Liga Indonesia
Bonek Batal Gigit Jari, Polemik Kandang Persebaya Berakhir, Skuad Aji Santoso Bisa Main di Surabaya
Akhirnya Bonek batal gigit jari, polemik kandang Persebaya berakhir, skuad Aji Santoso bisa main di Surabaya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT)
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Bonek batal gigit jari, polemik kandang Persebaya berakhir, skuad Aji Santoso bisa main di Surabaya.
Kabar baik untuk Bonek, Persebaya Surabaya batal jadi tim musafir di Liga 1 2020.
Informasi ini diterima setelah polemik soal kandang Persebaya Surabaya di Liga 1 2020 telah berakhir.
Klub kebanggaan Bonek, Persebaya Surabaya akhirnya mendapatkan izin untuk bermain di Kota Surabaya pada kompetisi Liga 1 2020.
Perdebatan sempat mewarnai pemilihan venue Persebaya Surabaya untuk Liga 1 2020.
Awalnya, Persebaya tak mendapatkan restu dari Pemerintah Kota (Pemkot) untuk bermain di Surabaya musim 2020.
Hal itu dikarenakan dua stadion utama di Surabaya, Gelora Bung Tomo ( GBT) dan 10 November, akan direnovasi oleh pihak pemerintah Kota Surabaya.
• Pengakuan Aji Santoso Singgung Peluang Andik Vermansah dan Osvaldo Haay Perkuat Persebaya Surabaya
• Resmi, Kabar Buruk Bonek, Persebaya Surabaya Batal Tampil di Piala AFC, Bali United Jadi Sebab
• Makan Konate Direkrut Persebaya, eks Arema FC Arthur Cunha - Sylvano Comvalius Diselamatkan Klub Ini
• Abduh Lestaluhu Menuju Persebaya, Kode di Instagram & Kiper Arema FC Jadi Bukti, Persikabo Melunak?
Terutama Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan disiapkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 2021.
Namun kabar terbaru menjelaskan bahwa skuad asuhan Aji Santoso tetap bisa mengenakan dua Stadion tersebut pada musim 2020.
Keputusan tersebut didapatkan sesuai rapat koordinasi antara Dinas pemuda dan Olahraga (Diaspora) Surabaya dengan manajemen Persebaya pada Rabu (22/1/2020).
Pemkot memberikan izin kepada Persebaya Surabaya untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) hingga Juli 2020.
Sebagaimana pernyataan dari Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabid SarPras) Diaspora, Edi Santoso.
"Persebaya Surabaya bisa bermain di Gelora Bung Tomo sampai akhir Juli 2020," ucap Edi Santoso dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
"Jadi selama rumput belum diganti, maka Persebaya Surabaya bisa main di sana Gelora Bung Tomo (GBT) sampai Juli," ucapnya menambahkan.
Mengenai penggunaan Stadion Gelora 10 Nopember, Edi Santoso menyatakan pihaknya masih akan membicarakan hal tersebut dengan ahli konstruksi terlebih dahulu.
"Untuk penggunaan Stadion Gelora 10 Nopember nanti bicara teknis."
"Karena masih perlu bicara konstruksinya dengan ahli konstruksi," ujar Edi.
Lalu bagaimana nasib venue Persebaya Surabaya pada Juli 2020 nanti.
Pihak pemerintah dan manajemen Persebaya Surabaya rencananya akan menggelar pertemuan kembali pada minggu kedua Juli untuk membahas hal tersebut.
"Nanti kami akan merapatkan minggu kedua bulan Juli untuk bicara berikutnya," tutur Edi mengakhiri.
Selain itu, Pemkot juga masih menunggu keputusan dari FIFA terkait penunjukan venue Piala Dunia U-20 2021.
Seperti diketahui, PSSI telah mengusulkan 10 stadion yang didaftarkan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20 2021.
Enam diantaranya sebagai venue utama, sedangkan sisanya menjadi cadangan.
Stadion GBT termasuk salah satu dari empat stadion cadangan yang didaftarkan oleh PSSI.
Rencananya, FIFA akan mengumumkan enam stadion yang akan menjadi venue Piala Dunia U-20 pada 25 Januari 2020.
Reaksi Bonek Soal polemik kandang Persebaya
Sebelumnya, suporter Persebaya, Bonek Mania melakukan aksi berupa pemasangan pamflet dan spanduk agar tim kebanggaannya tetap bermain di Surabaya.
Pamflet dan spanduk itu berisikan respon Bonek karena Persebaya terancam tidak bisa berlaga di rumah sendiri.
Hal ini menyusul rencana Piala Dunia U-20 2021 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Pamflet itu bertebaran di kawasan Surabaya, khususnya sekitar Balai Kota bertuliskan "Piala Dunia Hanya Sementara, Mau Dibawa Kemana Kandang Persebaya Kami".
Mengingat ajang sepak bola dunia ini akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mana merupakan home base Persebaya setiap menjamu lawannya.
Pentolan Bonek, Andie Peci mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk dukungan suporter kepada klub kebanggaannya agar tetap bisa bermain di rumahnya sendiri.
"Ini merupakan tradisi yang coba kami ulangi, seperti aksi bela Persebaya yang lalu. Saat itu kami juga lakukan ketika Persebaya vakum," jelas Andie Peci.
• Teka-teki Klub Baru Pemain Idola Bonek Andik Vermansah Terjawab, Bukan Persija Maupun Persebaya
• RESMI Gabung Persebaya, Makan Konate eks Arema FC Target Juara Bersama Bonek: Salam Satu Nyali, Wani
• Aremania Gigit Jari, Bonek Tersenyum, Makan Konate Berseragam Persebaya Surabaya, Instagram Buktinya
• Ditinggal Ruben Sanadi, Pemain Idola Bonek Ini Ungkap Sosok Kapten Persebaya Surabaya di Liga 1 2020
Ia menambahkan, aksi ini dilakukan karena situasi sangat mepet. Mengingat kompetisi Liga 1 2020 akan segera bergulir (Maret) tapi Persebaya belum dapat opsi pengganti.
Kendati keputusan paling buruk tidak bisa menggunakan Stadion GBT. Ia berharap ada opsi agar Bajul Ijo bisa menggunakan Stadion Gelora 10 November (G10N) yang berlokasi di kawasan Tambak Sari.
Stadion G10N merupakan stadion legendaris, sekaligus menjadi saksi perjalanan sejarah tim sepak bola asal Surabaya itu.
"Apalagi sudah mendesak, sudah bulan Januari. Biasanya pengajuan homebase Februari, ini semakin mepet. Akhirnya kami menggunakan pamflet itu," ujarnya.
Sebelumnya, aksi ini muncul setelah Pemkot Surabaya menyatakan secara teknis dua lokasi itu akan dalam proses renovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20.
(*)