Gara-gara Wabah Virus Corona, Mahasiswi Hubei Asal Balikpapan Ini Jalani Perkuliahan Online

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Merebaknya kasus Virus Corona membuat sejumlah mahasiswa harus menjalani proses perkuliahan secara online.

Hal ini dirasakan Marina Febriana Chariah, salah satu mahasiswa Hubei asal Balikpapan ini.

"Perkuliahan kita jadinya kelas online mbak," ujarnya kepada Wartawan Tribunkaltim.co, saat dihubungi Senin (24/3/20).

Dia menjalani kuliah online di Universitasnya bersama dengan teman-temannya yang lain sejak 17 Februari 2020 lalu.

"Kuliah online saya sudah mulai sejak tanggal 17 Februari," tambahnya

Mahasiswa Kedokteran ini mengaku kesulitan selama menjalani perkuliahan online ini.

• Cegah Penyebaran Virus Corona, Plaza Balikpapan Batasi Jam Operasional, Buka Mulai Pukul 12.00

• Balikpapan Status KLB Corona, Kasatpol PP Ancam Tutup Paksa THM yang Tetap Buka

Kesulitan yang dia rasakan tidak dapat fokus dengan proses pembelajaran secara online tersebut.

"Kesulitan sih pasti ada, karena berbeda dengan kelas yang face to face. Kalau kelas online, untuk bisa fokusnya lebih susah," ungkapnya

Ia belum mengetahui pasti sampai kapan kuliah online ini akan berakhir di Hubei Minzu University karena tidak ada batas sampai kapan perkuliahan online tersebut dilaksanakan.

Namun, menurutnya, perkuliahan online ini akan segera berakhir, mengingat kondisi di China berangsur membaik.

"Saya masih menunggu pengumuman dari kampus saya mbak, tentang kapan kita bisa masuk kuliah dan lain-lainnya. Dan batas waktu kuliah masih belum ditentukan.

• Akibat Wabah Virus Corona Meluas, Rencana Kumpulkan Pemain Tim Sepak Bola PON Kaltim Bakal Ditunda?

• Akibat Wabah Virus Corona, Okupansi Hotel di Balikpapan Ikut Anjlok, Penurunan Capai 60 Persen

Tapi menurut saya mungkin segera bakal diumumkan karena kondisi di China sudah jauh membaik, toko-toko pun sudah mulai buka dan sebagainya," pungkasnya.

Saat ini Marina berada di Balikpapan. Ia dipulangkan ke Kalimantan Timur bersama teman-teman lainnya pada 16 Februari 2020.

Seperti diketahui, Marina dan teman-temannya tidak langsung pulang ke kampung halaman masing-masing, melainkan menjalani masa observasi terlebih dahulu selama 2 pekan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. (*)