Kpop

Alasan Shinsegae Akhirnya Nyerah, Rebutan Merk Dagang BTS, Big Hit Entertainment Hadapi Klaim Lain

Prestasi dan popularitas BTS ( Bangtan Boys ) menarik bagi banyak pihak untuk menjadikan sebagai akronim dari merk dagangnya, termasuk Shinsegae

Penulis: Aro | Editor: Samir Paturusi
koreaboo.com
Big Hit Entertainment berebut merk dagang BTS dengan Shinsegae 

Namun, Big Hit Entertainment gagal mendapatkan trademark right untuk Class 25 karena ini sangat mirip dengan BTS Back to School yang dimiliki Shinhan Corporation.

Shinhan Corporation memiliki dua tipe trademark right yaitu BTS Back to School sejak tahun 2001.

Lalu pada bulan Desember pada tahun yang sama, Big Hit Entertainment telah menghilangkan produk yang mirip dengan trademark yang dimiliki Shinhan Corporation untuk apparel. 

Dan mendapatkan trademark terbatas untuk durumagi ( overcoat tradisioanl Korea ), sabuk uang, pakaian anti, masker untuk melindungi dari dingin, pakaian renang, dan ikat pinggang.

Untuk satu bulan dari Maret-April 2017, Shinsegae juga mengajukan 8x trademark BTS untuk apparel.

Sama dengan aplikasi Big Hit Entertainment, Shinsegae juga ditolak karena ada kemiripan dengan dua trademark Shinhan Corporation. 

Oleh karenanya, bulan Februari 2018, Shinsegae membeli trademark right dari Shinhan Corporation.

Dan bulan Mei 2018,  the Intellectual Property Tribunal membuat pengumuman. 

Selanjutnya, Big Hit Entertainment dengan segera menolak.

Dalam pernyataan keberatannya, Big Hit Entertainment mengatakan, "Absurd bagi Shinsegae mendapatkan trademark right dari BTS sementara BTS dikenal luas sebagai BangtanSonyeonDan.

The Intellectual Property Tribunal menerima keberatan ini dan mengumumkan trademark rights BTS terkait apparel tidak dimiliki oleh siapapun. 

 V BTS Ulang Tahun, Intip Transformasi Kim Taehyung Sejak Awal Debut hingga Jadi Idol Terseksi

 Tanpa BTS, TXT, dan GFRIEND, Line Up Collab MBC Music Festival 2019, MBC Bantah Tudingan Blacklist

 

Sebuah sumber dari BigHit Entertainmet mengatakan, "Meskipun ada kesempatan negosiasi di awal pertengahan tahun 2019, namun permintaan kompensasi Shinsegae sulit diterima.

Menurut kami, permintaan Shinsegae tidak masuk akal, maka negosiasi pun gagal."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved