Nadiem Makarim Ungkap Gantinya Ujian Nasional UN dan Penyederhanaan Kurikulum, Setelah 2020 Berlaku
Nadiem Makarim ungkap gantinya Ujian Nasional UN dan penyederhanaan kurikulum, setelah 2020 berlaku
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Samir Paturusi
Ditambah juga ia masih ingin mengkaji kembali pelaksanaan ujian nasional yang menjadi aspirasi masyarakat.
Menurutnya banyak dari kalangan pendidik yang menginginkan dihapuskan tetapi menghindari hal-hal negatifnya.
"Banyak sekali aspirasi dari masyarakat, dari guru, dari murid dari orangtua yang sebenarnya banyak juga dari mereka yang bukan ingin menghapuskan tetapi menghindari hal-hal yang negatif,"
"Seperti dari sisi stress, kayak menghukum siswa yang mungkin dari bidang (UN) itu kurang kuat dan lain-lain," ujar Mendikbud Nadiem.
Nadiem Makarim berujar soal UN bukan semata wacana penghapusan saja.
Tetapi lebih untuk mengevaluasi kembali esensi dari pelaksanaan UN itu sendiri.
"Jadi ini (kajian UN) semacam prinsipnya.
Jadi semua ini bukan wacana hapus-menghapus tetapi ini juga wacana memperbaiki esensi dari UN sebenarnya itu apa.
Apa untuk menilai murid atau untuk menilai sistem," jelas Mendikbud.
Tanggapan DPR
Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi mendukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait wacana penghapusan Ujian Nasional (UN).
Hanya saja politikus Demokrat ini mengingatkan, agar penghapusan ini harus diikuti standar kelulusan pengganti UN.
Apalagi wacana penghapusan UN ini bukan baru diwacanakan pada masa Nadiem Makarim, tapi sebelumnya Mendikbud Muhadjir Effendy.
"Kalau mau diubah, apa nanti gantinya?
Apakah standar kelulusan di sekolah saja, atau per provinsi, atau bagaimana?