Gagal Juara, Masih Layakkah Robert Rene Alberts di Persib Bandung? Ini Kata Pengamat dan Bobotoh
Gagal juara, masih layakkah Robert Rene Alberts di Persib Bandung? Ini kata pengamat dan Bobotoh
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Gagal juara, masih layakkah Robert Rene Alberts di Persib Bandung? Ini kata pengamat dan Bobotoh.
Persib Bandung sudah kasak-kusuk membicarakan bursa transfer untuk Liga 1 musim mendatang.
Selain sejumlah pemain asing, pelatih Robert Rene Alberts juga jadi perbincangan, masih layak atau tidak menukangi Persib Bandung.
Robert Rene Alberts gagal untuk membawa Persib Bandung menjadi juara musim ini, Liga 1 2019.
Tak hanya pengamat, penecinta sepak bola termasuk para bobotoh sudah banyak memberikan penilaiannya terhadap mantan pelatih PSM Makassar untuk berlanjut atau tidaknya menjadi pelatih Persib Bandung.
• Tak Hanya Kevin, Bobotoh Minta Ezechiel Pergi dari Persib Bandung, Ganti Eks Mitra Kukar, Ciro Alves
• Alternatif Makan Konate, Umuh Muchtar Bisa Rekrut Gelandang Borneo FC Ganti Kevin di Persib Bandung
• Pilih Timnas Indonesia atau Gantikan Roberto Donadoni di Liga Super Cina, Ini Jawaban Shin Tae-yong
• Andai Jadi Latih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Didampingi Fakhri Husaini, Nasib Indra Sjafri?
Satu di antara pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima berpendapat bahwa pelatih asal Belanda itu masih sangat layak menangani Persib Bandung musim depan, Liga 1 2020.
"Kalau aku nilai sih masih (layak dipertahankan), alasannya dia juga sudah paham benar sepak bola Indonesia dengan track record membawa Arema FC juara kemudian PSM Makassar dia bentuk dengan begitu kuatnya.
Banyak sekali menampilkan pemian- pemain muda," ujar Supriyono kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (13/12/2019).
Dengan apa yang sudah dilakukan Robert terhadap Arema dan PSM membuat Supriyono yakin bahwa musim depan prestasi Persib akan jauh lebih baik.
Sebab menurutnya, pelatih yang bagus bukan hanya memikirkan carannya untuk meraih kemenangan.
"Tapi bagaiamana meniti, membangun dan membuat sebuah bangunan untuk 2-3 musim yang akan datang.
Kasih kesempatan, tidak ada pelatih yang bisa membuat sebuah tim kemudian seperti membalikan telapak tangan," katanya.
• Tak Hanya Kevin, Bobotoh Minta Ezechiel Pergi dari Persib Bandung, Ganti Eks Mitra Kukar, Ciro Alves
• Alternatif Makan Konate, Umuh Muchtar Bisa Rekrut Gelandang Borneo FC Ganti Kevin di Persib Bandung
• Pilih Timnas Indonesia atau Gantikan Roberto Donadoni di Liga Super Cina, Ini Jawaban Shin Tae-yong
• Andai Jadi Latih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Didampingi Fakhri Husaini, Nasib Indra Sjafri?
Jika manajemen Persib memutuskan untuk mempertahankan Robert, Supriyono mengatakan bahwa kewenangan memilih pemain dan menerapkan startegi menjadi milik pelatih asal Belanda itu.
Jangan sampai Robert Rene Alberts tidak diberikan keleluasaan untuk menerapkan apa yang ia ingingkan.
"Ya untuk tim saya pikir dengan sisa waktu tinggal dua pekan ini yah pahamailah keingnan yang diingankan Robert Rene Alberts dalam menajalankan taktikal.
Takutnya mereka masih adaptasi, apalagi kan sepak bola tidak jauh dari 3 moment, defend offense dan transisi.
Kadang-kadang kan yang bermasalah di transisinya, offesne nya oke transisinya bermasalah," ucapnya.
Robert Alberts VS Mario Gomez saat Asuh Persib di Laga Tandang
Persib Bandung telah menyelesaikan semua laga tandang di Liga 1 2019. Namun, apakah hasil yang diperoleh skuat asuhan Robert Alberts ini lebih baik dari musim lalu ketika ditangani Mario Gomez?
Dari 17 kali pertandingan tandang musim ini, Maung Bandung mencatatkan empat kali kemenangan, tujuh kali seri, dan enam kekalahan.
Artinya, Persib mengumpukan 19 poin selama bermain dilaga tandang.
Dari 45 poin yang diperoleh Persib hingga pekan ke 32, laga tandang menyumbang sekira 42.22 persen.
Dengan demikian, poin yang dari laga tandang cukup besar karena hampir menyentuh setengahnya.
Tentu saja persentase ini bisa berubah karena Persib masih menyisakan dua partai kandang.
Di laga tandang, Persib terbilang cukup produktif karena mampu mencetak 17 gol. Jika dihitung rata-rata, maka setiap satu pertandingan Persib mampu mencetak satu gol.
Namun, Persib juga memiliki catatan yang lumayan tinggi dijumlah kemasukkan. Dari 17 laga tandang, Persib kemasukan 24 gol. Gawang Persib tidak kemasukkan gol hanya di enam pertandingan.
Di era Mario Gomez, Persib mencatatkan jumlah kemenangan yang lebih banyak.
Dari 17 kali pertandingan, Persib mampu mengemas enam kemenangan, enam hasil seri, dan enam kekalahan.
Sehingga jumlah poin tandang yang diperoleh Persib pada musim lalu adalah 24.
Dari 52 poin selama kompetisi berlangsung, laga tandang menyumbangkan 46,15 persen.
Musim lalu, produktivitas Persib menjebol gawang lawan pun cukup tinggi.
Ezechiel N Douassel dkk berhasil mencetak 20 gol dan kemasukan sebanyak 22 kali.
Dari statistik yang ada di atas, memang laga tandang musim ini sedikit menurun dibanding musim lalu.
• Tak Hanya Kevin, Bobotoh Minta Ezechiel Pergi dari Persib Bandung, Ganti Eks Mitra Kukar, Ciro Alves
• Alternatif Makan Konate, Umuh Muchtar Bisa Rekrut Gelandang Borneo FC Ganti Kevin di Persib Bandung
• Pilih Timnas Indonesia atau Gantikan Roberto Donadoni di Liga Super Cina, Ini Jawaban Shin Tae-yong
• Andai Jadi Latih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Didampingi Fakhri Husaini, Nasib Indra Sjafri?
Banyak faktor yang membuat Persib tidak maksimal di laga tandang.
Jika musim depan Persib ingin menjadi juara, maka laga tandang harus benar-benar dimaksimalkan.
Berkaca pada juara Liga 1 2019 yakni Bali United, enam kemenangan dengan menyisakan satu laga tandang berhasil dikemas oleh Serdadu Tridatu. (*)