Bukan Indra Sjafri dan Luis Milla, PSSI Pilih eks Pelatih Son Heung-min Tottenham Hotspur di Timnas
Bukan Indra Sjafri dan Luis Milla, PSSI pilih eks pelatih Son Heung-min Tottenham Hotspur di Timnas Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Indra Sjafri dan Luis Milla, PSSI pilih eks pelatih Son Heung-min Tottenham Hotspur di Timnas Indonesia.
Teka-teki siapa pelatih Timnas Indonesia pengganti Simon McMenemy terjawab usai Evan Dimas dkk ditaklukkan Vietnam dalam laga final SEA Games 2019.
Ketua PSSI Iwan Bule memastikan, pelatih Timnas Indonesia bukan Indra Sjafri ataupun Luis Milla.
• Vietnam Bocorkan Strategi Kunci Bungkam Timnas U23 di Final SEA Games 2019, Cederai Evan Dimas?
• Live Streaming, Susunan Pemain Borneo FC vs Persib Bandung, Tanpa Pemain yang Dibenci Umuh Muchtar
• 7 Pemain Umuh Muchtar, Persib Bandung akan Rekrut Ciro Alves dan Makan Konate? Ini Respon Bobotoh
• Pernah Dibina, Duet Andrea Pirlo di AC Milan Ini Singkirkan Carlo Ancelotti di Kursi Pelatih Napoli
Dilansir dari Kompas.com, PSSI mulai bergerak cepat dalam mengamankan jasa pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, demi melatih timnas Indonesia.
Diketahui, Shin Tae-yong merupakan eks pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 yang dihuni striker Tottenham Hotspur Song Heung-min.
Keputusan PSSI dalam mencari pelatih anyar pengganti Simon McMenemy mulai menemukan titik terang.
Dikabarkan Shin Tae-yong menjadi pilihan utama berdasarkan keputusan hasil musyawarah komite PSSI.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan alias Iwan Bule.
Pernyataan tersebut dilotarkan usai laga timnas U23 Indonesia vs Vietnam yang merupakan final sepak bola SEA Games 2019, di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019).
Lebih lanjut, Iwan Bule dan pengurus PSSI akan segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) untuk menentukan siapa pelatih timnas Indonesia.
Rencananya rapat itu akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat.
“Untuk pelatih senior akan kami pikirkan dan rapatkan di Jakarta,” kata Iwan Bule kepada awak media termasuk BolaSport.
“Tetapi kemungkinan besar, kami akan mengambil Shin Tae-yong,” ucapnya menambahkan.
Shin Tae-yong sebelumnya sudah melakukan fit and proper test dengan PSSI di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2019.
Dalam pertemuan itu, eks pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut yakin akan memberikan prestasi untuk skuad Merah Putih.
Selain Shin Tae-yong, PSSI juga melakukan pertemuan dengan pelatih asal Spanyol, Luis Milla, di Manila, Filipina pada 29 November 2019.
Luis Milla tidak bisa menjamin membawa timnas Indonesia juara dalam ajang terdekat yakni Piala AFF 2020.
“Dari pembicaraan dengan beberapa anggota Exco PSSI, mereka tertarik dengan Shin Tae-yong,” kata Iwan Bule.
PSSI harus bergerak cepat untuk mendatangkan Shin Tae-yong.
Sebab, pelatih berusia 51 tahun tersebut kabarnya juga dibidik oleh klub papan atas China, Jiangsu Suning Sainty.
“Ya, saya sudah tahu kabar itu, katanya mau diambil klub China.
Jadi kami harus cepat-cepatan,” kata Iwan Bule.
Teco dan Rachmad Darmawan Masuk Radar
Andai Luis Milla dan Shin Tae-yong batal bergabung dengan Timnas Indonesia, masih ada 2 nama yang layak dipertimbangkan menukangi skuad senior.
Dilansir Bolasport.com dari Tribun Bali, muncul satu lagi nama yang diisukan masuk dalam bursa calon pelatih timnas Indonesia.
Pelatih yang dimaksud adalah arsitek Bali United saat ini, Stefano Cugurra Teco.
Juru taktik yang akrab disapa Teco tersebut dianggap cocok menangani Timnas Indonesia setelah melihat prestasinya yang berhasil membawa Persija Jakarta juara Liga 1 2018.
Bahkan sedikit lagi Stefano Cugurra Teco membawa Bali United menjuarai Liga 1 2019.
Ketika ditanya perihal peluang menukangi Timnas Indonesia, Stefano Cugurra Teco mengaku sangat siap jika harus mengemban tugas tersebut.
"Saya pasti siap (ke timnas Indonesia), karena saya sudah kerja tiga tahun sebagai pelatih kepala di dua klub berbeda, Bali United dan Persija," ucap Teco tegas pada Jumat (29/11/2019).
Menurut Stefano Cugurra Teco, dirinya sudah memahami karakter semua pemain Indonesia yang pernah tampil di Liga 1.
Klaim itu datang dari pengalaman yang dimiliki pelatih yang sudah memulai kariernya di dunia sepak bola nasional sejak 2003.
Saat itu, Stefano Cugurra Teco masih menjabat sebagai pelatih fisik di Persebaya Surabaya mendampingi Jacksen F Tiago.
"Saya tahu benar semua pemain yang ada dalam Liga 1 Indonesia, saya sudah paham semua pemain," kata Stefano Cugurra Teco.
"Sejak awal karier sebagai pelatih fisik, lima tahun saya di Persebaya Surabaya dan bisa tiga kali juara di sana," tutur Stefano Cugurra Teco menambahkan.
Stefano Cugurra Teco lantas menyebutkan salah satu keunggulan yang dinilai bisa membantu karier kepelatihannya di Tanah Air.
Menurut Stefano Cugurra Teco, kemampuannya dalam berbahasa Indonesia dapat membantunya berkomunikasi dengan pemain sehingga strategi yang diharapkan bisa lebih mudah dipraktikkan.
"Saya bisa belajar Bahasa Indonesia di sana (Persebaya), untuk komunikasi lancar dengan semua pemain," kata Teco menandaskan.
Sedikit lagi Stefano Cugurra Teco akan menjadi pelatih pertama yang berhasil meraih gelar juara Liga 1 secara back to back sejak format baru pada 2017.
Bali United hanya membutuhkan hasil imbang atau satu poin lagi untuk mengunci gelar juara Liga 1 2019.
Sedangkan Teco sudah pernah menjuarai Liga 1 pada musim 2018 bersama Persija Jakarta.
Selain Stefano Cugurra Teco, muncul satu nama pelatih lokal yang layak untuk menempati pos pelatih utama Timnas Indonesia.
Sosok tersebut adalah Rahmad Darmawan.
Sebab Rahmad Darmawan saat ini berstatus tanpa klub, setelah resmi berpisah dari tim yang dia asuhnya, PS Tira Persikabo musim ini tepatnya pada Jumat (29/11/2019).
Pemecatan Rahmad Darmawan oleh manajemen PS Tira Persikabo tidak lepas dari hasil buruk yang dialami tim beralias Laskar Padjadjaran musim ini.
Sempat tampil istimewa karena berhasil menempati posisi atas klasemen sementara Liga 1 2019, akan tetapi tim asuhahn Rahmad Darmawan, Tira-Persikabo merosot ke posisi ke-12.
Anjoknya prestasi PS Tira Persikabo pada putaran kedua ini, membuat manajemen terpaksa memutus kontrak kerja sama dengan Rahmad Darmawan.
Kendati demikian, Rahmad Darmawan sejauh ini masih punya reputasi apik sebagai pelatih lokal.
Rahmad Darmawan juga punya pengalaman menukangi timnas di level internasional.
Eks pelatih Mitra Kukar ini pernah menjadi bagian dalam skuad Timnas U23 Indonesia saat SEA Games 2011 dan 2013.
Selama menukangi Timnas U23 Indonesia, Rahmad Darmawan sanggup memberikan medali perak lantaran kalah di partai puncak.
Usai dipecat dari PS Tira Persikabo, Rahmad Darmawan mengaku tetap akan berada dalam dunia sepak bola.
Ia masih akan mencari peluang sebagai pelatih.
"Saya punya masa depan, tentu akan menatap ke depan," ujar Rahmad Darmawan.
"Saya akan tetap ke sepak bola kepelatihan. Semua tahu, sampai pangkat kemiliteran saja saya korbankan untuk passion saya," ungkapnya.
(*)