Anggaran Pembangunan Soeharto Lebih Besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno Bersatu Tapi Tak Maju
Anggaran pembangunan Soeharto lebih besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno bersatu tapi tak maju
TRIBUNKALTIM.CO - Anggaran pembangunan Soeharto lebih besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno bersatu tapi tak maju.
Setiap Presiden memiliki gaya kepemimpinan tersendiri.
Jusuf Kalla, pun memaparkan gaya kepemimpinan Presiden Soeharto, Jokowi, hingga Soekarno.
Wakil Presiden RI 2014-2019 H.M. Jusuf Kalla menjelaskan perbedaan antara era kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan era Presiden Soeharto.
Menurutnya tiap era pemimpin memiliki ciri khasnya sendiri.
Hal yang terpenting adalah masyarakat harus mau mendorong dan mendukung pemerintah agar dapat menjadi negara yang maju.
• Sahabat Erick Thohir, Sandiaga Uno Dapat Kompensasi dari Garuda Indonesia, Penyebabnya Sepele
• Ini Jadinya Jika Anak Bupati Dibakar Api Cemburu Lihat Pacar Berduaan di Hotel, Polisi Turun Tangan
• Anak Buah Idham Aziz Bongkar Wisata Seks Halal Daerah Ini, Diiklankan di YouTube Berbahasa Inggris
• Di ILC, Mahfud MD Serang Rizal Ramli Karena Terus Kritik Jokowi, Apa Sih yang Dipuji dari Negara Ini
Dikutip dari TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club atau ILC, Selasa (11/2/2020), awalnya Jusuf Kalla atau akrab disapa JK menjelaskan dalam negara demokrasi seperti Indonesia saat ini, mustahil untuk memenuhi keinginan semua orang.
Semua orang memiliki keinginan yang berbeda dan berhak menyuarakan pendapatnya masing-masing dalam pemerintahan yang menganut sistem demokrasi.
"Dalam negara demokrasi begini tidak bisa menyenangkan semua orang," kata Jusuf Kalla.
Ia kemudian membandingkan beda era pemerintahan Jokowi dan Soeharto.
Jusuf Kalla menyoroti perbedaan anggaran pembangunan yang lebih besar di era Soeharto.
"Dulu zaman Pak Harto anggaran pembangunan hampir 50 persen, sekarang ini kurang daripada 20 persen," jelasnya.
Merujuk perbedaan tersebut, JK berharap agar masyarakat Indonesia dapat mengerti dan mendukung pemerintahan saat ini melalui cara berhemat agar dapat memajukan Indonesia.
"Artinya kita harus menyadari juga, semua orang harus ikat pinggang dan mengutamakan bagaimana mencapai kemajuan itu dari sisi mana pun," terangnya.
Jusuf Kalla mengingatkan tidak mungkin suatu negara mampu mencapai kemajuan sedangkan di sisi lain memiliki gaya hidup boros.