Dukung Rencana Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Penyelenggaraan UN

Dukung Rencana Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Penyelenggaraan UN

YouTube/Najwa Shihab
Sophia Latjuba dalam tayangan Mata Najwa. 

Dukung Rencana Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Penyelenggaraan UN

TRIBUNKALTIM.CO - Artis Sophia Latjuba mendukung rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Ia beralasan banyak anak telah menjadi korban dari penyelenggaraan UN.

Bahkan, menurutnya, UN menjadi momok bagi murid ketika dijadikan patokan kelulusan.

Sepakat Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Karakteristik Siswa dari Sabang Sampai Merauke Berbeda

Di Mata Najwa Menguji Ujian Nasional, Sophia Latjuba Sebut UN Seperti Global Warming, Harus Dihapus

Tak Terima Anak Kandungnya Dikomentari Negatif oleh Netizen, Ayah Betrand Peto di NTT Angkat Bicara

Di Mata Najwa, Sophia Latjuba : Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah, Ini Lengkapnya

Artis peran Sophia Latjuba turut menanggapi langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang menghapus Ujian Nasional (UN).

Sebagai gantinya, Nadiem akan menerapkan kebijakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter mulai tahun 2021.

Dikutip dari kanal YouTube Mata Najwa Trans 7, Sophia Latjuba menyayangkan banyak anak-anak yang menjadi korban sebelum penyelenggaraan ujian nasional.

“Saya juga lupa kenapa saya bisa terlibat ya dan di situ Ujian Nasional penentu kelulusan 100 persen. Banyak sekali anak-anak yang bisa saya bilang korban ya,” kata Sophia Latjuba.

Bahkan, momok dari UN, Sophia menemukan murid yang berprestasi terpaksa tidak lulus lantaran nilai UN dijadikan patokan kelulusan.

“Hampir setiap hari ada anak yang datang SMP, SMA. Bahkan, ada anak yang International Sains Champion yang tidak lulus SMA karena matematika-nya. Jadi, kalau kita bicara Ujian Nasional bisa berjam-jam sih,” ucapnya lagi.

Sophia Latjuba menambahkan, seharusnya pendidikan dapat membentuk pribadi manusia seperti adanya intelektual dalam sosial, moral, hingga spiritual.

Polemik UN, Mata Najwa Menguji Ujian Nasional, Sophia Latjuba: Itu Korban Berjatuhan Tiap Hari Loh

Sophia Latjuba Dianggap Kalah Cantik dari Wanita Ini Setelah Foto Mesra Bareng Anak Gading Marten

“Kalau kita berbicara sebuah pendidikan adalah sebuah proses pembentukan pribadi manusia. Banyak unsur yang kita lihat ada intelektualitas dalam sosial, moral, fisik, spiritual,” tuturnya.

Tak hanya itu, Sophia Latjuba juga menyoroti soal-soal Ujian Nasional yang dibuat oleh pihak lain.

Padahal, guru di kelas yang lebih mengetahui pelajaran yang didapat oleh muridnya.

Kemudian, semakin tidak pas karena hasil dari UN menjadi penentu kelulusan anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

“Dengan latar belakang berbeda-beda, orang-orang mungkin memberikan UN ini bukan guru juga, mungkin yang tidak tahu meng-handle anak. Betapa stress full-nya meng-handle di class room. Jadi menurut saya assessment itu it's a classroom job, it's a teacher's job,” tuturnya.

Oleh karena itu, ibunda dari Eva Celia ini menyebut ujian nasional dibuat hanya kemalasan pemerintah.

“Menurut saya Ujian Nasional dibuat hanya karena kemalasan pemerintah saja,” kata Sophia Latjuba tegas.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, UN tahun 2020 adalah ujian kelulusan terakhir yang bakal digelar secara nasional.

Dalam pertimbangannya, UN dianggap materinya terlalu padat, menjadi beban bagi siswa sehingga membuat stres.

Selain itu, UN disebut hanya menilai satu aspek saja yakni kognitifnya.

Tetap Cantik dan Seksi di Usia Hampir Setengah Abad, Sophia Latjuba Beber Rahasianya

Drummer Sheila On 7 Ketemu Sephia di Kehidupan Nyata, Brian: Siapa Bilang Cerita Sephia Horror?

Karakteristik Siswa dari Sabang sampai Merauke Berbeda

Sophia Latjuba ikut mempertanyakan kapasitas pembuat soal UN selama ini.

Apakah mereka sudah memahami karakteristik siswa dari Sabang sampai Merauke yang memiliki latar belakang berbeda.

Selebriti Sophia Latjuba mengaku tidak setuju dengan pernyataan penghapusan UN akan membuat siswa menjadi lembek.

Pernyataan tersebut sebelumnya diucapkan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

Dikutip TribunWow.com dari tayangan 'Mata Najwa', Rabu (18/12/2019), Sophia Latjuba memberikan bukti jika ujian nasional tidak ada pengaruhnya dengan kepribadian siswa itu menjadi kuat atau lembek.

Sophia Latjuba memberikan bukti berupa hasil survei global terkait kualitas sistem pendidikan Indonesia.

Dirinya menjelaskan jika kualitas sistem pendidikan Indonesia berada di urutan 72 dari 76 negara.

Survei tersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sangat rendah.

"Kalau untuk membentuk manusia tidak lembek kenapa kita kalau disurvei secara global kita ada di urutan 72 dari 76 sistem pendidikan kita setelah diuji," ujar Sophia Latjuba.

"Nomor 72 dari 76 setelah 15 ujian nasional," sambungnya.

Mendengar hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Sudewo langsung memberikan bantahan.

Sudewo mengatakan buruknya sistem pendidikan Indonesia tidak semata-mata hanya soal ujian nasional.

Menurutnya, yang menjadi bahan evaluasi adalah isi dari ujian nasionalnya tersebut.

"Saya melihatnya begini mbak, bukan karena faktor ujian nasionalnya itu," jelas Sudewo.

"Mental dia di urutan 72 dari 78 negara, tetapi isi dari ujian nasional itu yang harus dievalusasi dilihat kembali," tambahnya.

Sudewo menjelaskan, ujian nasional sebaiknya tidak bersifat hafalan seperti yang berlaku saat ini.

Melainkan adalah suatu penalaran.

Gading Marten Dikabarkan Dekat dengan Sophia Latjuba, Emoji Ariel NOAH di IG Gading Tuai Komentar

Ingin Rayakan Malam Tahun Baru di Pesawat, Sophia Latjuba Ungkap Alasannya

Kesal Dibully Netizen Gara-gara Foto Jeremy Thomas Cium Sophia Latjuba, Ina Thomas: Otaknya Dipakai!

Warganet Ribut Lihat Foto Mesra Dirinya dengan Jeremy Thomas, Begini Jawaban Sophia Latjuba

"Isinya tidak hanya hafalan tetapi penalaran," ungkap Sudewo.

Selain itu, Sudewo juga mengatakan betapa pentingnya sebuah ujian nasional.

Sudewo lantas menanyakan bagaimana cara mengetahui stadarisasi siswa atapun sekolah jika tidak ada ujian nasional.

Oleh karena itu, dirinya kurang setuju jika ujian nasional murni dihapus.

Tetapi lebih baik kalau sistemnya yang diubah dari hafalan menjadi penalaran.

"Kan bisa saja penalaran tetapi ujian nasional, jadi ada ukurannya, standar,"

"Bagaimana kita bisa tahu, prestasi sekolah, prestasi anak jika tidak ada ujian nasionalnya," tutupnya.

Pertanyakan Kapasitas Pembuat Soal Ujian Nasional

Sophia Latjuba sepakat dengan penghapusan Ujian Nasional (UN) (Tangkap layar YouTube Najwa Shihab)
Selebriti Sophia Latjuba sedikit membahas kapasitas pembuat soal Ujian Nasional (UN).

Hal itu disampaikan oleh Sophia Latjuba dalam acara Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/12/2019).

Hal itu bermula ketika Sophia Latjuba menyatakan setuju dengan rencana penghapusan ujian nasional.

Sophia Latjuba menilai ujian nasional terlalu umum untuk dijadikan alat penilaian setiap siswa, terlebih untuk menentukan kelulusan.

Setelah itu, Sophia Latjuba mempertanyakan apakah pembuat soal ujian nasional sudah memahami karakteristik siswa Indonesia yang punya latar belakang berbeda-beda.

"Ujian nasional yang hanya ujian nasional, satu pillihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekolompok orang, yang menilai anak-anak dari Sabang sampai Merauke, dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelas Sophia Latjuba.

"Dengan guru berbeda-beda, orang-orang mungkin yang membuat ujian nasional ini bukan guru juga mungkin, yang tidak tahu bagaimana meng-handle anak."

Sophia Latjuba mengatakan, seharusnya yang memberikan penilaian adalah guru ataupun sekolah itu sendiri.

Menurutnya, guru dan sekolah tentu lebih tahu dan mengenal karakteristik dari siswanya.

"Jadi menurut saya, assessment itu classroom job, this is teacher job," ungkap Sophia Latjuba.

Oleh karenanya, Sophia Latjuba menyebut ujian nasional sebagai bentuk kemalasan dari pemerintah.

Menurutnya, ujian nasional dijadikan sebagai alat penilaian jutaan siswa di Indonesia, padahal para siswa tersebut mempunyai latar belakang yang tidak sama.

"Jadi menurut saya ujian nasional itu ya hanya dibuat karena kemalasan pemerintah saja," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sophia Latjuba: Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah", https://www.kompas.com/hype/read/2019/12/20/104545366/sophia-latjuba-ujian-nasional-dibuat-karena-kemalasan-pemerintah?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved