Virus Corona
WHO Peringatkan Anak Muda Meskipun Orang Tua Lebih Rentan Kena Corona: Bukan Berarti Bisa Selamat
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) peringatkan anak muda meskipun orang tua lebih rentan terinfeksi virus Corona.
TRIBUNKALTIM.CO - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) peringatkan anak muda meskipun Orang Tua lebih rentan terinfeksi virus Corona.
Diketahui, virus Corona atau covid-19 yang kini tengah mewabah di berbagai negara, lebih banyak memakan korban Orang Tua.
Meski begitu, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi peringatan terkait virus Corona atau covid-19.
WHO menegaskan orang-orang muda bukan berarti kebal terhadap covid-19.
Karenanya, WHO tetap meminta kaum muda untuk melakukan social distancing.
• Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Virus Corona, Suhu Tubuh Bisa Tembus 38 Derajat
• 3 Gejala Khas Terinfeksi Virus Corona, Jangan Sepelekan Hidung Tersumbat, Simak Langkah Penanganan!
• Profesi Dokter, Teman Raditya Dika Meninggal karena Corona: Jangan Timbun Masker, Mereka Lebih Butuh
• Cara Jokowi Tangani Corona Disorot, SBY Apresasi dan Beri Semangat, Juga Singgung Soal Opsi Lockdown
Hal itu disampaikan oleh ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari BBC.com, kini sudah lebih dari 11.000 pasien telah meninggal karena covid-19 di seluruh dunia.
Sementara itu, hampir 250.000 pasien telah dites positif.
Pernyataan Ketua WHO tersebut mengikuti laporan bahwa orang-orang muda di banyak negara merasa puas dengan peringatan kesehatan, karena kerentanan yang lebih besar terhadap virus di antara pasien yang lebih tua.
Wabah virus Corona pertama kali tersebar di China pada bulan Desember.
Tapi sekarang pusat pandemi adalah Eropa.
Di Italia, jumlah kematian meningkat 627 pada Jumat (20/3/2020), mencapai total 4.032.
Hal itu menjadikannya hari paling mematikan bagi satu negara sejak wabah dimulai.
Berbicara di sebuah konferensi pers online dari kantor pusat WHO di Jenewa, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan:
"Meskipun orang yang lebih tua terkena dampak paling parah, orang yang lebih muda bukan berarti bisa selamat."