Selain Corona Ditemukan 5 Virus Baru Pada Kelelawar Pemakan Buah, Berpeluang Menyebar di Indonesia

Selain Corona Ditemukan 5 Virus Bpru Pada kelelawar Pemakan buah, Berpeluang menyebar di Indonesia ,

t r i b u n manado/dok
Selain Corona Ditemukan 5 Virus Bsru Pada kelelawar Pemakan buah, Berpeluang menyebar di Indonesia , 

TRIBUNKALTIM.CO - Selain Corona Ditemukan 5 Virus Bpru Pada kelelawar Pemakan buah, Berpeluang menyebar di Indonesia ,

Peneliti di Institvt Pertanian Bogor menemukan 6 virus baru pada kelelawar pemakan buah .

Selain Corona yang saat ini membuat heboh dunia ada 5 virus lagi yang juga berpeluang menyebar di Indonesia

Ahli Patologi, Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor, Agus Setiyono menilai virus corona berpeluang menyebar di wilayah Indonesia melalui kelelawar pemakan buah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian Agus bersama Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang tentang kelelawar buah.

Dalam penelitian tersebut ditemukan enam jenis virus baru pada kelelawar buah.

 Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan Virus Corona dari Wuhan

 China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien Virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

 Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan China, Panglima TNI Beri Alasan Pemilihan Tempat Karantina

 Izin Pemerintah China Keluar Menlu Retno Marsudi Instruksi Evakuasi WNI di Wuhan Kurang dari 24 Jam

Dengan daerah sampel, yakni Bukittinggi, Bohor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dam Soppeng (Sulawesi Selatan).

Enam virus tersebut adalah coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaperpesivirus, paramyxovirus dan gammaherpesvirus.

Dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOneNews, Minggu (2/2/2020), Agus menjelaskan mengenai penelitian yang telah ia lakukan.

"Nah itu ada enam jenis virus baru yang kita dapatkan baik itu virus RNA maupun virus DNA," ujar Agus.

Agus menegaskan, bahwa virus corona yang ia temukan pada kelelawar berada di wilayah Paguyaman, Gorontalo.

Oleh karenanya, Agus mengimbau masyarakat untuk menghindari interaksi dengan kelelawar buah.

Dalam interaksi ini, ada dua pengertian, yakni kontak langsung dan tidak langsung.

"Kontak langsung seperti yang kita lihat di beberapa tempat di masyarakat, misalnya dia menyukai atau menyayangi hewan kelelawar menjadi hewan kesayangan, ini akan kemudian dipegang."

"Kemudian juga ada masyarakat yang katakan mengonsumsi sebagai makanan lokal."

"Nah itu langsung kontak, ini yang akan berisiko karena di dalam kelelawar kita tidak tahu," ujar Agus.

Namun, menurut Agus, lain soal jika kelelawar sudah dimasak dan dalam keadaan yang sudah matang untuk dikonsumsi.

"Kalau dalam sajian yang sudah masak seseorang tidak ikut berproses, barangkali virusnya sudah mati di situ," terang Agus.

Menurut Agus, saat kelelawar dimasak maka virus yang ada di dalamnya akan mati.

"Jadi artinya di laboratorium dengan temperatur 60 derajat selama 30 menit ini suhu sterilisasi dia akan mati, apalagi kalau dimasak," terang Agus.

Agus mengkhawatirkan, kontak langsung dengan kelelawar yang masih hidup dan proses yang dilakukan saat memasak kelelawar.

"Kalau yang sudah masak sudah mateng kemudian disajikan."

"Bagi yang mengonsumsi mungkin insyaallah aman, dia tidak ada urusan dengan kontak saat kelelawar hidup," ucapnya.

Agus tidak bisa memastikan apakah coronavirus yang ia temukan sama dengan 2019 nCoV yang saat ini mewabah di China.

"Kami tidak bisa memastikan, kalau itu kan 2019 novel coronavirus kepanjangannya."

"Saya rasa coronovirus yang kita dapatkan atau yang kita temukan di lokasi penelitian kita itu apakah sama persis atau tidak, kita tidak tahu," ungkapnya.

Agus menjelaskan, ia tidak menguji coronavirus tersebut sampai ke tahap patogenitas, sehingga tidak diketahui apakah coronavirus yang ia temukan merupakan jenis virus mematikan atau tidak.

Ahli Mikro Biologi Sebut Beberapa Jenis Hewan Ini Dapat Sebarkan Virus Corona ke Manusia

Ahli Mikro Biologi Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan virus corona dapat ditularkan melalui beberapa jenis hewan.

Diketahui, virus corona yang tersebar di China dan wabah SARS di tahun 2003 memliki dua kesamaan.

Keduanya berasal dari keluarga virus corona dan ditularkan melalui hewan ke manusia.

Pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama, dapat menjadi kondisi di mana virus mudah tersebar.

"Kita mesti memahami virus corona itu sendiri, karena virus corona itu adalah satu keluarga besar."

"Artinya ada sejauh ini diketahui ada 200 lebih jenis virus corona sebagian besar memang hidupnya di hewan," ujar Amin, dikutip Tribunnews dari tayangan yang diunggah dikanal YouTube TVOneNews, Senin (27/1/2020).

Amin menuturkan, hanya ada 6 virus corona yang sudah diketahui menyerang manusia.

Dua di antaranya adalah Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).

Amin menyebut, ada beberapa jenis hewan yang dapat menularkan virus corona ke manusia.

"Kelelawar, musang, bahkan binatang yang lain seperti sapi dan gajah, jadi rentangnya banyak hewannya," ungkap Amin.

Hewan tersebut menjadi pemicu penularan virus corona lantaran hidup di alam liar.

"Kontak dengan virus corona di antara mereka juga saling menularkan, itu sudah biasa, dan mungkin mereka (hewan) sendiri tidak sakit dan hanya menjadi reservoir saja," kata Amin.

 Khawatir Virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

 Cegah Penyebaran Virus Corona, KKP Balikpapan Rutin Lakukan Pemeriksaan Kru Kapal atau ABK Asing

 19 Maskapai Termasuk Lion Air Stop Penerbangan dari dan ke China Gegara Virus Corona, Ini Daftarnya

 Virus Corona Ditetapkan Darurat Dunia, hingga Reaksi Presiden Jokowi Terhadap WNI di Hubei

Lebih lanjut, Amin menjelaskan, cara penularan virus corona dari hewan ke manusia biasanya melalui cairan tubuh dari hewan yang membawa virus.

"Jadi mungkin hewannya mengeluarkan lendir jatuh di meja, kemudian orang yang kebetulan membersihkan atau menangani hewan itu tekena lendir itu."

"Dia tidak cuci tangan dan dia tanganya masuk mulut atau menyentuh hidung, mata itu bisa terinfeksi," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditemukan 6 Virus Baru pada Kelelawar Buah, Berpotensi Menyebar di Indonesia?, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/03/ditemukan-6-virus-baru-pada-kelelawar-buah-berpotensi-menyebar-di-indonesia?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved