Kabar Buruk Indonesia Kekurangan Uang, eks Panglima TNI Warning Kepolisian dan Kejaksaan Soal Ini

Ada kabar buruk, Indonesia kekurangan uang, eks Panglima TNI warning Kepolisian dan Kejaksaan soal ini

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Kepala Staf Kepresidenan sekaligus eks Panglima TNI Moeldoko 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar buruk, Indonesia kekurangan uang, eks Panglima TNI warning Kepolisian dan Kejaksaan soal ini.

Pemerinah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin sedang gencar memberi karpet merah untuk investor.

Selain akan memangkas aneka perizinan seperti IMB dan Amdal, pemerintah juga meminta aparat penegak hukum tak memersulit apalagi menghalangi investasi yang masuk ke daerah.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI, berpesan kepada seluruh aparatur negara, khususnya TNI, Polri dan Kejaksaan, untuk tidak mengganggu atau mempersulit investor yang akan berinvestasi di Indonesia.

Terutama di daerah yang memiliki potesi untuk dikembangkan.

Hal ini disampaikan Moeldoko saat meresmikan secara simbolis beberapa kegiatan Hari Jadi ke-16 kabupaten Lingga, Minggu (24/11/2019).

VIDEO AHY Konser Dadakan di Bandung, Nyanyikan Lagu Cinta Luar Biasa, Anak SBY Bikin Heboh di UPI

Hari Guru Nasional, Curhat Fahri Hamzah di Twitter, Naksir Guru saat SD Bergairah hingga Patah Hati

Luar Biasa Makan Pakai Tangan, Berikut 8 Manfaat yang kita dapat Benarkah Menjaga Sistem Pencernaan?

Kegiatan Moeldoko di Lingga antara lain groundbreaking pembangunan tambak udang seluas 836 hektare, peresmian Politeknik Lingga, peresmian pembangunan Pabrik Pengolahan Pakan Ikan dan Udang, peresmian Pembangunan Pabrik Tepung Ikan, peresmian Pembangunan Pabrik Pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan kapasitas 10.000 liter serta peresmian Pengoperasian IKM Kelapa Terpadu.

Moeldoko mengatakan, salah satu upaya pemerintah meningkatkan investasi adalah dengan cara menjaga situasi tetap kondusif.

Selain itu, perlu adanya upaya penjelasan kepada masyarakat agar tidak ada pikiran negatif atas apa yang akan dikerjakan investor.

"Dengan begitu, manfaat investasi terasa bagi masyarakat itu sendiri.

Seiring terbukanya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang baik di daerah tersebut," kata Moeldoko saat ditemui di gedung Nasional, Minggu (24/11/2019).

Moeldoko mengatakan, dirinya juga yakin jajaran TNI, Polri dan Kejaksaan sudah paham atas pesan Presiden Jokowi terkait dunia investasi.

"Jangan mempersulit investasi masuk ke tanah air, apalagi sampai mengganggu.

Aparat keamanan dan penegak hukum harus bekerja sesuai ketentuan," jelasnya.

 VIDEO AHY Konser Dadakan di Bandung, Nyanyikan Lagu Cinta Luar Biasa, Anak SBY Bikin Heboh di UPI

 Hari Guru Nasional, Curhat Fahri Hamzah di Twitter, Naksir Guru saat SD Bergairah hingga Patah Hati

 Luar Biasa Makan Pakai Tangan, Berikut 8 Manfaat yang kita dapat Benarkah Menjaga Sistem Pencernaan?

Moeldoko mengaku bahwa Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi keberhasilan kabupaten Lingga, yang telah mengubah lahan tandus eks tambang timah dan bauksit, menjadi lahan produktif untuk kemakmuran masyarakatnya.

Moeldoko juga mengungkapkan dirinya jatuh cinta ke Lingga saat pertama kali datang.

Melihat air bersihnya berlimpah, tanahnya subur dan dilingkari laut.

"Semuanya itu adalah potensi yang luar biasa jika dikelola dengan baik," paparnya.

Masih menurut Moeldoko, ia yakin ke depan perekonomian Lingga akan melampaui ekonomi sekitar.

Terlebih jika disertai investasi yang jelas.

Namun untuk menjamin masuknya investasi di suatu daerah, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, investasi yang efisien dan perlu jaringan logistiknya.

Untuk itu, presiden membangun banyak infrastruktur dan terus dilaksanakan.

Kedua, stabilitas.

Menurutnya, stabilitas keamanan, ekonomi dan politik juga sangat mempengaruhi iklim investasi.

Oleh karena itu, kata Moeldoko, stabilitas keamanan harus terjamin.

Lalu ketiga adalah kepastian regulasi.

Sebab, segala yang menghambat investasi harus dihapuskan.

Ke depan ada sekitar 70-an UU yang akan dilebur.

Saat ini, Moeldoko mengakui bahwa negara sedang kekurangan uang.

Karenanya, investor harus diundang datang sehingga lapangan pekerjaan tercipta, bisa berproduksi dan menghasilkan devisa serta pertumbuhan ekonominya baik.

Senada disampaikan Bupati Lingga Alias Wello.

Ia menyatakan bahwa kabupaten Lingga sebelumnya merupakan daerah tertinggal dan paling miskin di Kepulauan Riau.

Namun, dalam tiga tahun belakangan ini, perlahan kabupaten Lingga mampu bangkit hingga akhirnya memiliki APBD Rp 1,1 triliun.

"Insya Allah untuk 2020, APBD Lingga mencapai Rp 1,1 triliun.

Di mana saat awal dirinya memimpin Lingga APBD hanya sekitar Rp 600 miliar, itu pun ditambah beban utang.

Dan, alhamdulillah saat ini utang yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya sudah terbayarkan dan APBD naik hingga Rp 1,1 triliun," jelas Alias Wello.

Awe, begitu sapaan akrabnya, mengatakan saat ini ia terus memberdayakan petani dalam menciptakan kebun buah-buahan.

Kemudian memanfaatkan lahan sebagai lokasi peternakan seperti tambak udang yang baru saja diresmikan.

Ke depan, ia berencana membangun perternakan bebek untuk menghasilkan telor asin, dan hasilnya akan diekspor ke Singapura.

Mengingat Singapura sangat membutuhkan telur asin.

"Yang jelas apa pun akan saya lakukan demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Lingga yang juga berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat Lingga itu sendiri," ujarnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved