Inilah 15 Makanan Peninggalan Belanda yang Populer di Indonesia hingga Saat ini, Ada Kue Cubit
Inilah 15 Makanan Peninggalan Belanda yang Populer di Indonesia hingga Saat ini, Ada Kue Cubit
Selat Solo dikenal sebagai kuliner peningalan Belanda sekaligus sebagai makanan ningrat Keraton Solo.
Dari tampilannya saja, sudah nampak kuliner khas Solo merupakan variasi lokal bistik Eropa.
Bistik daging atau lidah sapi yang merupakan bahan pokok, kini sudah dimodifikasi dengan topping keripik kentang dan saus yang lebih encer, manis, dan kaya rempah-rempah.
Berbeda dengan saus bistik Belanda yang berbasis kaldu dan lebih kental.
Penambahan sayuran rebus sebagai pengganti kentang tumbuk merupakan alasan hidangan ini diberi nama selat atau salada.
2. Semur

Menurut The Javanese, istilah semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu smoor yang berarti rebusan.
Di Belanda, smoor merupakan olahan daging yang direbus bersama tomat dan bawang dalam waktu lama.
Sementara di Indonesia, smoor berkembang dari bahan dasar daging sapi yang direbus bersama tomat dan bawang menjadi masakan kaya bumbu dengan berbagai bahan dasar.
3. Sop Brenebon

Sop brenebon merupakan sup berbahan kacang merah yang cukup populer di daerah-daerah timur Indonesia.
Menurut pakar kuliner Hindia Belanda, Jeff Keasberry, makanan ini diadaptasi dari bruine bonensoep asal Belanda.
Sop brenebon memiliki kuah bening, sedangkan bruine bonensoep berkuah kental karena dicampur dengan krim.
4. Sop Senerek

Sop senerek atau sup kacang merah berasal dari Belanda.