Berita Pemprov Kalimantan Timur

Hari Guru, Wagub Kaltim: Baru Tiga Daerah Usulkan Bankeu Kesejahteraan Guru

Tiga daerah mengusulkan bantuan keuangan ke Pemprov Kaltim terkait prioritas kesejahteraan (honor) guru.

HUMASPROV KALTIM/ACHMAD RIANDY
Wagub Hadi Mulyadi menyerahkan Beasiswa Kaltim Tuntas di sela peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-74 PGRI di Komplek Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Senin (25/11/2019). 

SAMARINDA - Tiga daerah mengusulkan bantuan keuangan ke Pemprov Kaltim terkait prioritas kesejahteraan (honor) guru. Tiga daerah itu adalah Kabupaten Berau, Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara.

Hal itu diungkap Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat on air pada program siar RRI Samarinda "Gubernur Menyapa" usai upacara Hari Guru Nasional 2019 dan HUT ke-74 PGRI di halaman parkir GOR Stadion Madya Sempaja Samarinda, Senin (25/11/2019).

Diakui Wagub, terkait tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi guru, pemprov hanya berwenang untuk tingkat SMA/SMK. Sedangkan sekolah dasar dan SMP menjadi kewenangan kabupaten dan kota.

"Tapi kami tidak menutup peluang itu. Silakan kabupaten dan kota menyampaikan usulannya. Kita bantu dalam bentuk bantuan keuangan," tegas Hadi Mulyadi didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi.

Selama ini kabupaten dan kota usulan bankeunya cukup tinggi hingga di atas Rp1 triliun. Tetapi tidak memrioritaskan kesejahteraan guru. Kecuali tiga daerah, Berau, Paser dan Penajam Paser Utara.

Sementara dalam hal pengangkatan guru 20 tahun mengabdi menjadi ASN atau pun pegawai tetap. Kewenangannya berada di pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Kementerian Keuangan terkait penganggaran bagi jutaan guru di Indonesia.

"Pengangkatan guru itu regulasinya di pusat. Kalau itu di daerah, sudah saya tanda tangani. Kita ingin para guru semua sejahtera dan itu yang diharapkan para guru kan," ungkapnya.

Walaupun aturannya demikian, tambah Hadi, pemprov tetap memberikan perhatian bagi para guru dengan memberikan tambahan atau meningkatkan honor.

Sebelumnya, Wagub Hadi Mulyadi menjadi pembina upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-74 PGRI serta membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Dalam sambutannya, Nadiem Makarim mengatakan tugas guru adalah termulia sekaligus yang tersulit. Tapi dibebani berbagai aturan, tugas-tugas administratif, mengejar angka dan kurikulum, terpaku pada kebiasaan menghafal sehingga hilang inovasi.

Mendikbud menegaskan perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

"Besok, di mana pun Anda (guru) berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas," harapnya.

Selain itu, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," ungkapnya.

Upacara diikuti ribuan guru. Tampak hadir Ketua PGRI dan Kepala Dinas Pendidikan se-Kaltim, para pegiat pendidikan, jajaran Forkopimda dan pimpinan perangkat daerah di lingkup Pemprov Kaltim.

Peringatan Hari Guru Nasional 2019 dan HUT ke-74 PGRI juga dirangkai dengan peluncuran program Digitalisasi Pendidikan dan Distance Learning. Peluncuran dipimpin Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi. (yans/sul/adv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved