Rapat Soal Virus Corona, DPRD Berau Saran Jangan Beri Stigma ke Pasien, Ada 9 Warga dalam Pengawasan
Soal Virus Corona, 9 warga yang dalam pengawasan Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kondisi juga baik!
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kekhawatiran masyarakat Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meningkat setelah adanya 10 warga Kabupaten Berau tiba dari lawakan luar negeri.
Dari 10 warga yang dirahasiakan identitasnya, satu diantaranya harus menjalani konservasi di ruang isolasi RSUD Abdul Rivai Kabupaten Berau.
Informasi adanya warga yang diisolasi tersebut telah terkonfimasi oleh pihal rumah sakit melalui Humas Dr Erva Angriana.
Sementara 9 warga yang dalam pengawasan Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kondisi juga baik.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau ( DPRD Berau ) memanggil pihak rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan hearing di Kantor DPRD Berau di Jl Teluk Rinding, Kecamatan Teluk Bayur.
Wakil Ketua DPRD Syarifatul Syadiah mengatakan hearing tersebut untuk mengetahui lebih lanjut soal adanya pasien suspect Virus Corona.
Ia juga mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari OPD dan rumah sakit yang melayani pasien kondisinya membaik dan kecil kemungkinan terjangkit Virus Corona atau Covid-19.
"Alhamdulillah bahwa pasien suspect itu kondisinya dari hari ke hari semakin membaik artinya kemungkinan kecil sekali dia terinfeksi karena masa inkubasi Virus Corona itu 14 hari," katanya.
"Kondisi pasien bagus, InsyaAllah hasilnya negatif dan kita harapkan itu walaupun itu mesti dibuktikan hasil tes sampel yang dikirim ke Litbangkes," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Syarifatul mengaku legah dan meminta warga tak panik juga memberi stigma kepada pasien.
• Positif Corona Belum Tentu Wafat, Begini Penjelasan Medis Dokter Spesialis RSUD Bontang
Wakil ketua DPRD Berau dari Fraksi Partai Golkar itupun berharap masyarakat tidak terlalu khawatir dengan isu Virus Corona yang sudah masuk di Berau.
"Apalagi memberi stigma kepada pasien dan keluarganya itu sebaiknya jangan, yang terpenting kita lakukan budaya hidup sehat karena dengan tubuh sehat insyaAllah penyakit tak akan menjakiti tubuh kita," tuturnya.
Soal pengunaan masker, Syarifatul beharap mendahulukan masyarakat yang sakit ketimbang yang masih sehat.
"Agar dapat mencegah penularan penyakit dari yang sakit ke yang tidak sakit," tutupnya.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)