Sejak 2017 Simpang Turunan RSUD Bontang Makan Korban 4 Jiwa, Salah Satunya Jabang Bayi Usia 7 Bulan
Sejak 2017 simpang turunan RSUD Bontang makan korban 4 jiwa, salah satunya jabang bayi usia 7 bulan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rita Noor Shobah
Para korban ditabrak bus yang kehilangan kendali dari arah belajang.
Pemberitaan sebelumnya, Walikota Bontang Neni Moerniaeni melalui rapat koordinasi lintas sektoral forum LLAJ Bontang memutuskan menutup trafic light turunan RSUD Taman Husada, Rabu (4/3/2020).
Jalan poros turunan RSUD Taman Husada Bontang menjadi satu lajur menuju ke arah kota (Gunung Elai).
Sementara simpang menuju arah Sekambing, Bontang Lestari ditutup.
BACA JUGA
BREAKING NEWS Kecelakaan Lalu Lintas, Calon Jamaah Haul Guru Sekumpul Terlindas Bus di Samarinda
Jenazah Korban Kecelakaan Kerja di Tambang di Kutai Timur Dimakamkan di Mamuju
”Harus lakukan yang terbaik, untuk keselamatan bersama.
Selain Jalan S. Parman ada area rawan lainnya juga yang harus diperhatikan, seperti simpang Ahmad Yani dan Jalan KS Tubun," ucapnya di kantor Dishub Kota Bontang.
Rambu putar balik ditempatkan persis di dekat Tugu Selamat Datang Kota Bontang.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di jalur rawan.
Menurut Ikhwan Agus selaku Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Bontang, pihaknya bakal melakukan penanganan jangka pendek untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di lokasi kejadian tabrakan.
Seperti penempatan water barier di persimpangan arah menuju Sekambing dan Gunung Elai Kota Bontang.
Sementara rencana jangka panjangnya, misalnya pemangkasan bukit atau pembangunan fly over.
“Untuk jangka pendek dengan rekayasa lalu lintas itu dulu, nanti jangka panjangnya bisa dengan pemotongan bukit atau fly over.