Aksi Tendangan Kungfu Pemain Persib Esteban Vizcarra Buat Bek Baru Tira Persikabo Bercucuran Darah

Aksi tendangan kungfu pemain Persib Esteban Vizcarra buat bek baru Tira Persikabo bercucuran darah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / via Kompas.com dan Tribun Jabar
Persib Bandung dan Bobotoh 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi tendangan kungfu pemain Persib Esteban Vizcarra buat bek baru Tira Persikabo bercucuran darah.

Laga ujicoba antara Tira Persikabo vs Persib Bandung berkesudahan imbang 0-0.

Meski demikian, laga Persib vs Tira Persikabo ini berlangsung panas berkat aksi Esteban Vizcarra.

Aksi tendangan kungfu kembali mewarnai pertandingan Persib Bandung sekalipun hanya laga bertajuk uji coba jelang Liga 1 2020.

Persib Bandung kembali menggelar uji coba jelang tampil di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim 2020.

Kali ini, Persib menjajal kekuatan Tira Persikabo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (21/2/2020).

Putra Bupati Lamar Putri Bupati, Tanah 12,6 Hektare, 30 Sapi, 3 Kerbau Jadi Mahar, Belum Uang Panaik

 Update Terbaru Kasus Siswa Pramuka SMP Hanyut Saat Susur Sungai Sempor, 1 Tewas, 22 Masih Dicari

 KPK Lanjutkan Kasus Bank Century, Anak Buah Prabowo Subianto Sebut Pelakunya Terang Benderang

 Anggota Sohibul Imam PKS Ini Puji Menlu, Kritik Menteri Gerindra dan Susi Pudjiastuti Bikin Gaduh

Pada laga tersebut, baik Persib dan Tira Persikabo sama-sama tak bisa mencetak gol.

Kedua tim bermain imbang 0-0 dalam laga yang berlangsung selama 90 menit.

Sejumlah peluang sejatinya dimiliki kedua tim, tetapi tak jua berbuah gol.

Momen-momen panas pun sempat menghiasi laga uji coba tersebut.

Salah satunya adalah ketika gelandang Persib, Estebam Vizcarra, terlibat duel udara dengan bek Tira-Persikabo, Artyom Filiposyan, pada menit ke-58.

Tidak menggunakan kepala, Vizcarra justru berupaya menyentuh bola tersebut dengan kaki.

Tendangan kungfu yang dilakukan oleh Vizcarra mengakibatkan kepala Artyom terluka.

Bahkan kepala bek anyar Tira-Persikabo itu tampak mengucurkan darah.

Tak lama kemudian, ia mendapatkan perawatan dari tim medis Tira-Persikabo dan tetap melanjutkan pertandingan.

Insiden ini bukan kali pertama bagi Persib Bandung.

Musim lalu, Hariono juga sempat melakukan tendangan kungfu serupa di Liga 1 2019.

Hariono telibat duel udara dengan Matias Conti saat laga Persib kontra Borneo FC pada pekan ke-14 Liga 1 2019.

Bermaksud menghalau bola, tendangan kungfu Hariono justru mengenai wajah Matias Conti.

Akibat ulah Hariono, Persib harus mendapatkan hukuman penalti dan dipaksa bermain imbang 2-2 oleh Borneo FC di Stadion Jalak Harupat, Bandung, pada 14 Agustus 2019.

Dua kejadian ini perlu menjadi catatan bagi para pemain Persib sebelum tampil di Liga 1 2020.

Punya Stadion Sendiri

Kabar gembira Bobotoh, Persib punya homebase sendiri, langsung dipakai di partai perdana liga 1 2020 .

Suporter setia Persib Bandung Bobotoh kini bisa berbahagia .

Pasalya di Liga 1 2020 Persib Bandung punya homebase sendri di  Stadion Gelora Bandung Lautan Api  ( GBLA )

Mimpi Persib Bandung kembali memiliki homebase pada Liga 1 2020 akhirnya terwujud.

Stadion Gelora Bandung Lautan Api ( Stadion GBLA ) kembali bisa dipergunakan. Kepastian itu diperoleh setelah Komisi D DPRD Kota Bandung menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bandung, Kamis (20/2/2020).

Anggota Komisi D DPRD Heri Hermawan mengatakan, selain memastikan pemanfaatan Stadion GBLA sebagai homebase Persib Bandung pada Liga 1 2020, RDP juga membahas masalah teknis mulai dari pembatasan jumlah penonton hingga perbaikan stadion.

Persoalan hukum yang sempat menjadi polemik dalam pemanfaatan Stadion GBLA juga dibahas.

"Itu (kaitan masalah hukum) menjadi ranahnya Dinas Tata Ruang Kota Bandung dan pengembang GBLA, PT Adikarya," ujar Heri saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, kemarin.

Hal lain yang juga menjadi pembahasan, kata Heri, adalah jaminan pemakaian stadion yang akan dipresentasikan oleh Ketua Satgas Mafia Bola, Brigjen (Pol) Hendro Pandowo, yang pernah menjadi Kapolrestabes Bandung Kombes, dalam waktu dekat ini.

"Kami sangat mendukung penggunaan Stadion GBLA kembali menjadi homebase Persib Bandung. Berita gembira ini tentunya akan disambut suporter dan masyarakat Bandung dengan mendatangi lapangan sebagai penonton yang baik," ucapnya.

Pada Liga 1 2020, Persib Bandung rencananya mulai kembali menggunakan Stadion GBLA saat menjamu Persela Lamongan, Minggu (1/3/2020).

Hal ini masih mungkin berubah, tergantung hasil penilaian panpel saat melakukan peninjauan lapangan nanti.

Terwujudnya laga perdana Persib Bandung melawan Perselam Lamongan juga sangat bergantung pada kemampuan manajemen Persib mendapat jaminan keamanan.

"Untuk mendapatkannya, Persib harus sukses meyakinkan bahwa pertandingan di Stadion GBLA adalah pertandingan yang layak jadi nontonan masyarakat," katanya.

Angin Segar

Kepastian pemanfaatan kembali Stadion GBLA sebagai homebase Persib Bandung menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya para bobotoh.

Terlebih beberapa tahun ini stadion berkapasitas 38 ribu kursi penonton itu terbengkalai karena sejumlah persoalan.

Pakar hukum tata negara dan kebijakan publik Universitas Parahyangan, Prof Asep Warlan, menilai, meskipun dilanda berbagai persoalan, pemanfaatan Stadion GBLA sebagai sarana fasilitas publik dapat dilakukan apabila telah ada kesepakatan antara Pemerintah Kota Bandung dan PT Adhi Karya selaku pengembang pengerjaan proyek tersebut, khususnya jaminan keamanan konstruksi bangunan yang selama ini menjadi polemik.

"Selama ini persoalannya dari itu (Stadion GBLA) terkait penyelesaian kewajiban kedua belah pihak yaitu, Pemkot Bandung dan PT Adhi Karya. Maka apabila telah ada kesepakatan yang diselesaikan secara perdata, hal ini (pemanfaatan) bisa saja kembali digunakan, selama tidak ada masalah lagi secara hukum," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.

Kepastian itu, imbuhnya, bisa saja batal apabila pihak kontraktor memang tidak memberikan jaminan penggunaan.

"Kalau ternyata pihak pengembang merasa keberatan memberikan rekomendasi jaminan karena masalah kondisi konstruksi yang tidak memungkinkan atau dalam perbaikan, maka menjadi hal logis karena mengancam keamanan dan keselamatan para pengunjung stadion," ucapnya.

 Putra Bupati Lamar Putri Bupati, Tanah 12,6 Hektare, 30 Sapi, 3 Kerbau Jadi Mahar, Belum Uang Panaik

 Update Terbaru Kasus Siswa Pramuka SMP Hanyut Saat Susur Sungai Sempor, 1 Tewas, 22 Masih Dicari

 KPK Lanjutkan Kasus Bank Century, Anak Buah Prabowo Subianto Sebut Pelakunya Terang Benderang

 Anggota Sohibul Imam PKS Ini Puji Menlu, Kritik Menteri Gerindra dan Susi Pudjiastuti Bikin Gaduh

Selain persoalan penyelesaian kewajiban berupa wanprestasi pembangunaan dan penyerahan aset dari pihak pengembang kepada Pemkot Bandung, Asep menduga adanya masalah lain yang berkaitan dengan hukum pidana, yaitu penyalahgunaan pemanfaatan anggaran pengerjaan proyek atau korupsi.

Terlebih anggaran pembangunan GBLA terdiri atas dua sumber, yaitu APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung.

"Jadi, masalah hukum seharusnya dapat tetap berjalan dan tidak boleh terhambat atau terhenti oleh pemanfaatan sarana publik ini.

Sebetulnya tim penyidik bisa saja memberikan rekomendasi bahwa GBLA bisa kembali digunakan, selain karena bukti-bukti fisik yang mengarah pada perbuatan tindak pidananya telah cukup atau terpenuhi serta adanya jaminan keselamatan dari konstruksi bangunan stadion," katanya. (*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved