SEA Games 2019
Lawan Timnas Indonesia U23 di Semifinal Rapor Myanmar Berbanding Terbalik dengan Asuhan Indra Sjafri
Lawan Timnas Indonesia U23 di semifinal rapor Myanmar berbanding terbalik dengan asuhan Indra Sjafri .
Dalam 15 kesempatan sebelumnya, skut Garuda menelan 10 kekalahan, lima laga berhasil melaju ke final, dua diantaranya keluar sebagai juara (1987 dan 1991).
Seperti diketahui, Timnas Indonesia U23 lolos ke babak semifinal setelah meraih 4 kemenangan dan satu kekalahan dari Vietnam.
Thailand yang menyandang status juara bertahan menjadi korban Indonesia di babak penyisihan, selain Brunei (8-0), Laos (4-0), dan Singapura (2-0).
Produktivitas anak asuh Indra Sjafri terbilang baik dengan memasukkan 17 gol dan hanya kebobolan 2 gol.
Catatan itu lebih baik dari kontestan SEA Games 2019 lainnya, termasuk Myanmar yang berstatus juara grup A.
Ataupun Vietnam, meskipun sama memasukkan 17 gol, Vietnam lebih banyak kebobolan dari pada Indonesia.
Hasil ini tak terlepas dai kerja keras tim dan peran vital Indra Sjafri sebagai juru taktik.
• MAMA 2019 Panen Kritikan dari EXO-L, Penggemar GOT7, MONSTA X dan Chungha, Tuntut Mnet Minta Maaf
• Jadwal Timnas Indonesia U23 vs Myanmar Semifinal SEA Games 2019, Peluang Ulang Memori 1991
"Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pemain. Semoga di semifinal nanti meraih hasil positif juga," ungkap Andy Setyo, kpten tim Timnas Indonesia U23, dikutip dari PSSI.
Racikan Indra Sjafri ampuh ketika menggulung Thailand di laga pembuka dan kemenangan telak atas Brunei.
Perubahan formasi serta transisi yang baik dari skuat garuda Muda di babak kedua lawan Brunei membuat mereka tampil lebih dominan dan mampu mencetak gol lebih banyak dari babak pertama.
Melihat hasil ini, besar harapan Indra Sjafri dapat membawa medali emas SEA Games 2019 ke Tanah Air seperti tahun 1991 silam.
Saat itu, Timnas Indonesia dilatih oleh Anatoli Polosin (alm).
Pelatih berkebangsaan Russia tersebut membawa skuat Garuda ke final hingga merengkuh gelar juara SEA Games 1991 setelah menundukkan Thailand melalui babak penalti.
Bukan perkara mudah agar bisa meraih medali emas, Indonesia mendapat cobaan di babak semifinal dari Singapura yang membuat laga bertahan imbang di waktu normal 2x45 menit dan waktu tambahan 2x15 menit.
Perjuangan tim Garuda yang saat itu dihuni oleh pemain muda seperti Rochy Putiray dan Salahudin akhinya berhasil mengalahkan Fandi Ahmad dan kolega di babak semifinal karena menang penalti 4-2.
Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 dengan catatan tak terkalahkan, Rochy Putiray menyumbang dua gol selama gelaran tersebut, Widodo C Putro, Robby Darwis, dan Ferryl Raymond Hattu masing-masing mencetak satu gol.
Menariknya, Indonesia meraih medali tersebut saat SEA Games 1991 berlangsung di Manila, Filipina, tempat yang sama pada tahun ini.