Tahukah Anda, Apa yang Sebenarnya Terjadi Ketika Gerhana Matahari Cincin Muncul 26 Desember 2019?

Tahukah Anda apa yang Sebenarnya Terjadi Ketika Gerhana Matahari Cincin Muncul 26 Desember 2019?

Editor: Nur Pratama
Kompas.com
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin 

Seberapa besar matahari yang tertutupi, besarnya gerhana, tergantung pada bagian mana dari bayangan bulan yang jatuh di bumi.

1. Gerhana matahari parsial terjadi ketika bulan hanya mengaburkan sebagian bentuk matahari dan hanya melemparkan penumbra ke bumi.

2. Gerhana matahari annular terjadi ketika bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh penampakan matahari, dan tepi luar matahari akan tetap terlihat membentuk cincin api di langit.

3. Gerhana matahari total terjadi ketika bulan sepenuhnya menutupi matahari.

4. Gerhana Matahari Hibrid, juga dikenal sebagai gerhana annular-total, adalah jenis yang paling langka.

Gerhana matahari hibrid ini terjadi ketika gerhana yang sama berubah dari annular ke gerhana matahari total, dan atau sebaliknya, di sepanjang jalur gerhana.

Jenis Gerhana Bulan
Jenis Gerhana Bulan (yakimaheraldphotos.com)

 

Gerhana Bulan akan Terjadi pada Januari 2020

Gerhana bulan sendiri dikatakan akan selalu mengikuti gerhana matahari.

Dilansir dari Space.com, gerhana bulan terjadi ketika bayangan bumi menghalangi cahaya matahari, yang sebaliknya memantul dari bulan.

Gerhana bulan sendiri memiliki tiga jenis - total, parsial, dan penumbral.

Dan yang paling dramatis adalah gerhana bulan total, dimana bayangan bumi sepenuhnya menutupi bulan.

Gerhana bulan berikutnya akan menjadi gerhana bulan penumbral pada 10 Januari 2020 dan akan terlihat dari Eropa, Afrika, Asia, dan Australia, termasuk Indonesia ketika tengah malam.

Sepanjang sejarah, gerhana sendiri telah mengilhami kekaguman dan bahkan ketakutan, terutama ketika gerhana bulan / matahari total.

Atau ketika gerhana mengubah bulan menjadi merah darah, sebuah efek yang menakutkan bagi orang-orang yang tidak mengerti apa yang menyebabkan gerhana.

Dan oleh karena itu menyalahkan peristiwa pada dewa ini atau itu bukanlah hal yang tepat, namun juga tidak bisa disalahkan jika itu sebuah kepercayaan. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved