo FC tengah

mempersiapkan laga selanjutnya melawan PSS Sleman, 20 November mendatang.

Akan tetapi sebelum melawan PSS Sleman, skuad Pesut Etam terlebih dahulu diliburkan.

Mereka akan kembali berkumpul 15 November di Malang, Jawa Timur untuk menjalani Training Camp (TC).

Nantinya selama lima hari di Malang, Borneo FC akan melakukan uji coba dengan tim lokal.

Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amirudin akan segera memanfaatkan TC tersebut dengan mengevaluasi tim.

"Kita akan melihat apa yang mesti diperbaiki. Kemarin juga kita tidak bisa mengantisipasi bola mati.

Kita lebih rapat lagi kalau memarking pemain lawan," kata Amirudin kepada Tribunkaltim.co, Selasa (12/11/2019).

TC tersebut nantinya hanya diikuti 22 pemain yang disiapkan untuk melawan PSS Sleman. Selebihnya

latihan seperti biasa di Samarinda.

Kekalahan melawan Persija lalu mesti dilupakan. Amirudin mengakui timnya terbawa permainan lawan.

Persija yang bermain dengan tempo lambat namun efisien, sehingga sedikit peluang bisa menghasilkan gol.

"Mengikuti tempo lawan, kaget dengan dua gol cepat Persija, tapi bagus kita masih punya spirit walaupun

ada kesalahan mendasar," ujarnya.

"Hasil evaluasi menurut kami, kemarin kita pertandingan dengan tempo lambat," tambahnya.

Pada laga melawan PSS Sleman nanti, Borneo FC tidak diperkuat striker mereka, Lerby Eliandry yang harus

memperkuat timnas Indonesia. (Tribunkaltim.co/ Arif Fadillah)

Friksi Lerby Eliandry dan Matias Conti, Warnai Kekalahan Borneo FC atas Persija Jakarta

Pertandingan Persija Jakarta vs Borneo FC pada laga tunda pekan keempat Liga 1 2019 di Stadion Wibawa

Mukti, Bekasi pada Senin (11/11/2019) telah berakhir.

Tuan rumah Persija Jakarta berhasil menuntaskan perlawanan Borneo FC dengan skor akhir 4-2.

 Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic menjadi aktor kemenangan Macan Kemayoran di laga ini.

Empat gol diborong Marko Simic ke gawang Borneo FC, dan sukses mengunci 3 poin bagi Persija Jakarta.

Empat gol tuan rumah diborong oleh Marko Simic, pada menit ke-20', 38(p)', 50', dan 66'.

Selain Marko Simic, duo penyerang Borneo FC juga mencuri perhatian di laga ini.

Kedua pemain Borneo FC itu adalah Matias Conti dan Lerby Eliandry.

Pada akhirnya Matias Conti yang menyumbang gol untuk Borneo FC via tendangan penalti.

Sedangkan gol kedua Borneo FC lahir dari sundulan Juan Alsina menit 68.

Sejak dimulainya pertandingan, Persija Jakarta langsung tampil menekan area pertahanan Borneo FC.

Namun, Borneo FC juga tak hanya tampil bertahan, sesekali tim berjulukan Pesut Etam ini mampu keluar

menekan gawang Persija Jakarta. (*)

Baca Juga;

Hasil akhir, Friksi Lerby Eliandry dan Matias Conti, Warnai Kekalahan Borneo FC atas Persija Jakarta

Hadapi Persija Jakarta, Eks Pelatih Persib Bandung Usung Mario Gomez Misi Ini Bersama Borneo FC

Persija Jakarta vs Borneo FC, Riko & Marco Simic Diwaspadai, Ini Pesan Mario Gomez ke Anak Asuhnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved