Tolak PSSI untuk Jadi Asisten Shin Tae-yong, Fakhri Husaini Dipastikan Tak Bisa Latih Klub Indonesia
Tolak PSSI untuk jadi asisten pelatih Shin Tae-yong, Fakhri Husaini dipastikan tak bisa latih klub Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Tolak PSSI untuk jadi asisten pelatih Shin Tae-yong, Fakhri Husaini dipastikan tak bisa latih klub Indonesia.
Eks pelatih Timnas U19 Indonesia, Fakhri Husaini tegas menolak tawaran PSSI untuk menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Sebelumnya, Fakhri Husaini dikaitkan dengan rival Persib Bandung, yakni Persija Jakarta.
Belakangan, Fakhri Husaini menuturkan, dirinya tak mungkin bisa melatih klub sepakbola di Indonesia.
Fakhri Husaini tak akan bisa melatih klub-klub peserta Liga Indonesia meski telah menolak jadi asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, telah menegaskan sikapnya terkait tawaran dari PSSI untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
• Jadwal Lengkap Liga Inggris Sabtu-Minggu 11-12 Januari 2020, Strategi Jose Mourinho vs Juergen Klopp
• Eks Pemain Timnas U23 Ini Ingin Ikut Aji Santoso di Persebaya, Manajemen Tira Persikabo Merespon
• Mau ke Malaysia, Persib Bandung Lebih Dulu Latihan Dibanding Persija Jakarta, Saddil Ramdani Ikut?
• Bos Persib Bandung Bocorkan Kabar Terbaru Ezechiel NDouassel, Tak Betah di Tim Robert Rene Alberts
Fakhri dengan keras menolak tawaran itu dan meminta PSSI untuk mencari asisten pelatih lain.
Menurut mantan pemain PKT Bontang itu, jabatan sebagai asisten pelatih tidak akan menambah tantangan dalam kariernya sebagai juru taktik.
"Saya sudah mengatakan tidak mau menjadi asisten pelatih. Jawaban saya sudah final," ucap Fakhri seperti dikutip Bolasport.com dari Antara.
"Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri lagi.
Selain menolak menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia, Fakhri juga menyatakan bahwa dirinya tidak akan menerima pinangan dari klub-klub profesional di Indonesia.
Statusnya sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim menyebabkan Fakhri tak bisa melatih klub-klub peserta Liga Indonesia.
“Saat ini saya berstatus PT Pupuk Kaltim. Selama masih menyandang status itu, saya tidak bisa melatih klub,” ujar Fakhri.
Juru taktik 54 tahun itu menjelaskan, jika melatih klub, maka dirinya akan bekerja di dua perusahaan berbeda.
Sebab, seperti diketahui, tim-tim profesional di Indonesia berada dalam naungan perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas (PT).