Samarinda Banjir Lagi

Samarinda Utara Paling Banyak Terdampak Banjir, BPBD Sebut Jumlah Korban Peningkatan Dua Kali Lipat

Samarinda banjir lagi. Keberadaan Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur mengalami bencana banjir.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi Jalan DI Panjaitan Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020). 

Sebanyak 5.431 jiwa terdampak banjir yang tersebar di 29 RT se-Kecamatan Samarinda Utara.

Sementara di Kecamatan Sungai Pinang, 1.293 jiwa terdampak yang tersebar di 8 RT se-Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Terakhir kecamatan terdampak yakni Kecamatan Sambutan dengan korban banjir terdampak sejumlah 489 jiwa dari 7 RT.

"Sekarang kita masih stand by untuk evakuasi. Kita juga ada tambah 2 posko lagi dan tambah perahu karet di Bengkuring," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, hingga pukul 13.55 Wita hujan masih mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020).

Menurut hasil operasi Basarnas Kaltimtara dan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kota Samarinda, wilayah yang mengalami banjir berada di 5 Kelurahan dari 3 Kecamatan.

Yakni di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan.

Untuk ketinggian tertinggi, pada hari ini 13.00 Wita. Yaitu di wilayah Lempake, dengan ketinggian air 80 sampai 100 senti meter.

"Yang terendah di wilayah di Sambutan dengan ketinggian air 15 sampai 30 senti meter," kata Kasie Ops Basarnas Kaltimtara, Octavianto, Selasa (14/1/2020).

Data sementara Basarnas Kaltimtara, tidak ada korban jiwa.

Korban banjir mencapai 3732 jiwa dari 1009 KK di tiga kecamatan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Di Kecamatan Samarinda Utara, terdapat banjir di Kelurahan Sempaja Timur dan Lempake, menggenang 11 RT, warga yang terkena dampak banjir sebanyak 1960 jiwa dari 561 KK. 

Tiga Bulan Kedepan Hujan Intensitas Tinggi di Samarinda

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun meteorologi kelas III Temindung Samarinda memprediksikan, selama tiga bulan ke depan Samarinda akan berada di puncak musim hujan.

Sehingga, menurut BMKG Stasiun metereologi kelas III Temindung Samarinda, potensi banjir di Samarinda masih tinggi. Terlebih, pada awal tahun 2020 ini kota berjuluk Kota Tepian ini berada di puncak musim penghujan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved