Spot Foto Baru di Kota Yogyakarta dengan Bangunan Mirip Santorini di Yunani, Agrowisata Bhumi Merapi
Spot Foto Baru di Kota Yogyakarta dengan Bangunan Mirip Santorini di Yunani, Agrowisata Bhumi Merapi
TRIBUNKALTIM.CO - Spot foto baru di Kota Yogyakarta dengan bangunan mirip Santorini di Yunani, agrowisata Bhumi Merapi
Beberapa waktu terakhir media sosial diramaikan dengan postingan foto mirip bangunan di Santorini, Yunani.
Desain unik dan cat warna putih mendominasi seluruh dinding bangunan.
Lalu unsur warna biru di beberapa bagian seperti pintu dan pagar.
• Salah Satunya ada Sop Merah, Kuliner Legendaris yang Wajib Dicoba saat Liburan Akhir Pekan di Jogja
• Dijamin Jadi Ketagihan, Berikut Tempat Wisata Kuliner di Jogja yang Legendaris hingga Kekinian
• Cocok untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2020, Berikut ini Harga Tiket Masuk Pinus Pengger Jogja
• Cashback hingga Rp 100 Ribu, Promo Harga Tiket Masuk Trans Studio Cibubur Sampai 26 Februari 2020

Sekilas jika melihat foto tersebut, kita pasti langsung berasumsi jika foto benar-benar diambil di Yunani tempat Santorini berada.
Usut-punya usut, ternyata foto dengan latar bangunan serba putih itu tidak berada di Yunani.
Melainkan di Jogja, tepatnya di Jl. Kaliurang Km. 20, Sawangan, Hargobinangun, Pakem, Sleman.
Bangunan mirip Santorini di Yunani ini merupakan spot foto baru di Agrowisata Bhumi Merapi
Dari penuturan salah satu pengelola bernama Sarjiman, spot foto menyerupai Santorini ini baru dibuka akhir tahun 2019 lalu.
“Tepatnya tanggal 25 Desember 2019 saat hari Natal tahun lalu spot foto mirip Santorini ini dibuka,” kata Sarjiman.

Ada Pilihan Spot Foto Lainnya
Tak hanya bangunan mirip Santorini, di lokasi tersebut juga terdapat spot foto lainnya.
Masing-masing, mewakili ciri khas bangunan di beberapa negara Eropa.
Sebut saja bangunan seperti lorong di Kota London, Inggris atau bangunan serba kayu di Swedia.
Ada pula bangunan seperti sedang berada di Roma, Italia dengan ciri khas tembok bata coklat tersusun tinggi.
Penyuka cerita romantis Romeo – Juliet pun disuguhi arstitektur bangunan lengkap dengan lukisan tema era Renaissance.

Bangunan-bangunan tersebut dibuat berurutan mulai dari pintu masuk sampai bangunan Santorini sebagai spot terakhir.
“Yang paling banyak diminati ya bangunan mirip Santorini ini, sampai harus antri supaya bisa dapat foto bagus,” kata Sarjiman.
Menurut Sarjiman, pihak pengelola sengaja menghadirkan sejumlah bangunan replika berbagai negara sebagai daya tarik baru Agrowisata Bhumi Merapi.
“Konsepnya ya lebih ke spot foto, makanya bangunan dibuat sedetail mungkin supaya mirip dengan lokasi asli,” kata Sarjiman.

Wisata Edukasi Masih Jadi Andalan
Meskipun spot foto Santorini sedang banyak diperbincangkan, tema wisata edukasi masih jadi unggulan di Agrowisata Bhumi Merapi.
Wisata edukasi di lokasi ini dituangkan dalam bentuk interaksi pengunjung yang mayoritas anak-anak dan pelajar dengan hewan-hewan koleksi di sana.
Mulai dari sapi, kambing, kelinci, burung, kuda, kura-kura, iguana sampai ular.

Anak-anak bisa berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut, seperti memerah susu kambing etawa dan melihat proses mengolah susu kambing.
“Pengunjung juga bisa naik kuda yang ada di tempat ini,” kata Sarjiman.
Panorama indah di Agrowisata Bhumi Merapi yang dibiarkan natural dan nampak hijau juga membuat suasana menjadi semakin nyaman.
Sejumlah taman berisi tanaman bunga yang indah juga menambah kualitas estetika Agrowisata Bhumi Merapi.
Untuk bisa masuk ke kompleks Agrowisata Bhumi Merapi, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 20 ribu.
Sedangkan tiket masuk untuk kompleks miniatur Eropa termasuk Santorini adalah Rp 10 ribu. (*)