Liga Indonesia
Masih Dicintai Slemania dan BCS, Seto Nurdiantoro Gabung Klub Rival PSS Sleman, PSIM Yogyakarta
Masih dicintai Slemania dan BCS, Seto Nurdiantoro gabung klub rival PSS Sleman, Laskar Mataram PSIM Yogyakarta di Liga 2
TRIBUNKALTIM.CO - Masih dicintai Slemania dan BCS, Seto Nurdiantoro gabung klub rival PSS Sleman, PSIM Yogyakarta.
Terjawab sudah masa depan Seto Nurdiantoro setelah tersingkir dari kursi pelatih PSS Sleman jelang Liga 1 2020.
Walau tersingkir dari kursi pelatih PSS Sleman, suporter Slemania dan Brigata Curva Sud ( BCS ) masih mencintai Seto Nurdiantoro.
Bahkan para suporter diketahui sempat melakukan aksi protes pada sesi latihan PSS Sleman beberapa waktu lalu.
Aksi protes itu dilakukan para suporter oknum Slemania dan BCS yang menyayangkan keputusan manajemen PSS Sleman memecat Seto Nurdiantoro.
Padahal menurut para suporter, kinerja Seto Nurdiantoro cukup apik bersama PSS Sleman di Liga 1 2019.
Kini setelah terdepak dari kursi pelatih PSS Sleman, tak butuh waktu lama bagi Seto Nurdiantoro untuk menemukan labuhan baru.
• Persib dan Persija Terancam Disalip PSS Sleman Dapatkan Bintang Timnas Indonesia
• Manuver PSS Sleman, Rekrut Eks PSM Makassar Aaron Evans hingga Siap Tikung Incaran Persija Jakarta
• Setelah Rekrut Asisten Luis Milla & Pecat Seto Nurdiantoro, Aroma Borneo FC Kental di PSS Sleman
• Amarah Suporter PSS Sleman Usai Asisten Luis Milla Singkirkan Seto Nurdiantoro, Viral #BCSMELAWAN
Secara mengejutkan, Seto Nurdiantoro memilih berlabuh ke klub rival PSS Sleman, PSIM Yogyakarta.
Uniknya lagi, Seto Nurdiantoro yang sukses membuat PSS Sleman bertahan di Liga 1 justru mau menerima tawaran PSIM Yogyakarta meski bermain di Liga 2.
Klub asal kota Gudeg, PSIM Yogyakarta akhirnya resmi menunjuk Seto Nurdiantoro sebagai juru taktik untuk mengarsiteki tim berlogo Tugu Pal Putih itu.
Kepastian itu diumumkan langsung oleh Chief Eksekutif Officer (CEO) PT PSIM Jaya, Bambang Susanto, kepada awak media, Rabu (29/1/2020) di Pendopo Wisma PSIM, Jalan Mawar nomor 1, Baciro Yogyakarta.
Pascatersingkir dari PSS Sleman, nama Seto Nurdiantoro memang santer dikait-kaitkan dengan PSIM Yogyakarta.
Bahkan beberapa waktu lalu, Seto Nurdiantoro dengan sejumlah utusan klub berjuluk Laskar Mataram itu juga tertangkap kamera cctv tengah melakukan pertemuan.
Terungkap, klub rival PSS Sleman, PSIM Yogyakarta bukanlah sesuatu yang asing bagi pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Sebab, dirinya pada beberapa periode pernah membela Naga Jawa (julukan lain PSIM Yogyakarta ) sewaktu masih aktif sebagai pemain maupun awal-awal menjalani karir sebagai pelatih profesional.
"Mas Seto ini adalah aset dari DIY.
PSIM menyelamatkan aset dari daerah.
Kami berharap sekali rivalitas yang terjadi beberapa tahun terakhir antar suporter mampu teratasi dengan kedatangan mas Seto ini," ujar Bambang Susanto.
Dia pun berharap, dengan hadirnya Seto Nurdiantoro menjadi momentum bagi kebangkitan sepakbola PSIM Yogyakarta.
Kini Seto Nurdiantoro diberikan target untuk membawa PSIM Yogyakarta bisa berbicara lebih banyak di Liga 2 musim ini.
Bahkan, pihak manajemen maupun masyarakat dan pendemen Laskar Mataram juga berharap Seto Nurdiantoro bisa membawa PSIM Yogyakarta bisa promosi ke Liga 1 musim depan.
Menanggapi hal tersebut, Seto Nurdiantoro pun menjawabnya dengan santai.
Secara terus terang eks pelatih PSS Sleman ini mengatakan dirinya tak bisa menjamin atau memberi kepastian mampu mengantar PSIM Yogyakarta ke Liga 1.
"Saya tidak bisa menjamin, tapi yang bisa menjamin adalah kerja keras kami bersama," tuturnya.
Menurut dia, kerja keras dari seluruh pemain dan manajemen lah yang bisa menjamin PSIM Yogyakarta bisa menjadi klub yang berprestasi.
"Yang penting juga jangan terlalu menaruh harapan tinggi, jangan berekspektasi macem-macem," imbuhnya.
Kini Seto Nurdiantoro berharap semua pihak, khususnya para pemain, manajemen dan juga suporter untuk bisa memulai Liga 2 kali ini dengan positif.
"Kalau kita memulai semuanya dengan positif, dengan bagus dan dengan kerja keras semuanya akan berjalan dengan lancar," kata Seto Nurdiantoro.
Nostalgia dan emosional
Tak bisa dipungkiri, sosok Seto Nurdiantoro memang begitu lekat dengan klub berjuluk Laskar Mataram.
Sehingga, kembali menakhodai Laskar Mataram menjadi momen sarat emosional pula bagi pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Bagaimana tidak, masa aktifnya sebagai pesepak bola cukup lama dihabiskan di tim yang identik dengan kostum biru parang ini.
Tercatat Seto Nurdiantoro pernah berseragam PSIM Yogyakarta pada musim 1995-1998, 2005-2009 dan 2011 hingga memutuskan gantung sepatu 2013 silam.
Seusai memutuskan pensiun sebagai pesepak bola, Seto Nurdiantoro kemudian mendapat kepercayaan untuk menangani PSIM Yogyakarta.
Kala itu Seto Nurdiantoro melatih PSIM Yogyakarta di usianya yang terbilang sangat muda, 40 tahun.
Dua musim menangani PSIM Yogyakarta yakni 2014-2015, Seto Nurdiantoro kemudian berlabuh ke PSS Sleman pada musim 2016.
"Semua ini jalan Tuhan.
Artinya mungkin sama Tuhan saya harus banyak belajar lagi.
Kenapa saya ke Liga 2 ? Bukan artinya meremehkan, tapi saya justru harus mulai dari awal lagi, melangkah lagi, belajar lagi karena sebenarnya kemarin menjadi kandidat di Timnas (asisten pelatih-red), tapi nggak jadi," kata Seto Nurdiantoro.

"Kalau kemarin sampai masuk ke Timnas, harapan saya bisa merangsang pelatih lain bahwa saya ini pelatih yang muncul dari kompetisi, tapi ternyata tidak.
Terus di PSS Sleman juga tidak, jadi saya harus kembali belajar disini," lanjutnya.
Diakuinya, menjadi pelatih Laskar Mataram menjadi tanggung jawab sekaligus tantangan yang besar untuknya.
"Saya di Liga 2 harus belajar peta kekuatan lagi karena saya kemarin di Liga 1 dan sudah banyak belajar peta kekuatan tim lain.
Di Liga 2 artinya hal yang baru, pernah disitu tapi pasti peta kekuatannya sudah berbeda," jelasnya.
• Kaget Dipecat PSS Sleman, Reaksi Kekecewaan Seto Nurdiantoro Setelah Perkenalan Asisten Luis Milla
• Dua Pemain Asing PSS Sleman Perpanjang Kontrak, Bukan Yevhen Bokhashvili, Ganti Ezechiel di Persib?
• Yevhen Bokhasvili Betah di PSS Sleman Persib Bidik Eks Striker Persija, Bagaimana Reaksi Bobotoh?
• Gantikan Kevin van Kippersluis Persib Bandung Dikabarkan Rekrut Pemain PSS Sleman
Lebih lanjut, Seto Nurdiantoro enggan mengumbar janji manis kepada pandemen Laskar Mataram.
Namun yang pasti Seto Nurdiantoro bertekad mencurahkan tenaga serta pikirannya bagi PSIM Yogyakarta.
"Mungkin yang perlu kita ketahui buat teman suporter PSIM Yogyakarta juga, dengan hadirnya saya tidak menjamin PSIM Yogyakarta menjadi lebih bagus atau PSIM masuk Liga 1," tuturnya.
Iapun meminta suporter PSIM Yogyakarta untuk tak berekspektasi tinggi terhadap dirinya.
"Jadi saya harap suporter jangan berekspektasi yang terlalu tinggi, tapi kalau kita memulai semuanya dengan bagus, kerja keras, diiringi doa, harapannya apa yang diimpikan akan berjalan lancar.
Juga semua stakeholder saling mendukung, apa yang kita impikan akan terjadi, tapi dibutuhkan kerja keras," ungkap Seto Nurdiantoro.
(tribunjogja.com)
(*)