Soekarno Merasa Dibohongi Soeharto, Kisah Supersemar Ini Masih Kontroversi, Istana Dikepung

Presiden Soekarno merasa dibohongi Soeharto, kisah Supersemar ini masih kontroversi, Istana dikepung.

Kolase TribunKaltim.co
Soekarno Merasa Dibohongi Soeharto, Kisah Supersemar Ini Masih Kontroversi, Istana Dikepung 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Soekarno merasa dibohongi Soeharto, kisah Supersemar ini masih kontroversi, Istana dikepung.

Tangga 11 Maret erat kaitannya dengan sejarah yang dikenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret ( Supersemar).

Banyak kisah yang berkaitan dengan Supersemar, salah satunya adalah pembubaran Partai Komunis Indonesia ( PKI).

Bagaimana kisah pembubaran PKI itu terjadi ?

Surat perintah yang ditandatangani Soekarno tersebut berisi mandat kepada Soeharto untuk mengatasi situasi negara saat itu, paska Pemberontakan G30S PKI 1965.

Sebuah video yang diunggah akun Twitter @videosejarah, memperlihatkan kembali penuturan Soeharto soal asal muasal Supersemar dan pembubaran PKI.

SEJARAH HARI INI 11 Maret: Lahirnya Supersemar, Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno jadi Presiden

Peran Penting Sederet Tokoh dalam Supersemar, Brigjen Amirmachmud Sempat Kaget Baca Isi Surat

Misteri Supertasmar, Surat Perintah Soekarno untuk Koreksi Supersemar, Sejarawan: Upaya Itu Gagal

Ngaku Punya Supersemar Asli, Personel TNI Aktif Ini Sempat Buat Heboh, Sebut Bukti Perintah Soekarno

"11 Maret ada sidang kabinet, dan saat itu ada pemberitaan soal Istana sedang dikepung. Sampai Bung Karno akhirnya dipindahkan ke (Istana) Bogor," kata Soeharto dalam video itu.

Ia melanjutkan, saat itu ia tidak bisa menemani Soekarno ke Istana Bogor dengan alasan sedang sakit.

Namun, ada seorang utusan yakni Basuki Rahmat yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam untuk menghadap Soeharto.

Saat bertemu, Soeharto minta dititipkan salam kepada Soekarno dan memberi tahu soal kondisi kesehatannya yang kurang baik saat itu.

Ia juga meminta agar disampaikan pesan untuk Soekarno.

"Lalu dia tanya pesan apa pak? sampaikan salam dan hormat saya dan sampaikan kalau saya sakit. Lalu sampaikan kalau saya diberi kepercayaan, keadaan ini saya atasi," ungkap Soeharto.

Lalu, mereka pun bertemu dengan Soekarno dan menyampaikan apa yang dipesankan Soeharto.

"Setelah di sana lapor, semua dimarahi beliau (Soekarno). Tapi lalu bagaimana cara mengatasi ini, percayakan pada Pak Harto. Lalu akhirnya dibuat surat tertulis dan dibuat 3.

Akhirnya 11 Maret ditandatangani dan isinya memberi wewenang kepada saya dimana perlu untuk mengambil tindakan atas nama beliau (Soekarno) untuk mengamankan perjuangan revolusi dan sebagainya. Itu suatu wewenang yang luar biasa," kata Soeharto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved