Cerita Melati Daeva di Kamar Isolasi Pelatnas, Tak Ada Sambutan Juara, Pilih Nonton Drama Korea
Cerita Melati Daeva di kamar isolasi Pelatnas Cipayung, soal tak ada sambutan juara, dan memilih nonton drama Korea.
TRIBUNKALTIM.CO - Cerita Melati Daeva di kamar isolasi Pelatnas Cipayung, soal tak ada sambutan juara, dan memilih nonton drama Korea.
Ajang All England Open 2020 di Birmingham Inggris, menyisakan banyak cerita bagi para pebulutangkis dunia, termasuk Indonesia.
Turnamen badminton tertua di dunia ini berlangsung di tengah wabah Virus Corona atau covid-19 yang menyebar ke berbagai benua, termasuk benua Eropa.
Meski begitu, Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar dari All England 2020.
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi satu-satunya wakil tim Merah Putih yang berhasil mendulang gelar juara dalam kejuaraan All England 2020.
Pasangan Praveen/Melati berhasil naik podium tertinggi setelah mengalahkan wakil Thailand, Dechapol/Sapsiree di partai puncak.
BACA JUGA: FAKTA Melati Daeva Cocok Berpasangan dengan Praveen, Legenda Ini Sudah Prediksi Dua Tahun Lalu
BACA JUGA: 11 Pebulutangkis Indonesia Berpeluang Lolos ke Olimpiade Tokyo, Rekan Praveen/Melati Belum Aman
BACA JUGA: Seteru Marcus/Kevin Punya Panggilan Khusus untuk Melati Daeva, Dapat Ratusan Like dari Netizen

Lewat permainan tiga set, pasangan Praveen/Melati mengandaskan lawannya dengan skor 21-17, 15-21, 21-8 dalam 62 menit.
Pasangan Praveen/Melati akhirnya buka suara terkait perasaannya seusai menjuarai kejuaraaan All England di tengah wabah covid-19.
Pertama, Melati mengungkapkan bukan perkara mudah dirinya meraih gelar tersebut dalam situasi yang cukup mengkhawatirkan tersebut.
Beruntung bagi dirinya yang bisa mengatasi kondisi tersebut dengan baik disertai tetap fokus menatap pertandingan.
"Khawatir itu pasti ada di tengah wabah Corona begini. Tapi nggak terlalu mikirin ke situ,".
"Lebih fokus ke pertandingan. Saya tetap jaga diri, seperti cuci tangan dan sebagainya," ujar Melati dilansir dari Badmintonindonesia.org.
Disinggung terkait perasaan bisa menjadi yang terbaik dalam turnamen sekelas All England.
Melati mengaku sangat bahagia bisa mewujudkan salah satu impiannya semasa kecil dahulu.
"Rasanya jadi juara All England? Pasti seneng banget dong, ada rasa bangga karena dari dulu pengin banget gelar All England," lanjut Melati.
BACA JUGA: Ini Lima Laga Terbaik All England Open 2020, Aksi Marcus/Kevin dan Praveen/Melati Dipilih BWF
BACA JUGA: UPDATE Peringkat BWF Race to Tokyo 2020 Praveen/Melati Tertahan, Minions dan The Daddies Aman
BACA JUGA: Praveen/Melati Tampil Luar Biasa di All England, Begini Pesan Pelatih saat Jalani Gim Penentuan
Apalagi, secara khusus itu merupakan gelar juara All England perdana bagi Melati.
Melati juga tidak ingin ambil pusing perihal masalah sambutan yang berbeda yang diterimanya ketika kembali ke Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, pasangan Praveen/Melati tidak mendapatkan sambutan spesial dari PBSI ketika sampai di tanah air pasca menggondol gelar juara All England 2020.
Sementara, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang meraih gelar All England tahun lalu mendapatkan sambutan luar biasa semenjak kedatangannya di Indonesia seusai menjadi juara.
Melati mencoba memaklumi hal tersebut karena mengingat saat ini kondisinya memang kurang memungkinkan.
"Nggak apa-apa, demi kebaikan semuanya. Memang agak berkurang euforia-nya. Rasanya senang juara tapi ada rasa khawatir," jawab Melati soal penyambutan.
Saat ini, Melati tengah menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung.
Seluruh tim yang berpartisipasi di All England 2020 memang diwajibkan menjalani isolasi selama 14 hari.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Menanggapi situasi tersebut, Melati mengaku berusaha menikmatinya dengan menjalankan beberapa agenda ringan di tempat isolasi.
Di antarannya Melati memilih untuk menonton drama Korea yang menjadi favoritnya saat ini yaitu Crash Landing on You (CLOY).
"Di kamar lebih banyak istirahat, makan, tidur, repeat! Ha ha ha. Tapi pelatih minta untuk tetap gerak dan jaga kondisi fisik, stretching di kamar. Selebihnya mungkin nonton CLOY, ha ha ha," ungkap Melati.
BACA JUGA: UPDATE Peringkat Praveen/Melati Salip Watanabe, Nyaris Selalu bemain Tiga Gim di All England
BACA JUGA: Hasil Lengkap All England 2020, The Minions Marcus/Kevin Gagal Tebus Kesalahan, Praveen/Melati Juara
BACA JUGA: UPDATE Peringkat Praveen/Melati Salip Watanabe, Nyaris Selalu bemain Tiga Gim di All England

Sementara, Praveen lebih banyak menghabiskan waktunya saat isolasi mandiri dengan main game saja.
"Ya ini juga jadi satu tanggung jawab kami mengikuti aturan untuk kepentingan bersama. Di kamar selama isolasi sih nggak ngapa-ngapain, paling telepon keluarga atau main game," ungkap Praveen.
"Sama olahraga sendiri saja biar tetap fit badannnya," ujar pemain asal klub Djarum ini.
Keberhasilan Praveen menyabet gelar juara All England 2020 membuat dirinya kini telah meraih dua gelar juara salah satu turnamen bergengsi tersebut.
Secara khusus kemenangan Praveen/Melati dalam menjuarai All England juga membuat keduanya kini mencatatkan performa impresif setiap bermain dalam turnamen di tanah Eropa.
Praveen/Melati berhasil menyabet tiga gelar bergengsi sekaligus dalam tiga partisipasinya mengikuti rangkaian BWF World Tour khususnya di Eropa.
Perancis Open, Denmark Open, dan All England menjadi tiga turnamen bergengsi yang telah berhasil disegel pasangan Praveen/Melati.
Kini, pasangan Praveen/Melati telah memenangkan 15 pertandingan terakhir di benua Eropa.
Mulai dari 5 pertandingan di Denmark Open 2019, 5 di French Open 2019 dan juga 5 di All England 2020.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curahan Hati Praveen/Melati Pasca Juarai All England 2020 Ditengah Wabah Covid-19.