Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI 12 Maret: Soeharto Pakai Legitimasi Soekarno Bubarkan PKI, Usai Terima Supersemar
Sejarah Hari Ini, 12 Maret tepatnya 54 tahun lalu, Soeharto pakai legitimasi Soekarno bubarkan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) usai terima Supersemar
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah Hari Ini, 12 Maret tepatnya 54 tahun lalu, Soeharto pakai legitimasi Soekarno bubarkan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) usai terima Supersemar.
Pada tanggal 12 Maret 1966, dengan mengatasnamakan Presiden Soekarno, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 perihal pembubaran Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Isinya, membubarkan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasi yang seasas, berlindung, dan bernaung di bawahnya.

Kedua, Soeharto menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan negara Republik Indonesia.
Dikutip dari harian Kompas, Senin 14 Maret 1966, keputusan presiden tersebut dikeluarkan dengan memperhatikan hasil pemeriksaan serta putusan Mahkamah Militer Luar Biasa terhadap tokoh-tokoh PKI yang dituduh terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S.
Keputusan tersebut kemudian diperkuat dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV/1966.
Baca juga: SEJARAH HARI INI 11 Maret: Lahirnya Supersemar, Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno jadi Presiden
Baca juga: SEJARAH HARI INI 11 Maret: Saat Awal Kejatuhan Soeharto 22 Tahun Lalu, Harmoko Patahkan Palu Sidang
Baca juga: Misteri Supersemar, 11 Maret 1966 Awal Soeharto Berkuasa Singkirkan Nama Besar Soekarno
Baca juga: Mahfud MD Ingin Dirikan Yayasan Mirip Supersemar Seperti Presiden Soeharto, Bentuk Wadah yang Hebat
Langkah ini merupakan kebijakan pertama Soeharto setelah menerima Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar sebagai upaya mengembalikan stabilitas negara.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan, upaya pembubaran PKI bisa dilihat dari sisi politis dan bukan dari sisi ideologi.

Menurut Asvi, dengan dibubarkannya PKI, berarti upaya pengalihan atau perebutan kekuasaan dari Soekarno akan semakin mudah.
Asvi melihat saat itu Soeharto berusaha untuk memisahkan Soekarno dengan orang-orang terdekat dan para pendukungnya yang setia.