Hasil Autopsi Delis Siswi SMP yang Ditemukan di Gorong-gorong Segera Keluar, Polisi Periksa 9 Saksi

Hasil autopsi Delis siswi SMP yang ditemukan di gorong-gorong sekolah segera keluar, polisi periksa 9 saksi.

Istimewa
Hasil Autopsi Delis Siswi SMP yang Ditemukan di Gorong-gorong Sekolah Segera Keluar, Polisi Periksa 9 Saksi 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil autopsi Delis siswi SMP yang ditemukan di gorong-gorong sekolah segera keluar, polisi periksa 9 saksi.

Ada sembilan orang saksi yang diperiksa pihak kepolisian untuk mengusut penyebab kematian Delis Sulitina (13) yang ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong.

Namun, hasil autopsi yang dilakukan terhadap jenazah Delis Sulitina baru keluar pekan depan.

Polisi, hingga saat ini masih mendalami penyebab kematian siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya itu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol, Saptono Erlangga mengatakan, sambil menunggu hasil autopsi, pihaknya sudah memeriksa sembilan orang saksi guna mengungkap kematian Delis.

Dikatakan Erlangga, pihaknya pun tengah mengembangkan penyelidikan berdasarkan hasil keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara dan keluarganya.

Warga binaan di Lapas Klas II A Samarinda Meninggal, Polisi Periksa 12 Saksi dari Petugas Lapas

Ayah Bohong hingga Soal Hasil Otopsi, Fakta Tewasnya Delis Siswi SMP & Jasadnya Ada di Gorong-gorong

Sudah 16 Hari, Pembunuh Delis Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Belum Terungkap, Ayah Buka Suara

Fakta Baru Tewasnya Delis Siswi SMP yang Jasadnya Ditemukan di Gorong-gorong, Ayah Ternyata Bohong

"Masih dalam tahap lidik. Kami masih mengembangkan informasi dari saksi," ujar Erlangga, saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).

Delis ditemukan tewas di gorong-gorong di depan SMPN 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Senin 27 Januari 2020.

Sebelumnya, Delis dilaporkan hilang sejak Kamis 23 Januari 2020.

Mayat Delis ditemukan secara tidak sengaja ketika penjaga sekolah akan memperbaiki gorong-gorong yang mampet sejak beberapa hari terakhir.

Delis ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Tak hanya itu, gorong-gorong yang berada di depan sekolah pun mengeluakan bau tidak sedap.

Penjaga sekolah dibantu warga memutuskan untuk membongkar gorong-gorong.

Jenazah Delis pun ditemukan sudah membusuk di gorong-gorong tersebut.

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020) (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Ayah Berbohong

Budi Rahmat (45), ayah siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, SMPN 6 Tasikmalaya, akhirnya buka suara terkait kematian anaknya.

Ia mengaku berbohong bahwa Delis Sulistina (13), anak kandungnya, berada di rumah saat para guru mencari Delis di tempat kerjanya.

Sebelumnya, Wakil Kepsek SMPN 6 Tasikmalaya mengatakan, pihak sekolah mencari Delis ke rumah ayahnya pada Jumat karena pada Kamis, sang ibu, Wati, melaporkan bahwa Delis tidak pulang ke rumah pada Rabu.

Saat dikonfirmasi, Budi Rahmat mengaku berbohong kepada guru anaknya bahwa Delis bersama dirinya.

Budi mengaku, sebenarnya Delis tidak bersama dirinya kala itu. Ia hanya ingin guru putrinya itu segera hengkang dari tempat Budi bekerja, makanya ia berbohong.

"Supaya cepat saja, Pak. Saya lagi sibuk kerja, dan supaya guru sekolah anak saya cepat pulang," katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Ayah Delis mengaku sebagai pria pelupa Budi mengaku termasuk pria pelupa dan hal itu merupakan bawaan sejak lahir.

Kata Budi, kondisi itu akibat dari ibunya yang sering mengonsumsi obat-obatan saat mengandung dirinya.

Bahkan, Budi juga mengaku lupa saat ia menjawab pihak sekolah yang sempat menemuinya dan ia hanya teringat bahwa Delis sedang bersama dirinya.

Mengaku Syok dengan Kematian Anaknya "Waktu itu juga selain supaya guru itu cepat pulang, saya teringat kalau Delis sedang bersama saya," kata Budi yang didampingi istri barunya.

"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak minum obat. Katanya gitu kata orang tua saya."

Selama ini pun, Budi mengaku selalu memberi nafkah kepada anaknya tiap bulannya.

Bahkan, nafkah yang diberikan itu atas sepengetahuan istri barunya atau ibu tiri anaknya selama ini.

Dirinya pun selama ini hanya mengandalkan penghasilan gajinya sebagai pelayan salah satu rumah makan di Kota Tasikmalaya.

"Kalau setiap saya gajian, saya selalu membagi nafkah untuk anak saya dan istri saya yang baru di rumah," ujarnya.

Tentang bukti baru hingga isi Curahan Hati (curhat) setahun sebelum tewas, 7 fakta terbaru tewasnya Delis, siswi SMP yang ditemukan di gorong-gorong.

Delis Sulistina (13), siswi Kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya sempat menulis catatan berisi curahan hatinya (cuhat).

Catatan itu ia tulis saat lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD) atau setahun sebelum gadis itu ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya.

Dari catatan tersebut terungkap beberapa fakta kisah Delis Sulistina semasa hidupnya.

1. Bercita-cita menjadi Polwan

Delis memiliki impian untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan).

Ia pun memberi judul 'Cita-Citaku' pada catatan yang ditulisnya.

Delis mengaku, bercita-cita menjadi seorang polwan lantaran ingin membasmi kejahatan.

Di penggalan catatan itu, Delis menulis: 'Bila besar nanti saya ingin menjadi Polwan.

Mengapa saya ingin menjadi Polwan karena saya ingin memberantas kejahatan dan kejahatan akan berkurang.

Di SMP 6 Negeri saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti dan bila di kelas saya akan mendengarkan bila ibu guru menerangkan'

2. Tak ingin repotkan orangtua

Wati Fatmawati (46), ibunda mendiang Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020).

Dalam catatan itu, Delis juga menulis alasannya meneruskan jenjang pendidikan ke SMP Negeri 6 Tasikmalaya.

Ia tidak ingin merepotkan orangtuanya.

'Setelah keluar dari SDN 2 Lewo, saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri bila diterima, Mengapa Saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri Kerena jaraknya dekat dari rumah dan tidak perlu buang-buang uang untuk biaya ongkos angkutan umum. Dan tidak perlu diberi uang yang banyak oleh orang tua cukup uang saku saja,' tulis Delis.

Sementara ibunda Delis, Wati Fatmawati (46) mengaku selama ini kondisi ekonomi keluarganya memang pas-pasan.

Wati mengatakan, berupaya membesarkan anaknya sendirian lantaran sang suami meninggalkan mereka.

Wati pun berjuang dengan menjadi seorang penjual lontong.

"Anak saya pun sempat ingin punya handphone tapi saya belum bisa membelikannya karena penghasilan saya hanya cukup untuk makan saja selama ini," katanya.

3. Ingin punya banyak teman

Pada catatan yang ditulisnya, Delis ingin mendapatkan banyak teman.

'Saya memilih ke SMP 6 Negeri karena saya ingin mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan ingin mendapatkan banyak teman-teman' tulisnya.

Namun kenyataannya, belum ada setahun bersekolah, Delis diduga menjadi korban bully di sekolahnya.

Ia menjadi murung sepekan sebelum ditemukan tewas.

Hal itu dikemukakan oleh seorang kerabat Delis bernama Ade Munir (56).

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," kata Ade.

4. Siswi yang pintar

Delis menulis, jika diterima di SMP 6, ia akan rajin belajar.

Semangat belajarnya tertuang dalam catatan tersebut.

'Di SMP 6 Negeri saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti. Bila Bu Guru memberi tugas di rumah saya akan mengerjakannya dengan senang hati agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat'

Kecerdasan Delis diakui oleh Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Nina Nartalina.

"(Delis) Salah satu siswa pintar dan sangat ceria saat berada di dalam kelasnya," kata Nina, Selasa (28/1/2020).

5. Ditemukan tewas di gorong-gorong

Delis ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Mayatnya mengenakan seragam pramuka lengkap, berkerudung dan terdapat tas sekolah berisi identitas dan buku-buku sekolah.

Evakuasi jenazah Delis memakan waktu lama.

Sebab Tim Unit Identifikasi harus membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian Delis.

6. Ada Bukti Baru

Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota telah mendapatkan bukti tambahan dan telah memeriksa 9 saksi terkait kasus kematian siswi SMP di gorong-gorong depan sekolahnya, Kamis (30/1/2020) pagi.

Sampai sekarang penyelidikan masih intensif dilakukan untuk mengungkap misteri kematian mengenaskan Delis Sulistiana (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya.

Sampai Kamis pagi, polisi masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban selama ini.

"Dari teman korban, pihak sekolah, dan lingkungan sekitar tempat kejadian perkara (TKP)," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, Kamis pagi. Polisi akan bersikap profesional dalam penyelidikan.

7 Fakta Tewasnya Delis, Siswi SMP yang Ditemukan di Gorong-gorong, Isi Curhat 1 Tahun Lalu Terkuak

Lebih dari 1.000 Jiwa Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Mengapa di Indonesia Tak Terdeteksi?

Digosipkan jadi Orang Ketiga, Marshanda Kirim Doa untuk Putri Karen Pooroe yang Meninggal Dunia

Kabar Duka Artis Muda Go Soo Jung Meninggal Dunia, Pernah Bintangi Video Klip BTS dan Drama Goblin

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Bicara Hasil Autopsi Delis, ABG Tasik yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Ini Katanya, https://jabar.tribunnews.com/2020/02/11/polisi-bicara-hasil-autopsi-delis-abg-tasik-yang-ditemukan-tewas-di-gorong-gorong-ini-katanya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved