Media Vietnam Tulis Berita Mengejutkan soal Cedera Evan Dimas Usai Ditekel Doan Van Hau

Media Vietnam tulis berita mengejutkan soal cedera Evan Dimas usai ditekel Doan Van Hau

dok PSSI
Media Vietnam tulis berita mengejutkan soal cedera Evan Dimas usai ditekel Doan Van Hau 

TRIBUNKALTIM.CO - Media Vietnam tulis berita mengejutkan soal cedera Evan Dimas usai ditekel Doan Van Hau 

Pemain Timnas Indonesia U23 mengalami cedera saat laga final SEA Games 2019 .

Cedera itu didapat Evan Dimas setelah ditekel oleh pemain Vietnam  Doan Van Hau .

 Kutukan 1 Dekade Persib Bandung di Samarinda Berakhir, Umuh Muchtar Minta Ezechiel Dkk Tak Jeblok

 Update Klasemen Liga 1 2019, Persebaya ke Papan Atas, Persib Nyaris 5 Besar, Persija Mengkhawatirkan

 Daftar Tim Liga 1 yang Selamat dari Degradasi, Juara Bertahan di Ujung Tanduk, Bagaimana Persib?

 Skenario Persib Bandung Tampil di Level Asia Musim Depan, Bergantung pada Klub Ini

 32 Tim yang Berlaga di Fase Gugur Liga Europa, Klub Inggris Ciptakan Kejutan

Media Vietnam menyebut cedera Evan Dimas Darmono di SEA Games 2019 tidak serius meski sang pemain sempat mengaku ketakutan tulang kaki kirinya patah.

Pernyataan cukup mengejutkan dilontarkan salah satu media Vietnam mengenai kondisi gelandang timas U-22 Indonesia di SEA Games 2019, Evan Dimas Darmono.

Cedera yang sempat diakui Evan Dimas Darmono membuatnya ketakutan karena berpotensi menyebabkan tulang kakinya patah.

Namun oleh salah satu media Vietnam justru disebut tidak terlalu parah setelah sang pemain melakukan MRI untuk mengecek kondisi kakinya.

Dilansir BolaStylo.com dari PSSI.org, cek MRI dilakukan untuk mendiagnosa kecurigaan tim dokter timnas U-22 Indonesia terkait cedera yang dialami Evan.

Setelah diketahui cedera apa yang dialami Evan, tim dokter akan segera mengambil langkah tindakan, yakni melakukan terapi.

Selain itu, dilakukan pula x-ray engkel untuk mengetahui kemungkinan terdapat kelainan di sekitar tulang engkel kiri Evan Dimas.

"Kami MRI untuk mendiagnosa kecurigaan kami tentang cidera pada antero talo vibular ligamen (atfl ankle sinestra kiri)," ucap Ketua Dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi.

"Setelah kita mengetahui, kita akan mengambil langkah terapi.

"Kita juga akan melakukan x-ray ankle kiri untuk mengatahui apakah ada kelainan sekitar tulang ankle kiri," imbuhnya.

Hasil dari pemeriksaan MRI belum diketahui, tetapi salah satu media Vietnam sudah berkesimpulan bahwa cedera yang dialami Evan Dimas tidak parah.

Media Vietnam, thethao247.vn turut mengabarkan kondisi cedera yang dialami Evan di SEA Games 2019.

Namun, dalam pemberitaanya thethao247.vn menyimpulkan bahwa cedera yang dialami Evan tidak separah yang dikabarkan sebelumnya.

Thethao.247.vn mengklaim tes MRI yang dilakukan Evan Dimas menunjukkan bahwa sang pemain tidak cedera parah.

Padahal, hasil dari tes MRI yang baru akan dilakukan Evan Dimas belum diketahui dan belum dibagikan oleh pihak tim dokter timnas U-22 Indonesia.

Pemberitaan media Vietnam yang menyebut cedera Evan Dimas Darmono di SEA Games 2019 tidak parah.
Pemberitaan media Vietnam yang menyebut cedera Evan Dimas Darmono di SEA Games 2019 tidak parah. (dok-thethao247.vn)

 Statistik Robert Rene Alberts Kalah dari Mario Gomez saat Membesut Persib Bandung

 Shin Tae-yong Merapat ke Klub Liga China Pelatih Asal Italia jadi Calon Tukangi Timnas Indonesia

Menurut PSSI.org, Syarif Alwi hanya berharap cedera yang dialami Evan Dimas tidak terlalu parah sehingga penyembuhannya tak memakan waktu lama.

Untuk saat ini penanganan untuk Evan Dimas masih dalam bentuk fisio terapi dan pemberian medica sentosa yakni pemberian obat-obatan medis.

Lebih lanjut, jika Evan Dimas tidak mengalami cedera parah proses penyembuhan akan berjalan sekitar tiga minggu.

Setelah itu, gelandang Barito Putera ini akan diperkirakan sudah bisa bermain dengan normal.

Evan Dimas pun sempat mengaku takut dan khawatir jika cedera yang dialami ternyata membuat tulang kaki kirinya patah.

Ia menuturkan bahwa sempat mendengar bunyi "krek" dan takut jika tulangnya patah saat dilanggar pemain lawan.

"Saat terinjak dan ada bunyi 'krek', lalu saya pegang kaki. Saya takut, patah atau apa," ucap Evan.

Komentar Doan Van Hau

 Bikin Evan Dimas cedera dan gunakan kursi roda Doan Van Hau : sepak bola tak bisa menghindari tabrakan .

Harapan Indonesia mendapatkan medali emas dalam Cabor sepak bola SEA Games 2019 pupus sudah .

Dalam partai final anak asuh Indra Sjafri dikalahkan oleh Vietnam dengan skor 0-3 .

 

Pada laga final sepak bola SEA Games 2019 tersebut, Indonesia harus kehilangan salah satu gelandang terbaiknya saat pertandingan berlangsung.

Gelandang andalan skuat Garuda Muda, Evan Dimas tak mampu melanjutkan pertandingan dan harus ditarik keluar di menit ke-19.

Evan Dimas digantikan oleh Syahrian Abimanyu setelah sebelumnya diinjak kaki kirinya oleh gelandang Vietnam Doan Van Hau.

Bahkan seusai pertandingan, Evan Dimas harus menggunakan kursi roda ketika mengambil medali perak.

Ia menaiki kursi roda dan didorong oleh rekan setimnya seusai laga.

Tak ayal, kejadian tersebut membuat masyarakat tanah air geram terhadap hal buruk yang dilakukan oleh Doan Van Hau yang terlihat sengaja menciderai Evan Dimas.

Cederanya Evan Dimas juga dinilai sebagai salah satu alasan Indonesia harus takluk dari Vietnam di laga final tersebut.

Dilansir dari bongdaplus.vn, Doan Van Hau mengungkapkan rasa minta maaf kepada Evan Dimas dan Timnas Indonesia atas apa yang telah dilakukannya pada pertandingan tersebut.

Van Hau menilai hal tersebut merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan dari permainan sepak bola.

"Saya mengatakan sepak bola tidak bisa menghindari tabrakan. Dalam situasi itu, Evan Dimas terluka," ujar Van Hau.

"Di lapangan ada tabrakan, dalam kehidupan nyata kita masih pemain sepakbola bersama. Saya minta maaf kepada Dimas dan itu adalah pelajaran bagi saya. Saya akan berusaha lebih berhati-hati lain kali," ungkap Van Hau.

Tak ayal, Van Hau terlihat meminta maaf secara langsung kepada Evan Dimas dengan mendatangi skuat Garuda Muda saat penyerahan medali penghargaan.

Pendapat berbeda justru diungkapkan oleh Mochammad Iriawan selaku Ketua PSSI yang menilai hal tersebut merupakan strategi licik yang dimainkan oleh Vietnam dalam partai final semalam.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengatakan aksi mencederai lawan yang dilakukan oleh pemain Vietnam tersebut sudah menjadi bagian dari strategi.

Menurut Iwan Bule, anak asuh Park Hang-seo bermain taktis dengan melakukan hal yang dapat merugikan lawan.

"Mereka bermain taktis. Baru menit ke-12 mereka sudah cederai Evan Dimas. Memang itu yang jadi strategi mereka," dikutip dari laman resmi PSSI.

Keluarnya Evan Dimas memang membuat permainan Indonesia sedikit berbeda dengan biasanya.

Para pemain Garuda Muda terlihat kesulitan dalam mengalirkan bola dan sering menemui jalan buntu ketika memasuki pertahanan Vietnam.

Hal itu diamini oleh pelatih Indra Sjafri.

Indra Sjafri mengungkapkan, ditariknya Evan Dimas sangat berpengaruh pada permainan tim.

"Ya, dengan cederanya Evan Dimas mengubah semuanya."

"Apalagi cederanya Evan Dimas terjadi ketika pertandingan baru berjalan sekitar 20 menit," kata Indra Sjafri, dikutip dari BolasSport.

Terlepas dari kekalahan tersebut, Indra Sjafri mengatakan bahwa skuat asuhannya tampil lebih baik dari dibanding ketika final SEA Games enam tahun yang lalu.

"Jadi prestasi hari ini sebenarnya jauh lebih baik ketimbang 6 tahun sebelumnya. Tapi kita mencoba untuk menjadi lebih baik dengan mengusahakan medali emas, setelah 28 tahun terakhir," kata Indra, dikutip laman PSSI.

 Soal Peluang Persib Masuk 5 Besar Liga 1 2019 Umuh Muchtar : Kalau ini jeblok, ya Susah

 Andai Jadi Latih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Didampingi Fakhri Husaini, Nasib Indra Sjafri?

 Calon Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Dikabarkan Gantikan Legenda AC Milan di Liga Super Cina

 Soal Uang untuk 7 Pemain Terkenal Nasional dan Asing, Umuh Muchtar Ungkap Persib Tak Kekurangan

 Kekesalan Umuh Muchtar Kepada Satu Pemain Asing Persib Bandung Sama dengan Main 10 Orang

Ketua PSSI Iwan Bule juga mengapresiasi perjuangan para pemain Garuda Muda.

Iapun berpesan kepada para pemain agar tak kecil hati atas kekalahan tersebut karena sudah memberikan yang terbaik.

"Pemain jangan kecil hati, mereka sudah kasih yang terbaik," kata Iriawan.

Alhasil, kekalahan tersebut membuat Timnas Indonesia harus melanjutkan puasa gelar di cabor sepak bola putra dalam ajang SEA Games sejak tahun 1991.

Sumber: BolaStylo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved