Mayat Balita Ahmad Yusuf Gazali di Samarinda, Dokter Forensik tak Temukan Bekas Tulang Dipatahkan
Tim Dokter Forensik tak menemukan ginjal dan jantung saat melakukan outopsi, terhadap mayat balita Muhammad Yusuf Gazali yang ditemukan tewas.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus temuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda Kalimantan Timur memunculkan tanda tanya.
Kondisi jasad yang sudah rusak, membuat pihak keluarga termasuk beberapa pihak seperti masyarakat di Samarinda bertanya-tanya.
Saat hilang dari PAUD pun, keberadaan bayi malang Ahmad Yusuf Gazali dicari, kenapa bisa hilang.
Tim Dokter Forensik tak menemukan ginjal dan jantung saat melakukan otopsi, terhadap mayat balita Muhammad Yusuf Gazali yang ditemukan tewas.
Teka-teki penyebab kematian seorang balita bernama Muhammad Yusuf Gazali (4) yang ditemukan tewas.
Dalam keadaan mengenaskan di sebuah parit, masih menjadi misteri.
Karena minimnya alat bukti dan saksi mata saat kejadian.
Saat ini pihak Kepolisian sudah resmi menetapkan dua orang pengasuh PAUD sebagai tersangka, karena dianggap lalai dalam mengawasi bocah empat tahun tersebut.
Tidak hanya itu, pihak Kepolisian juga memanggil Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie, dr Kristina Uli Gultom, Sp. F.M,
Untuk membeberkan hasil visum yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, di ruangan Video Conference Polresta Samarinda, Kamis (23/01/2020).
Penyerahan sampel untuk pemeriksaan DNA diserahkan pada Puslabfor 11 Desember lalu dan 22 Januari 2020.
Hasil DNA diterima Polresta Samarinda, hasilnya identik dengan Muhammad Yusuf Gazali (4), anak biologis dari Bambang dan istri.
Dalam kesempatan ini, dr Kristina Uli Gultom menjelaskan, saat melakukan visum luar terhadap jasad Yusuf,
dan sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari tulang leher, sampai ke ruas-ruas tulang lainnya.
"Saya lihat masih utuh. Tidak ada tanda patah tulang, ataupun bekas tulang yang dipatahkan," imbuh dr Kristina, Kamis (23/01/20) pagi.