News Video

NEWS VIDEO Apa itu Benzo? Polisi Sebut Hasil Tes Urine Lucinta Luna Positif Pakai Narkoba Jenis Ini

Apa itu benzo? Lucinta Luna dinyatakan positif pakai narkoba jenis ini.

Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Apa itu benzo? Lucinta Luna dinyatakan positif pakai narkoba jenis ini.

Tadi pagi, Selasa (11/2/2020), penyanyi Lucinta Luna diamankan pihak kepolisian di apartemen Thamrin City, Jakarta Pusat.

Diamankannya Lucinta Luna lantaran dugaan narkoba.

Lebih lanjut, berdasarkan tes urine, Lucinta Luna positif menggunakan benzo.

Hal itu langsung disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus setelah dilakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Barat.

“Yang bersangkutan dibawa ke Polres Jakarta Barat dilakukan tes urine, inisial LL positif mengandung Benzo. Benzo itu masuk ke dalam golongan psikotropika,” ucap Yusri.

Lantas, apa sebenarnya benzo, narkoba yang dipakai Lucinta Luna?

Dilansir Wikipedia, Benzodiazepin (BZD, BDZ, BZs), kadang-kadang disebut benzo, adalah kelas obat-obatan psikoaktif yang struktur kimianya adalah fusi dari cincin benzena dan cincin diazepine.

Obat tersebut pertama, chlordiazepoxide (Librium), ditemukan secara tidak sengaja oleh Leo Sternbach pada tahun 1955, dan tersedia pada tahun 1960 oleh Hoffmann-La Roche, yang sejak 1963, juga telah memasarkan benzodiazepine diazepam (Valium).

Pada 1977 benzodiazepin secara global adalah obat yang paling banyak diresepkan.

Diketahui, benzo berada dalam keluarga obat yang dikenal sebagai obat penenang minor.

Dilansir hellosehat.com, obat benzo ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikologi seperti gangguan kecemasan (anxiety disorder) dan insomnia.

Obat benzo berperan sebagai obat penenang, anti-kecemasan, hipnotik (membuat tidur lebih mudah), serta dapat melemaskan otot-otot tubuh.

Anda tidak bisa sembarangan mendapatkan obat ini, karena obat benzodiazepine termasuk ke dalam daftar obat yang harus ditebus dengan resep dokter.

Dalam dunia medis, benzodiazepine digunakan untuk:

• Mengatasi berbagai masalah psikologis seperti insomnia, gangguan kecemasan, gangguan kepanikan, dan depresi akut.

• Sebagai obat penenang saat operasi

• Mencegah atau mengatasi kejang

• Mengatasi sakau alkohol

Bagaimana cara kerja obat benzodiazepine?

Benzodiazepine bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan memengaruhi dalam proses pengiriman sinyal di otak.

Ketika seseorang merasa terlalu cemas, otak akan menjadi terlalu aktif dan ‘bersemangat’ akibat merasa tertekan karena menerima rangsangan dari luar.

Untuk menormalkan keadaan tersebut, maka harus ada yang mengirimkan sinyal ‘tenang’, sehingga otak kembali ke aktivitas semula – tidak lagi menjadi terlalu aktif.

Obat benzodiazepine inilah yang kemudian bekerja dengan cara meningkatkan respon sel saraf yang bertugas untuk memberikan sinyal ‘tenang’ ke sel-sel saraf lainnya.

Selain meningkatkan respon sel saraf, obat ini juga menjaga agar efek ‘tenang’ terjadi lebih lama, jadi otak tak mengalami tekanan kembali dalam waktu yang singkat.

Efek samping obat benzodiazepine

Dalam penggunaannya, obat penenang ini menimbulkan beberapa efek samping seperti:

• Menimbulkan rasa kantuk

• Kebingungan

• Kepala sakit atau pusing

• Tubuh gemetaran

• Gangguan koordinasi, sulit menyeimbangkan tubuh jika sedang berdiri atau berjalan

• Timbul rasa depresi

• Penglihatan kabur

• Timbul rasa grogi

Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit bernapas kemudian koma.

Sedangkan sebuah penelitian yang dilaporkan dalam British Medical Journal menyatakan bahwa penggunaan obat benzodiazepine dalam jangka panjang akan menyebabkan peningkatan risiko demensia alias pikun.

Penggunaan obat ini dapat menimbulkan ketergantungan, sehingga pemakaiannya memang harus hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.

Penyalahgunaan obat benzo

Obat penenang seperti benzodiazepine sering kali disalahgunakan untuk mengatasi gejala psikologis yang sebenarnya tak memerlukan penggunaan obat tersebut.

Atau, penggunaan obat ini tidak dipantau oleh tenaga medis, sehingga fungsi obat tersebut tidak tepat sasaran.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa benzodiazepine bekerja untuk menenangkan serta mengembalikan aktivitas otak yang tertekan.

Bila seseorang mengonsumsi obat tersebut namun tak terjadi aktivitas yang berlebihan pada otak, maka obat ini hanya akan menurunkan fungsi otak dan membuat kinerja otak jadi kacau.

Ekstasi di keranjang sampah

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi masih menyelidiki status kepemilikan narkoba jenis ekstasi yang disita saat mengamankan artis peran Lucinta Luna.

Pasalnya, polisi menemukan tiga butir narkoba jenis ekstasi di keranjang sampah di Apartemen Thamrin City saat mengamankan Lucinta Luna dan tiga rekannya berinisial H, D, dan N.

"Sampai saat ini, mereka belum mengakui barang yang diduga ekstasi," ujar Yusri kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).

Menurut Yusri, salah satu orang yang diamankan itu merupakan pasangan Lucinta Luna.

"Yang dua (diamankan) memang stafnya (Lucinta Luna) dan satu orang lagi adalah pasanganya," ungkap Yusri.

Sebelumnya Lucinta Luna diamankan atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Satnarkoba Polres Jakarta Barat, hari ini di Apartemen Thamrin City.

Selain menemukan ekstasi, polisi juga menemukan obat jenis tramadol dan riklona di tas Lucinta Luna.

Sementara itu, hasil tes urine Lucinta Luna menunjukkan positif benzodiazepin.

Adapun, hasil tes urine tiga rekan Lucinta Luna menunjukkan negatif penggunaan narkoba. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved