News Video

NEWS VIDEO Rebutan Hak Merk Dagang BTS, Shinsegae Akhirnya Menyerah

Popularitas BTS rupanya menarik banyak pihak untuk menjadikannya sebagai akronim dari merk dagangnya, termasuk Shinsegae.

Editor: Wahyu Triono

TRIBUNKALTIM.CO - Popularitas BTS rupanya menarik banyak pihak untuk menjadikannya sebagai akronim dari merk dagangnya, termasuk Shinsegae.

Terungkap, dari Kantor Properti Intelektual Korea, Shinsegae Corporation dan Big Hit Entertainment tengah berebut copyright dari akronim merk dagang BTS.

Diketahui BTS yang berada di bawah agensi Big Hit Entertainment adalah nama tenar boy group Korea yang sudah punya pamor hingga level internasional.

Nama BTS dan masing-masing membernya sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan.

Popularitas BTS di dunia hiburan ditandai dengan banyaknya fans base ARMY (sebutan penggemar BTS) di berbagai negara.

Bahkan terakhir BTS menggelar konser di Arab Saudi, pun tetap dipadati para ARMY.

Seperti dikutip dari soompi.com dan koreaboo, Selasa 7 Januari 2020, menurut Big Hit Entertainment, Shinsegai berusaha mengambil trademark dari BTS.

Dalam klaim Shinsegae, akronim BTS adalah untuk butik spesial mereka yakni Boon the Shop.

Bulan Mei 2013 lalu, satu bulan setelah debut BTS, Big Hit Entertainment telah mengajukan trademark right untuk BTS.

Dalam hal ini, ada dua jenis trademark right atau merk dagang yakni:

- Class 35 yang digunakan untuk penjualan CD atau alat tulis dan lain-lainnya.

- Class 41 untuk penampilan bisnis dari penyanyinya

Selanjutnya bulan April 2015, Big Hit Entertainment telah mengajukan trademark untuk Class 25 yakni untuk berbagai apparel.

Namun, Big Hit Entertainment gagal mendapatkan trademark right untuk Class 25 karena ini sangat mirip dengan BTS Back to School yang dimiliki Shinhan Corporation.

Shinhan Corporation memiliki dua tipe trademark right yaitu BTS Back to School sejak tahun 2001.

Lalu pada bulan Desember pada tahun yang sama, Big Hit Entertainment telah menghilangkan produk yang mirip dengan trademark yang dimiliki Shinhan Corporation untuk apparel.

Dan mendapatkan trademark terbatas untuk durumagi ( overcoat tradisioanl Korea ), sabuk uang, pakaian anti, masker untuk melindungi dari dingin, pakaian renang, dan ikat pinggang.

Untuk satu bulan dari Maret-April 2017, Shinsegae juga mengajukan 8x trademark BTS untuk apparel.

Sama dengan aplikasi Big Hit Entertainment, Shinsegae juga ditolak karena ada kemiripan dengan dua trademark Shinhan Corporation.

Oleh karenanya, bulan Februari 2018, Shinsegae membeli trademark right dari Shinhan Corporation.

Dan bulan Mei 2018,  the Intellectual Property Tribunal membuat pengumuman.

Selanjutnya, Big Hit Entertainment dengan segera menolak.

Dalam pernyataan keberatannya, Big Hit Entertainment mengatakan, "Absurd bagi Shinsegae mendapatkan trademark right dari BTS sementara BTS dikenal luas sebagai BangtanSonyeonDan.

The Intellectual Property Tribunal menerima keberatan ini dan mengumumkan trademark rights BTS terkait apparel tidak dimiliki oleh siapapun.

Sebuah sumber dari BigHit Entertainmet mengatakan, "Meskipun ada kesempatan negosiasi di awal pertengahan tahun 2019, namun permintaan kompensasi Shinsegae sulit diterima.

Menurut kami, permintaan Shinsegae tidak masuk akal, maka negosiasi pun gagal."

Dalam pernyataannya, Big Hit Entertainment akan melakukan semua hal untuk mengamankan trademark right.

Laporan lanjutan Selasa 7 Januari 2020, Shinsegae akhirnya mengumumkan, Shinsegae Department Store menyerahkan semua trademark rights yang terkait dengan BTS.

Shinsegae akan selalu mendukung aktivitas BTS yang menjadi representasi budaya Korea.

Saat ini, Bit Hit Entertainment dilaporkan tengah berseteru dengan perusahaan kosmetik DREAM KOREA terkait isu pendaftaran trademark. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved