Hari Guru, Presiden Jokowi Beri Kebebasan Nadiem Makarim Ubah Kurikulum, Pramono Anung Beber Alasan
Hari Guru, Presiden Jokowi beri kebebasan Nadiem Makarim ubah kurikulum, Pramono Anung beber alasannya
TRIBUNKALTIM.CO - Hari Guru, Presiden Jokowi beri kebebasan Nadiem Makarim ubah kurikulum, Pramono Anung beber alasannya.
Teks pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka Hari Guru viral di media sosial Twitter, dan Instagram.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi kebebasan penuh pada Mendikbud Nadiem Makarim untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, Presiden Joko Widodo mengharapkan ada perubahan drastis dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, Presiden memberikan kewenangan penuh kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk mengubah paradigma dan kurikulum pendidikan.
"Pak Nadiem Makarim diberikan kewenangan penuh oleh Presiden.
• Setelah Jokowi, Wapres Maruf Amin Juga Angkat 8 Staf Khusus Ini, Ada Mantan Menteri, PBNU dan MUI
• Kabar Buruk Indonesia Kekurangan Uang, eks Panglima TNI Warning Kepolisian dan Kejaksaan Soal Ini
• Sah, Rudiantara eks Menkominfo Jadi Dirut PLN Gantikan Sripeni Inten Cahyani, Jokowi yang Nilai
• Kabar Buruk Menimpa Presiden Jokowi, Anggota Keluarga Kaesang Ditemukan Meninggal di Pesawat
Bahkan dalam rapat terbatas hal itu disampaikan beliau, untuk mengubah paradigma kurikulum, tata cara belajar mengajar," kata Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Hal ini disampaikan Pramono Anung menanggapi pidato Nadiem Makarim di Hari Guru.
Dalam pidato yang naskahnya sempat viral itu, Nadiem Makarim meminta para guru untuk melakukan perubahan dalam mengajar tanpa menunggu aba-aba atau perintah.
Nadiem Makarim meminta guru mengajak para siswa berdiskusi.
Bahkan ia meminta guru memberi kesempatan pada murid untuk belajar di kelas.
Menurut Pramono, Presiden akan memberi dukungan penuh kepada Nadiem jika hendak mengubah kurikulum yang memungkinkan perubahan-perubahan tersebut.
"Sehingga memberikan kegembiraan pada siswa untuk belajar dan tidak dijejali dengan tugas-tugas yang terlalu berlebihan," ujar politisi PDIP ini.
Bahkan, Pramono Anung menambahkan, Presiden Jokowi sejak awal mempercayakan pos Mendikbud kepada Nadiem Makarim agar melakukan perubahan-perubahan itu.