Diduga Dirampok, Ibu Mertua Sekkab Sekaligus CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Ibu Mertua Sekkab Sekaligus CEO Persela Lamongan ditemukan tewas Bersimbah Darah. Ia diduga meninggal setelah dirampok
TRIBUNKALTIM.CO-Ibu Mertua Sekkab Sekaligus CEO Persela Lamongan ditemukan tewas Bersimbah Darah. Ia diduga meninggal setelah dirampok
Nasib naas menimpa Rowaini (68), warga Desa Sumberwudi Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur karena ditemukan tewas bersimbah darah.
Kejadian ini membuat warga desa tersebut geger.
Apalagi korban ternyata ibu mertua dari Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Effendy.
Yuhronur Effendy selama ini juga dikenal sebagai CEO Persela Lamongan.
Korban tewas bersimbah darag diduga menjadi korban perampokan, Jumat (3/1/2020) malam.
Korban ditemukan tewas tergeletak di lantai rumahnya dengan posisi telentang dengan luka bacok di leher dan di tangan.
• Detik-detik Perampokan 10 Kg Emas di Gubuk Grobogan, Pelaku Bersenpi dan Cuma Beraksi 5 Menit
• Viral Video Perampokan Rumah Makan Gratis di Bogor, Karyawan yang Tak Punya Uang Memohon Tak Dilukai
• Mahasiswa Kamboja Terlibat Perampokan Toko Emas di Jepang
• Satu Keluarga Miskin di OKU jadi Korban Perampokan Disertai Pembunuhan, Motif Pelaku Membingungkan
"Ya kita lakukan identifikasi, ditemukan luka di leher sama di tangan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kepada Surya.co.id, Sabtu (4/1/2020) pagi dini hari.
Berdasarkan hasil olah TKP, dugaan sementara korban meninggal akibat luka yang dilakukan oleh terduga perampok yang masuk ke rumah korban.
Hanya saja, untuk memastikan penyebab kematian korban perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut.
"Kalau dugaan kita, ini adalah korban pencurian dengan kekerasan," katanya.
Norman juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, pelaku yang melakukan tindakan sadis tersebut merupakan orang yang kenal dengan korban.
Dengan perkiraan hanya seorang pelaku.
"Ya bisa dibilang begitu. Perkiraan pelakunya cuma satu saja," kata Norman.
Kini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk dapat mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa mertua, keluarga Sekkab.
Norman menargetkan secepatnya kasus ini akan terungkap siapa pelakunya, target tak sampai tiga hari.
"Beri kami waktu untuk ekstra bekerja, baru kemudian nanti kita ungkap. Saya minta waktu 3 hari," tandasnya.
Terduga pelaku masuk rumah korban tanpa banyak merusak, kata Norman akan menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap pelakunya.
"Ada beberapa saksi yang dimintai keterangan hingga pagi dini hari tadi, " katanya seraya menandaskan belum ada kesimpulan.
Perampokan Berhasil Digagalkan di Samarinda
Sementara itu, aksi perampokan berhasil digagalkan oleh jajaran Polsek Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (25/9/2019) pagi tadi.
Aksi perampokan itu nekat dilakukan oleh seorang pria bernama Zulkifli (32), yang tidak lain merupakan tetangga korban sendiri.
Kejadian itu bermula ketika korbanya sedang menjaga warung yang terdapat di depan rumahnya, Jalan Muang Ilir, Kecamatan Samarinda Utara sekitar pukul 09.00 Wita, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tiba-tiba, korban dikejutkan dengan kedatangan pelaku yang langsung menodongkan belati ke arahnya.
Korban lantas dibekap dengan posisi belati berada di leher korban.
Tanpa banyak perlawanan, korban pun mengikuti saja apa yang dikatakan pelaku.
Setelah diseret ke dalam rumah, perhiasan yang digunakan korban satu per satu dilucuti.
Tidak puas dengan hanya perhiasan, pelaku lalu meminta korban menyerahkan kunci motornya.
Namun saat itu kunci motor tidak ditemukan.
Pelaku lalu menyeret kembali korban ke kamar, di kamar pelaku berhasil membawa handphone (HP).
Sebelum meninggalkan rumah, pelaku juga sempat membawa kabur sejumlah uang.
"Saya diseret mulai dari warung, ke dalam rumah, dapur hingga kamar, setelah dia berhasil ambil perhiasan, HP dan uang, dia kabur," ucap korban, Salimah (27) saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Rabu (25/9/2019).
"Dia ngancam mau bunuh kalau saya teriak, tapi selama di dalam dia tidak ada mukul," sambungnya.
Saking takutnya, saat aksi penodongan itu, korban sampai terkencing-kencing, buang air kecil di celana.
Dirinya tidak pernah menyangka akan jadi korban perampokan.
"Takut saya, sampai tidak sadar kencing, belatinya itu ditaruh di leher saya," tuturnya masih panik.
Lanjut dirinya menjelaskan, pelaku sendiri merupakan tetangganya.
Antara rumahnya dengan pelaku hanya berjarak dua rumah saja.
Sebelum kejadian, pelaku memang sering datang ke warung korban guna membeli sejumlah barang keperluan.
Namun tidak pernah langsung dibayar.
"Dia suka ngutang di warung saya, kalau tidak dikasih dia marah," jelasnya.
Sekitar 30 menit kemudian setelah kejadian, Kepolisian tiba di lokasi kejadian.
Dan langsung mengamankan pelaku yang pada saat itu berada di dalam rumahnya.
Di kawasan tersebut, pelaku dikenal sebagai preman kampung.
Bahkan, pelaku diketahui pernah mendekam di tahanan selama kurang lebih 14 tahun karena kasus pembunuhan.
Hingga saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sungai Pinang, Samarinda.
Perampokan di Bontang
Kali ini ada perampokan sebuah rumah di daerah Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, yang merugikan korban, sampai mendapat kekerasan fisik dari pelaku perampokan.
Pagi itu, Bela Indi Sulistyo, sedang berada di rumahnya, berada di bilangan Jalang Enggang, Keluarga Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (8/7/2019).
Bela sedang sendirian di rumahnya, yang merupakan kawasan komplek perumahan Pupuk Kaltim.
Kala itu, Bela sedang tidak ditemani istri dan anaknya, sebab keluarganya ini sedang ke luar dari Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Hal ini terungkap saat Tribunkaltim.co bersua dengan dirinya, di lokasi kejadian.
Dirinya mengalami kejadian petaka, mengalami perampokan dari oknum-oknum yang sekarang sampai berita ini ditulis, pelaku masih bertatus buron.
Cerita bermula, Bela sedang di rumah, sudah bangun pagi berniat ingin berangkat kerja. Bela sudah bersiap diri untuk pergi ke kantor.
Sebelum pergi, seperti biasa, Bela selalu memanaskan terlebih dahulu kendaraan mobil yang berada di garasi rumahnya.
Namun tak disangka, secara spontan, Bela saat membuka pintu keluar dan ingin memanskan mobil di garasinya, dikagetkan dengan sosok yang tidak dikenal.
Bela saat membuka pintu rumahnya langsung berpapasan dengan seseorang, yang ternyata sebagai pelaku perampokan rumahanya.
Kejadian ini, Bela ingat terjadi masih pagi buta, matahari belum terlalu naik tinggi, suasana masih sedikit terang, momen kelam ini sekitar pukul 05.45 Wita.
“Buka pintu langsung saya terkejut, ada pria sambil todongkan pisau ke arah saya. Saya pikir ada apa ini? Ternyata memang kemudian melakukan perampokan ke saya,” ungkapnya.
Bela ingat betul, pelaku yang melakukan perampokan tersebut memiliki ciri fisik tubuh yang kurus. Belahan rambutnya pun tampak lurus jabrik.
Wajah pelaku perampokan tidak secara nyata dan utuh terlihat, Bela tidak hapal betul wajah di pelaku perampokan ini.
Saat beraksi, pelaku perampokan ini mengenakan celana dalam kondisi robek-robek.
“Wajah si pelaku perampokan ditutup kain. Ditutupnya tidak seluruhnya, hanya sebagian saja tapi tetap saya tidak tahu betul wajah keseluruhannya seperti apa, ditutupi kain, soalnya,” katanya.
Kondisi si pria yang membawa senjata tajam dan menutup wajahnya, Bela menebak, orang misterius ini akan berbuat jahat terhadap dirinya.
Bela ditodong senjata api, Belu pun disuruh untuk tiarap. Saking bingungnya kala itu, Bela tidak mengindahkan perminataan si pelaku perampokan, Bela tidak langsung menuruti si pelaku.
“Saya disuruh tiarap. Saya panik saat itu. Disuruh tiarap tidak segera untuk tiarap. Gerakan saya melambat, tidak langsung tiarap, menuruti keinginan si pelaku,” ujarnya mengingat peristiwa perampokan tersebut.
Pelaku perampokan sempat melalukan kekerasan fisik terhadap Bela.
• Misteri Mayat Tanpa Kepala, Tak Temukan Motif Perampokan, Polisi Buru Rekan Terdekat Korban
• Sempat Meminta Tebusan dari Korban di Facebook, Pelaku Perampokan di Berau Akhirnya Tertangkap
Ini dilatarbelakangi karena Bela tidak langsung bergegas melakukan aksi tiarap, sebagaimana perintah dari si pelaku perampokan.
“Tidak langsung tiarap saya,” ungkapnya.
Tetapi karena tidak cepat tanggap melakukan tiarap, si pelaku mengambil tindakan melakukan kekerasan terhadap dirinya.
“Muka saya ditendang. Saat tiarap dinjak lagi saya,” ungkap Bela.
Tidak sampai diaksi kekerasan, si pelaku ternyata juga membuat penganiayaan lain terhadap Bela.
Kala itu mulut Bela, kedua mata Bela, sampai tangannya pun dikunci, dilumpuhkan oleh si pelaku menggunakan lem lakban. Bela diikat tak berkutik memakai lakban.
Saat Bela tidak lagi berkutik, si pelaku pun memanfaatkan kesempatan emas, melancarkan aksi perampokan, mengambil barang-barang berharga yang berada di rumah Bela.
Tidak lama kemudian, rupanya si pelaku perampokan ini mengobrak-abrik mencari barang yang ingin diambilnya.
• Viral Video Perampokan Rumah Makan Gratis di Bogor, Karyawan yang Tak Punya Uang Memohon Tak Dilukai
Satu di antara barang yang ditemukan yakni kartu Anjungan Tunai Mandiri atau ATM.
Pelaku perampokan berhasil mendapatkan kartu ATM milik korban.
Bela pun ditanyakan langsung oleh si pelaku mengenai nomor pin ATM yang dimiliki Bela
“Saya ditanya berapa nomor PIN ATM. Si pelaku dapat kartu ATM. Ditanyakan berapa kata kunci PIN ATM ya,” ujarnya.
Tentu saja, Bela pun tidak semudah itu membeberkan kata kunci ATM miliknya.
“Saya sebutkan saja nomor PIN ATM saya. Si pelaku tanya-tanyakan berapa nomor PIN ATM, saya jawab saja, tapi bukan nomor yang sebenarnya,” katanya.
Dia pun berusaha berbohong ke pelaku perampokan supaya isi dalam ATM milk Bela tidak jebol, masih aman semua yang ada di ATM.
‘’Saya kasih PIN yang salah,” tegasnya.
• Detik-detik Perampokan 10 Kg Emas di Gubuk Grobogan, Pelaku Bersenpi dan Cuma Beraksi 5 Menit
• Ini Kisah Lengkap Drama Perampokan di Minimarket di Medan, Lucuti Baju Korban dan Ditembak Mati
Tidak lama kemudian, si pelaku perampokan merasa sudah mendapat kunci jawaban kartu ATM, maka tindaklanjutnya si pelaku perampokan ini membawa mobil milik Bela yang ada di garasi.
“Sudah puas lakukan perampokan, si pelaku melarikan diri. Membawa mobil,” ungkap Bela.
Lantas saat si pelaku melarikan diri memakai mobil, Bela pun sempat, menggeliatkan tubuhnya, berusaha melepaskan ikatan yang diikat terhadap ke pelaku.
“Begitu ikatan terlepas saya langsung keluar rumah teriak-teriak ada maling, tetangga pun langsung keluar ikut bantu,” ujar Bela.
(Tribunkaltim.co/Crtistoper D)