Reaksi Keras Anak Buah Prabowo Kepada Menpora Malaysia Syed Saddiq, Sebut Imam Nahrawi Jadi Contoh
Reaksi keras anak buah Prabowo Andre Rosiade kepada Menpora Malaysia Syed Saddiq, sebut Imam Nahrawi jadi contoh soal pengeroyokan suporter Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Reaksi keras anak buah Prabowo kepada Menpora Malaysia Syed Saddiq, sebut Imam Nahrawi jadi contoh.
Insiden pengeroyokan suporter Indonesia oleh oknum fans Malaysia berbuntut panjang, hingga Menpora Malaysia Syed Saddiq jadi sorotan di Instagram dan Twitter.
Kali ini sorotan mengarah kepada Menpora Malaysia, Syed Saddiq atas insiden pengeroyokan dan penganiayaan suporter Indonesia di Malaysia.
• Insiden Suporter Indonesia Dikeroyok Fans Malaysia, Bukan Hoax, Menpora Kirim Nota Keberatan
• Bentrok Suporter Bukan Pertama Kali, Beda Sikap Menpora Indonesia dan Malaysia, Syed Saddiq Dihujat
• Suporter Asal Indonesia Ditahan di Malaysia Kemenpora : Seharusnya PSSI Sini Tidak Tinggal Diam
Diketahui seorang suporter Indonesia menjadi korban pengeroyokan oleh fans Malaysia sehari sebelum laga Timnas Indonesia vs Malaysia dalam laga Grup G, Kualifikasi Piala Dunia 2020, di Stadion Bukit Jalil Malaysia, Selasa (19/11/2019).
Sosok Syed Saddiq merupakan menteri termuda dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, Mahathir Mohammad di usia 26 tahun.
Berbagai pihak menyayangkan sikap Syed Saddiq yang justru tak meminta maaf secara terbuka.
Malahan Syed Saddiq menyebut insiden yang menimpa suporter Indonesia di Malaysia itu adalah hoax.
Sontak saja pernyataan Syed Saddiq itu mendapat reaksi keras dari anak buah Prabowo Subianto di partai Gerindra, Andre Rosiade.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra ini bereaksi keras di Instagram dan Twitter terkait sikap Menpora Malaysia Syed Saddiq.
Menurutnya Syed Saddiq harus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait insiden yang terjadi di Malaysia tersebut.
Bahkan Andre Rosiade menanti permintaan maaf Syed Saddiq secara terbuka kepada masyarakat Indonesia.
"Beberapa waktu yg lalu Menpora Indonesia @imam_nahrawi meminta maaf ke Malaysia.
Akibat kerusuhan di GBK. Sekrg ada suporter Indonesia yg dipukuli & dianiaya di Malaysia. Sy & pecinta Sepak Bola Indonesia menunggu pengusutan dan permintaan maaf dr Menpora Malaysia @SyedSaddiq," tulis Andre Rosiade di Twitter pribadinya, Jumat (22/11/2019).
Tak cuma itu, Andre Rosiade juga dengan tegas menyindir Syed Saddiq yang dinilai hanya pencitraan lantaran tak ada aksi nyata dari pihak Malaysia.
Apalagi insiden tersebut melibatkan suporter Indonesia saat menyaksikan pertandingan sepak bola.
"Bung @SyedSaddiq anda jgn minta korban lapor Polisi. Anda harusnya proaktif. Pemukulan dan penganiayaan terjadi.
Bahkan rekaman suporter Malaysia nyatakan Indonesia Anj*ng pun bisa disaksikan di Medsos.
Sy tunggu langkah anda sbg Menpora Malaysia jgn hanya Pencitraan," tulis politisi Gerindra, Andre Rosiade di Twitter pribadinya.
Anak buah Prabowo ini kecewa dengan respon Syed Saddiq yang menyebut insiden tersebut adalah hoax.
Tak mempan lewat tulisan, Andre Rosiade menyampaikan kecaman keras via video yang diunggah ke Twitter dan Instagram pribadinya
"@SyedSaddiq ditunggu pernyataan maaf anda mewakili Malaysia seperti yg dilakukan oleh Menpora kami yg dulu
@imam_nahrawi. Jangan bertele2 dan cari alasan lagi.
Jangan byk pencitraan. Kalo mau pencitraan jadi bintang Sinetron saja," tulis Andre Rosiade.
Dalam pernyataan Andre Rosiade via video, anak buah Prabowo ini tak segan menyebut mantan Menpora Indonesia Imam Nahrawi sebagai sosok yang patut dicontoh.
Menurut politisi Gerindra ini, hendaknya Syed Saddiq mencontoh apa yang dilakukan Imam Nahrawi saat terjadi insiden antara suporter Indonesia dan Malaysia.
"Syed Saddiq Menpora Malaysia, cukup anda minta maaf secara terbuka, jangan bilang Hoax.
Menpora kami yang dulu Imam Nahrawi langsung minta maaf akibat tindakan suporter Indonesia di Gelora Bung Karno kepada suporter Malaysia.
Tapi anda terlalu bertele-tele terlalu mencari alasan.
Tinggal anda minta maaf secara terbuka seperti yang dicontohkan Menpora Indonesia kepada warga Malaysia, itu saja," kata anak buah Prabowo ini melalui unggahan video di Instagram dan Twitter.
Ia juga menyinggung soal pencitraan yang dilakukan Syed Saddiq.
"Jangan terlalu banyak pencitraan makanya bekerja itu konkret bukan cuma sebatas selfie.
Ada modal tampang, di Indonesia anda bisa jadi bintang sinetron.
Tapi tolong minta maaf kepada masyarakat Indonesia, bukan menyatakan hoax.
Saya tunggu pernyataan maaf anda," ungkap Andre Rosiade.
Simak video yang diunggah Andre Rosiade di Instagram dan Twitter :
Reaksi Kemenpora
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahrga ( Ses Menpora ) RI, Gatot S. Dewa Broto, mengaku belum menerima permintaan maaf dan klarifikasi dari Malaysia.
Saya hanya tahu dari laporan dari beberapa suporter, Pak Gatot ini ada insiden seperti ini kemudian Kemenpora tindakannya seperti apa.
Bukannya saya tidak percaya dengan suporter ya. Tapi kami akan tunggu dari pihak PSSI,” ujar Gatot.
“Tapi sebenarnya entah itu insiden kecil atau besar, itu harusnya dari Pemerintah Malaysia setidaknya menyampaikan surat lah."
"Ya, permintaan maaf dan klarifikasi lah," sambungnya.
Seolah tak terima dengan sikap yang ditunjukkan Syed Saddiq, seorang tak bertanggung jawab mengubah identias sang Menteri di laman Wikipedia.
Profil Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq di laman Wikipedia diedit oleh seorang oknum tak bertanggung jawab.
Meskipun saat ini identitas asli Syed Saddiq di laman Wikipedia Indonesia sudah dipulihkan kembali.
Namun, kritikan kembali mengalir ke laman Wikipedia versi Malaysia terhadap pria lulusan International Islamic University Malaysia (IIUM)
Di laman tersebut, nama Syed Saddiq telah diubah dengan sebutan nama salah satu hewan.
• Suporter Asal Indonesia Ditahan di Malaysia Kemenpora : Seharusnya PSSI Sini Tidak Tinggal Diam
"Pengecut tukang lapor dari negara malingsia. Menteri cupu sok ultras goblok di Malaysia tahi babi," tulis di profil laman ms.wikipedia.org.
"Dia adalah penjilat pantat ayam," tulisnya melanjutkan.
Di kolom namanya juga menjadi sasaran setelah diberi nama "Syed Saddiq Babi Mania Mantap"
(*)
(TribunKaltim.co / Cornel Dimas Satrio K)