BNPB Kumpulkan Ahli Teliti Potensi Gempa di Ibukota Baru, BMKG : Ada 3 Sesar Sumber Gempa di Kaltim

Kawasan ibukota baru disebut memiliki potensi gempa magnitudo 5 hingga BNPB turunkan semua ahli, dari penjelasan BMKG ada 3 sesar Kalimantan Timur

Editor: Amalia Husnul A
https://www.bmkg.go.id/gempabumi
Peta seismistas Indonesia. Kawasan ibu kota baru disebut memiliki potensi gempa magnitudo 5 hingga BNPB turunkan semua ahli, dari penjelasan BMKG ada 3 sesar Kalimantan Timur 

“Khusus Kalimantan sejauh ini daerah yang paling aman dari aspek bencana gempa di Indonesia.

Walaupun ada, tetapi relatif kecil. Namun semua ini akan diketahui melalui kajian lebih dalam dari tim yang dibentuk oleh BNPB," katanya.

Terpisah, berkaitan dengan potensi gempa di Kalimantan Timur, Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG bulan Agustus 2019 lalu mengatakan ada tiga sesar gempa di Kalimantan Timur.

"Secara geologi dan tektonik, di wilayah Provinsi Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa, yakni sesar Maratua, sesar Mangkalihat, dan sesar Paternostes," ujar Daryono seperti diberitakan Kompas.com dalam artikel berjudul BMKG Ungkap Adanya 3 Sesar Sumber Gempa di Kalimantan Timur.

Dia mengatakan, Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat yang terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur masih menunjukkan tanda-tanda keaktifan.

Meski demikian, BMKG juga menegaskan Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.

"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com Minggu (25/8/2019).

Sejumlah fakta kondisi seismisitas Pulau Kalimantan

Dwikorita memaparkan, kondisi seismisitas Pulau Kalimantan yang relatif rendah ini berdasarkan sejumlah fakta seperti berikut:

Pertama, wilayah Pulau Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.

Kedua, wilayah Pulau Kalimantan lokasinya cukup jauh dari zona tumbukan lempeng ( megathrust ), sehingga suplai energi yang membangun medan tegangan terhadap zona seismogenik di Kalimantan tidak sekuat dengan akumulasi medan tegangan zona seismogenik yang lebih dekat zona tumbukan lempeng.

Viral Ikan Loncat dari Laut ke Darat di Gorontalo, Ini Kata Pakar Terkait Pertanda Gempa Megathrust

BREAKING NEWS Gempa dengan Magnitudo 6,4 Guncang Singkil, Tapak Tuan, Nias, Medan, hingga Meulaboh

Ketiga, beberapa struktur sesar di Kalimantan kondisinya sudah berumur tersier sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa.

Namun demikian, untuk mengantisipasi terjadinya bencana khususnya di wilayah pesisir Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang berhadapan dengan sumber gempa, maka menurut Dwikorita perlu disusun strategi mitigasi bencana dengan menyiapkan tata ruang pantai agar masyarakat pesisir lebih aman.

"Tata ruang pemanfaatan daerah pesisir harus berbasis mitigasi bencana, Ini penting guna mengantisipasi bencana tsunami di pantai rawan tsunami dan tangguh menghadapi tsunami," katanya.

Selain itu, lanjut Dwikorita, konsep evakuasi mandiri juga menjadi pilihan tepat dan efektif untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman tsunami.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved