Alumni PA 212 Tak Masalah Ahok jadi Komut Pertamina, Beri Pesan Penting, Juga Singgung Masa Lalunya
Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak mempersoalkan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
TRIBUNKALTIM.CO - Ahok BTP jadi Komisaris Utama ( Komut ) Pertamina, alumni PA 212 ini sebut tak masalah dan beri pesan penting soal agama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah memastikan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengisi jabatan Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).
Pernyataan tersebut diungkap langsung olehnya pada Jumat (22/11/2019), seperti ditayangkan Kompas TV.
• Resmi, Pemain Kebanggaan Bobotoh Eks Kapten Persib Bandung Maju Pilkada, Pamit dari Mitra Kukar?
• Nikita Mirzani Beberkan Produk Kosmetik Bermerkuri hingga Wajah Temannya Rusak, Sempat Di-endorse!
• Ayo Buruan 51 Perusahaan BUMN Buka Lowongan 2019, SMA SMK Bisa Daftar, Cek Syarat & Upload Dokumen
Erick menyampaikan, Ahok dijadwalkan akan mulai bertugas di Pertamina pada Senin (25/11/2019).
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, setelah Ahok resmi dilantik sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero), Erick Thohir memintanya untuk langsung menjalankan tugas.
Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Jumat (22/11/2019).
Arya menyebutkan, tugas-tugas Ahok meliputi pengawasan, diatribusi, efisiensi hingga persoalan kilang-kilang minyak milik Pertamina.
“Setelah diputuskan Pak Ahok langsung tugas. Tugasnya melakukan pengawasan, diatribusi, efisiensi dan persoalan kilang-kilang (milik Pertamina),” kata Arya.
Ahok Dianggap Sebagai Figur Pendobrak yang Tepat Bagi Pertamina
Erick membeberkan sejumlah alasan tentang penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).
Menteri BUMN menilai Ahok merupakan figur pendobrak yang dibutuhkan untuk mencapai target-taget Pertamina.
"Kita perlu figur yang pendobrak supaya ini semua sesuai dengan target," kata Erick seperti yang diberitakan Kompas TV.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Erick menyampaikan Ahok akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).
Dirinya menargetkan Ahok bersama Wamen BUMN mampu mengurangi impor migas.
"Apalagi didampingi Pak Wamen juga, saya rasa bagian terpenting adalah bagaimana target-target pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai. Bukan berarti anti impor tapi mengurangi," ungkap Erick.
Menteri BUMN menyampaikan, proses-proses pembangunan refinery merupakan hal yang sangat berat.
Oleh karena itu, Erick menuturkan dirinya membutuhkan teamwork yang besar.
"Proses-proses dari pembangunan refinery ini sangat amat berat, jadi saya butuh teamwork yg besar. Tidak hanya dirut saja, semuanya harus bagi tugas," ujarnya.
Karena alasan tersebut, Erick merasa membutuhkan figur pendobrak dari seorang Ahok.
Namun dirinya menegaskan bahwa pendobrak tak berarti marah-marah.
"Karena itulah kemarin kita ingin orang yang pendobrak. Pendobrak bukan marah-marah. Saya rasa, Pak Ahok berbeda," jelas Erick.
Sebelumnya, saat memastikan posisi Ahok di Pertamina, Erick Thohir menyampaikan Ahok akan didampingi seorang Wakil Komisaris Utama.
Wakil Ahok tak lain merupakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
"Ahok akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," kata Erick di Istana Negara, Jakarta.
Selain itu, bersamaan dengan diumumkannya jabatan Ahok di Pertamina, Erick Thohir menyampaikan Pertamina juga akan memiliki direktur keuangan yang baru.
Erick menuturkan, posisi direktur keuangan yang baru akan diisi oleh Emma Sri Martini.
"Nanti juga ada direktur keuangan yang baru, yaitu Ibu Emma (Emma Sri Martini,-Red)," kata Erick Thohir, Jumat (22/11/2019), dalam wawancaranya yang ditayangkan Kompas TV.
Sebelumnya, Emma merupakan Direktur Utama Telkomsel.
Emma dipindahtugaskan menjadi Direktur Keuangan Pertamina untuk menggantikan Pahala Mansury.
Menurut penjelasan Erick, Pahala Mansury mengemban tugas baru sebagai Direktur Bank Tabungan Negara (BTN).
"Pak Pahala punya tugas baru juga sebagai Dirut BTN," ungkap Erick.
Ahok Mengaku Siap Menjabat
Saat ditanya soal kesiapannya memimpin PT. Pertamina (Persero), Ahok mengaku dirinya siap.
"Kalau ditunjuk, diminta tugas, ya harus siap," tutur Ahok seperti yang diberitakan Kompas TV, Rabu (20/11/2019).
Sebelumnya, saat Ahok baru diisukan akan diangkat sebagai petinggi PT. Pertamina (Persero), telah terjadi penolakan dari serikat pekerja.
Dilansir Tribunnews.com, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) memasang spanduk penolakan.
Mereka lantang menyatakan menolak Ahok untuk mengisi jabatan di PT. Pertamina (Persero).
Mengetahui adanya penolakan dari serikat pekerja terkait penunjukan dirinya untuk mengisi jabatan tinggi di PT. Pertamina, Ahok mengaku tak mempersoalkannya.
Ahok menanggapi penolakan terhadap dirinya dengan santai.
Ia menganggap penolakan tersebut adalah hal yang biasa.
"Hidup ini tidak ada yg bisa setuju 100 persen ya, Tuhan saja ada yang nentang kok," kata Ahok.
Anggota PA 2012 sebut tak masalah
Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak mempersoalkan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Awit Masyhuri berpesan agar Ahok tidak lagi menyinggung agama ketika melaksanakan tugas dan bekerja.
“Tidak masalah, yang penting jangan singgung agama lagi,” ujar Awit saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019) seperti dilansir kompas.com.
Anggota PA 212 ini juga tidak mempermasalahkan kasus penistaan agama yang sempat melibatkan Ahok.
Menurut Awit, persoalan hukum yang pernah melibatkan Ahok tidak ada hubungannya dengan jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
“Iya. Itu kan urusan jabatan di BUMN. Kami tidak ada urusan ke sana,” kata Awit.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut resmi menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
• Kabar Buruk Menimpa Putri Presiden Soekarno, Saudara Megawati, Bisa Bernasib Seperti Ahok BTP
• Bakal Jadi Bos BUMN, Mahfud MD Singgung Status eks Napi Ahok, Tak Bisa Jadi Pejabat Publik Ditunjuk
• Sebab Anies Baswedan Gelisah Diungkap, Beda Penyusunan Anggaran Era Ahok BTP Dibeber di Mata Najwa
• PKS Khawatir Ahok jadi Bos BUMN, Mardani Ali Sera Soroti Kedekatan BTP dengan Partai Megawati
Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

(*)