Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi

Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi

Editor: Nur Pratama
kuguru.jp
Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi 

Membungkukkan badan memang terlihat seperti hal yang mudah dilakukan.

Namun, tidak untuk ojigi.

Para pejabat asing yang berkunjung ke Jepang biasanya menerima pelatihan tentang tata cara membungkukkan badan yang baik.

Termasuk mengenali konteks di mana saja seseorang diharuskan membungkukkan badan.

Cara membungkukkan badan juga tergantung pada status sosial atau usia orang yang kamu beri salam.

Jika orang itu lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi, kamu harus membungkukkan badan lebih dalam dan lama untuk menunjukkan rasa hormat.

Status sosial seseorang yang tinggi mencakup guru, pemimpin spiritual, pengusaha, tokoh publik, dan pemimpin masyarakat.

Ojigi dilakukan dengan cara membungkukkan badan membentuk sudut 15 derajat sebagai salam yang lebih kasual.

Dalam situasi kehidupan sehari-hari yang lebih kasual, ojigi yang dilakukan lebih sering berupa anggukan kepala.

Sementara ojigi yang paling populer di Jepang dilakukan dengan cara membungkukkan badan dengan membentuk sudut 30 derajat untuk menyambut pelanggan atau berterima kasih kepada seseorang.

Hal ini sering terlihat dalam situasi bisnis Jepang.

Cara membungkuk yang lebih formal lagi dilakukan pada sudut 45 derajat hingga mata menatap ke bawah pada kaki.

Jenis ojigi ini menandakan rasa terima kasih yang dalam, ucapan hormat, permintaan maaf resmi, meminta bantuan dan sentimen lain yang serupa.

(aikidocenterla.com)

Untuk contoh-contoh ojigi yang formal, lihat cara para kepala negara memberi salam kepada para pemimpin Jepang di berbagai berita Jepang.

3. Ojigi paling dasar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved