Efek Corona Terhadap Industri Penunjang Pariwisata, Okupansi Hotel di Kota Balikpapan Menurun
Virus Corona (Covid-19) lebih kurang sudah dua bulan menebar ancaman di seluruh dunia. Termasuk di Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Virus Corona (Covid-19) lebih kurang sudah dua bulan menebar ancaman di seluruh dunia. Termasuk di Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Kali ini Industri Pariwisata merupakan industri yang paling terdampak penyebaran virus Corona ini.
Reaksi berantai atau efek domino pun terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti hotel dan restoran maupun pengusaha retail.
Data terakhir yang dihimpun menyebutkan, penyebaran virus Corona juga berimbas di Kota Balikpapan, yang menggerus tingkat hunian hotel dan agen perjalanan.
Rata-rata penurunan yang terjadi lebih kurang 2 bulan belakangan sekitar 7 persen.
Dari 86 hotel di kota Minyak, 24 diantaranya melaporkan penurunan tingkat huniannya.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan.
Dampak penyebaran virus Corona dirasakan oleh pengusaha hotel, restoran.
Dan maskapai penerbangan yang memiliki pangsa dan nilai investasi yang masif.
• Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Miliki Pasokan Masker, Sedia 100 Ribu Box di Setiap Kabupaten Kota
Dinamika ini dikatakan sebagai force majeure atau kondisi yang tidak dapat dihindari.
"Dampak yang dirasakan secara nasional, seperti di Bali, Jogja sudah mulai terasa. Kalau di Balikpapan sendiri, meskipun kita kota bisnis, dampaknya pada hotel dan restoran juga otomatis ada. Tidak bisa dipungkiri," ujar Sahmal, Rabu (4/3/2020).
Meski belum mengantongi presentase angka pasti jumlah penurunan hunian kamar dan restoran, Sahmal yakin dampaknya ada.
Meski belum signifikan.
Dampaknya terhadap okupansi sudah pasti.