Ultimatum Kapolri Idham Aziz ke Bhayangkara FC, Tim Kaleng-kaleng Pukul Wasit dan Pengaturan Skor

Ultimatum Kapolri Idham Aziz ke Bhayangkara FC, tim kaleng-kaleng pukul wasit dan pengaturan skor

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram / @bhayangkarafc
Bhayangkara FC Tebar Ancaman 

TRIBUNKALTIM.CO - Ultimatum Kapolri Idham Aziz ke Bhayangkara FC, tim kaleng-kaleng pukul wasit dan pengaturan skor.

Kapolri Idham Aziz memberikan peringatan kepada Bhayangkara FC yang akan berlaga di Liga 1 2020, Maret ini.

Diketahui, Bhayangkara FC merekrut sejumlah pemain bintang seperti eks striker Persib Bandung Ezechiel NDouassel dan eks andalan Borneo FC Renan da Silva.

Idham Aziz mengaku tak ingin melihat Bhayangkara FC menjadi tim kaleng-kaleng di Liga 1 2020.

‎Prestasi Bhayangkara FC, Bhayangkara Samator dan Popsivo PGN Polwan di musim 2019 lalu diacungi jempol oleh Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis.

Kedepan, jenderal bintang empat ini berharap ketiga timnya bisa meraih prestasi yang lebih gemilang atau paling tidak mempertahankan yang sudah ada.

Manajer Ungkap Keinginan Ashraf Sinclair, BCL Jadi Konser Bareng Ronan Keating & Christian Bautista

 Rano Karno Dicecar Jaksa KPK Soal Suap Rp 1,5 M, Artis Si Doel The Movie Jawab Begini Sambil Tertawa

 Jakarta Banjir Besar, Tokoh Ini Sebut Anies Baswedan Gubernur Soleh, Kinerja Lebih Bagus dari Ahok

 Dengar Jeritan, Kakak Beradik Ini Tak Ragu Terjun ke Arus Deras Sungai Sempor, 20 Anak Diselamatkan

Khusus pada Bhayangkara FC, Idham berpesan jangan sampai menjadi tim kaleng-kaleng ‎seperti ikut dalam bermain skor, terlebih Polri memiliki Satgas Antimafia bola.

"Kalau kesebelasan lain bermain ujungnya pakai berantem saya minta Bhayangkara FC jangan berantem karena tidak elok," tuturnya Senin (24/2/‎2020) di PTIK, Jakarta Selatan.

"Masa polisi pengayom masyarakat malah berantem, apalagi sampai mukul wasit.

Kira-kira dong, ya kan.

Itu berarti kau kesebelasan kaleng-kaleng kalau seperti itu," ucap Idham lagi.

Terakhir Idham mengaku bakal mendukung 100 persen kegiatan olahraga di tubuh Polri. ‎

Dia menjamin kesejahteraan dan karir yang baik bagi atlet-atlet Polri yang sudah mengharumkan nama institusi serta negara.

Datangkan Saddil Ramdani

Setelah membajak Ezechiel NDouassel dari Persib Bandung, Bhayangkara FC kembali memenangkan perburuan Saddil Ramdani dari klub kebanggaan Bobotoh.

Kehadiran Saddil Ramdani membuat Bhayangkara FC menjadi Los Galacticos baru di Liga 1 2020 bersama Persija Jakarta.

Diketahui, Persija Jakarta mendatangkan banyak pemain bintang seperti Evan Dimas, Otavio Dutra, hingga Marco Motta.

Bhayangkara FC menjadi salah satu tim yang paling agresif pergerakannya di bursa tranfer pemain kali ini.

Tim berjuluk The Guardians tersebut tak segan untuk merekrut para pemain kelas wahid demi memperkuat tim jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020.

Terbaru, Bhayangkara FC yang kini diarsiteki Paul Munster berhasil mendatangkan Saddil Ramdani untuk memperkuat timnya.

Saddil Ramdani tercatat merupakan rekrutan kesepuluh tim Bhayangkara FC di bursa transfer kali ini.

Kedatangan eks Persela Lamongan tersebut juga membuat Bhayangkara FC memutuskan untuk mengakhiri perburuan pemain baru.

Alhasil, Saddil Ramdani menjadi rekrutan terakhir tim asuhan Paul Munster yang melengkapi skuat Bhayangkara FC menghadapi kompetisi musim depan.

"Ini (Saddil) adalah peburuan terakhir yang bisa kami berikan dan dapatkan untuk menyesuaikan skema dari Paul Munster," ujar Sumardji selaku manajer Bhayangkara FC dilansir dari Kompas.

Sumardji juga mengakui bukan perkara mudah pihaknya bisa berhasil mendatangkan para pemain jempolan ke Bhayangkara FC.

Ia menjelaskan tidak semua pemain incaran timnya berhasil didatangkan.

"Dari semua saya coba hubungi, ada yang bisa bergabung ada yang enggak. Dari hasil pembicaraan dengan anak-anak langsung atau agen," jelasnya.

Kehadiran Saddil Ramdani tersebut secara tidak langsung membuat skuat Bhayangkara FC terasa seperti tim beraroma juara.

Selain itu, kehadiran Saddil membuat Bhayangkara FC kini bak miniatur timnas Indonesia.

Kombinasi pemain lama dan baru disertai kualitas manajerial Paul Munster tentu menjadikan Bhayangkara FC diprediksi masuk dalam bursa juara kompetisi musim depan.

Bagaimana tidak, sepuluh pemain baru yang berpengalaman nan berkualitas telah berhasil didatangkan oleh The Guardians.

Ezechiel NDouassel, Renan da Silva, Won Jae Lee, dan Herve Guy menjadi nama-nama pemain baru asing yang berhasil direkrut manajemen Bhayangkara FC.

Bergabungnya Ezechiel NDouassel dan Renan da Silva menjadi salah satu transfer kejutan bagi publik pecinta sepak bola Indonesia.

Bagaimana tidak, keduanya sebenarnya menjadi pemain yang sangat krusial perannya bersama timnya masing-masing pada musim lalu.

Ezechiel NDouassel sendiri menjadi salah satu momber mematikan di Liga 1 dimana ia menjadi juru gedor utama tim Maung Bandung.

Ezechiel NDouassel mampu tampil sebanyak 26 kali sepanjang musim lalu.

Torehan 15 gol dan 6 assist menjadi bukti performa gemilang Ezechiel bersama Pangeran Biru.

Sementara itu, peran tak kalah krusial juga dilakoni oleh Renan da Silva selama merumput bersama Borneo FC.

Dibawah tangan dingin Mario Gomez, kualitas dan visi bermain Renan da Silva mampu terasah dengan luar biasa sehingga ia sampai dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 musim lalu.

Catatan 30 penampilan menjadi bukti betapa krusialnya peran Renan da Silva bersama tim Pesut Etam musim lalu.

Torehan 12 gol dan 8 assist menjadi bukti nyata jika ia telah menemukan performa terbaiknya.

Kehadiran keduanya di slot pemain asing tentu sangat diharapkan oleh Paul Munster bisa memberikan efek instan di skuat Bhayangkara FC.

Selain berisikan skuat mumpuni yang memiliki aroma juara, Bhayangkara FC juga memiliki deretan pemain yang berlabel Timnas Indonesia.

Sektor bek dan gelandang menjadi dua posisi dalam tim Bhayangkara FC yang dihuni para pemain top berlabel timnas.

Misal, di sektor bek ada beberapa pemain berkualitas berlabel timnas.

Nama-nama seperti Achmad Jufriyanto, Ruben Sanadi, Nurhidayat, dan Putu Gede menjadi deretan pemain yang masih aktif membela Timnas Indonesia.

Achmad Jufriyanto dan Nurhidayat merupakan dua stopper yang aktif di skuat Timnas Indonesia beda generasi.

Jika Achmad Jufriyanto lebih banyak memperkuat skuat timnas senior, sedangkan Nurhidayat berada di tim U23.

Sementara itu, Putu Gede yang merupakan jebolan U19 asuhan Indra Sjafri kini juga menjadi salah satu pilar andalan timnas Indonesia.

Putu Gede sering bermain di posisi fullback kanan, kualitas crossing dan kedisplinan bermain menjadi ciri khas permainan pemain asal Bali tersebut.

Nama Ruben Sanadi tentu sudah tidak asing bagi para pecinta sepak bola nasional.

Fullback kiri yang sempat memegang ban kapten Persebaya Surabaya tersebut akan menambah kualitas Bhayangkara di posisi Fullback kiri.

Bergeser ke sektor lini tengah dimana ada beberapa pemain top berlabel Timnas Indonesia juga yang akan memperkuat Bhayangkara FC musim depan.

Posisi gelandang jangkar ada nama Hargianto yang juga pernah menjadi bagian dibalik gelar juara Piala AFF U19 2013.

Hingga kini, performanya masih impresif terbukti peran sentral ia kerap lakoni membuat dirinya menjadi sosok tak tergantikan baik di klub maupun timnas.

Sektor sayap Bhayangkara FC terlihat sangat menakutkan musim depan.

Bagaimana tidak, kombinasi Saddil Ramdani dan Andik Vermansyah menjadi duet cukup mengerikan bagi para bek nantinya.

Determinasi permainan dan kecepatan menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kualitas kedua pemain tersebut.

 Manajer Ungkap Keinginan Ashraf Sinclair, BCL Jadi Konser Bareng Ronan Keating & Christian Bautista

 Rano Karno Dicecar Jaksa KPK Soal Suap Rp 1,5 M, Artis Si Doel The Movie Jawab Begini Sambil Tertawa

 Jakarta Banjir Besar, Tokoh Ini Sebut Anies Baswedan Gubernur Soleh, Kinerja Lebih Bagus dari Ahok

 Dengar Jeritan, Kakak Beradik Ini Tak Ragu Terjun ke Arus Deras Sungai Sempor, 20 Anak Diselamatkan

Koneksi yang telah dibangun keduanya semasa berseragam Timnas Indonesia juga dapat menjadi kualitas tambahan akan kehadiran Saddil Ramdani dan Andik Vermansyah.

Nama terakhir yang masih aktif bermain di timnas juga adalah Sani Rizki Fauzi.

Posisi yang kerap dijalani oleh Sani Rizki Fauzi adalah motor serangan alias gelandang serang.

Keberadaan Sani Rizki semakin memperkuat kedalaman Bhayangkara FC utamanya di sektor tersebut.

Sani Rizki akan saling bergantian peran dengan Renan da Silva dan Adam Alis di sektor gelandang serang.

Menarik untuk melihat bagaimana filosopi taktik permainan yang akan diusung oleh Paul Munster dalam menyatukan skuat mewah beraroma juara dan berlabel timnas yang kini ia miliki. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri: Bhayangkara FC Jangan Jadi Tim Kaleng-kaleng, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/02/24/kapolri-bhayangkara-fc-jangan-jadi-tim-kaleng-kaleng.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved